Keesokan harinya Ara terbangun lebih awal karena ia tidak mau terlambat.
"Udah bangun Ra, tumben nggak mama panggil baru bangun" Ucap Tian yang sedang menyiapkan sarapan.
"udah ma, Ara nggak mau telat, makannya bangunnya lebih awal" Jawab Ara sambil menuruni anak tangga.
"Yaudah sarapan, obatnya jangan lupa" Ucap Tian lagi.
"Okee boss" Balas Ara sambil hormat
Hari ini Ara berangkat menggunakan angkot karena papa Ara semalam lembur.
Untung nggak penuh batin Ara saat menuruni angkot
Setelah sampai disekolah ternyata disana sudah rame siswa berlalu lalang.
Gue berasa nggak punya temen, gara-gara gue cuek kali ya, sama tampang gue keliatan judes gerutunya
Tiba tiba ada yang menghampiri Ara yang membuat Ara kaget.
"Haiii" Ucap gadis itu dengan senyum manisnya.
"astagah kaget guee" Ucap Ara sambil mengelus dadanya
"Hehe, maaf aku tadi ngeliat kamu ngelamun sendiri lagi" Jawab gadis itu dengan cengirannya.
"Oke, gue Adara Luna Rylie panggil aja Ara,nama lo siapa? " Ucap Ara sambil mengulurkan tangannya.
"Namaku Aleta Nora Ivy, panggil aja Leta" Jawab Aleta sambil menjabat tangan
"Pake gue lo aja, gue panggil Leta ya" Ucap Ara
Aleta menjawab dengan anggukan.Setelah itu, semua murid berkumpul di lapangan untuk latihan upacara.
Gilaa, panas banget matahari. Gue lupa bawa obat lagi, bisa pingsan batin Ara sambil mengusap keringat nya
Ara mengetuk kakinya ditanah untuk menghilangkan pusing yang ada dikepalanya. Ia juga mengedarkan pandangan ke seluruh siswa. Lalu ia melihat seseorang yang menurut Ara memakai seragam coklat berbeda dengan semua siswa yang memakai seragam putih.
Kaya pernah liat itu orang, tapi dimana batin Ara
"Ra lo nggakpapa, muka lo pucet" Ucap Leta dengan nada khawatir.
"Gue nggakpapa cuma haus, ayo kekelas biar gue bisa minum" Ara menyakinkan.
Dari kejauhan Gavin melihat Ara yang pucat, Gavin sedikit khawatir tapi ia tidak mungkin menghampiri Ara karena ia sedang tugas.
Saat istirahat kedua Ara dan Leta hanya di aula.Kok gue makin pusing ya batin Ara
"Leta, anterin gue nyari orang, gue agak pusing soalnya" Ucap Ara dengan sendu
"Gue anter ke UKS aja ya Ra" Jawab Leta
"Nggak usah Ta, bentar lagi juga pulang" Ucap Ara
Setelah mengitari sekitar sekolah, Ara tak kunjung menemukan orang itu, ya orang itu Gavin.
"Kemana sih Gavin nggak keliatan dari tadi, nggak tau capek apa nyari dia" Ucap Ara sambil mengebungkan pipinya.
"Gavin siapa Ra?" Tanya Leta dengan penasaran.
"Lah, itu orangnya" Ucap Ara sambil menunjuk Gavin.
"Gavin" Teriak Ara
"Ardian" Ara berteriak lagi untung saat itu hanya ada Gavin disana
"Lo kira gue budek apa, teriak teriak gue denger kali Ra" Ucap Gavin dengan kesal
"Gue capek nyari lo daritadi nggak ketemu ketemu, lo sih ngilang kek ditelan bumi" Ucap Ara sambil menghentakan kakinya
"Ciee, nyariin gue ya" Ucap Gavin dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Paan sih lo, pd " Ucap Ara sambil menoyor kepala Gavin.
"Untung nggak ada kakel disini bisa abis lo, manggil gue nggak pake embel embel kak" Ucap Gavin dengan menekan kata kak
Disisi lain Leta hanya melihat mereka berdua, Leta tertegun melihat Gavin. Ya Gavin memang bisa dibilang sempurna menurut semua cewek kecuali Ara. Menurut Ara, Gavin itu menyebalkan.
"Lo, kan kakak gue Vin, masa lo tega adik lo di abisin sama temen temen lo itu" Ucap Ara dengan nada memelas nya
" Iya adik gue yang cuek tapi crewet " Ucap Gavin sambil mengacak rambut Ara
Mendengar pernyataan keduanya Leta terkejut. Ia merasa mereka tidak mirip sama sekali.
"Vin" Ucap Ara sambil memainkan tanganya
"Ya, kenapa lo nyari gue" Ucap Gavin memicingkan matanya karena menurut Gavin, Ara sedikit berbeda. Dan Iya Gavin menyadari bahwa Ara sedikit pucat.
"Lo pucet Ra, lo sakit Ra? Kenapa nggak ke UKS aja? Lo pasti belum sembuh kan? Oiya tadi kecapekan lo kan? Lo istirahat aja ya" Pertanyaan Gavin yang bertubi tubi membuat Ara memuat bola matanya dengan malas.
"Gue nggakpapa cuma pusing aja Vin, lo nggak usah khawatir" Jawab Ara sambil tersenyum
"Gue nyari lo soalnya gue mau pulang sama lo, gue pusing takut pingsan di angkot, nanti kalo gue pingsan lo yang dimarahin Mama, gue nggak mau lo yang dimarahin mama gara gara gue yang ceroboh nggak bawa obat" Ucap Ara dengan cengiran khasnya
Menurut Leta ini merupakan kalimat terpanjang yang Ara ucapkan, apalagi Leta tidak pernah melihat Ara berbicara dengan cowok.
"Yaudah, nanti gue jemput lo di aula" Ucap Gavin.
"Nggak, nanti gue diserbu fans lo, gue tunggu di halte deket sekolah aja. Gue balik ya udah mau bell dahhh Gavin" Ucap Ara sambil ketawa
Itu yang membuat Gavin ada di dekat Ara, kadang Ara cuek dengannya tapi kadang dia cerewet seperti perempuan emang dia perempuan wkwk
❄❄❄
KAMU SEDANG MEMBACA
L U N A R A
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] Cerita ini menceritakan seorang gadis yang mempunyai dua sahabat laki-laki. Keduanya seperti malaikat pelindung bagi Adara Luna. Gavin dan Alvaro tidak bisa melihat sahabatnya sekaligus adiknya terluka karena seorang c...