S E A N

309 59 96
                                    

👀👀👀

Ara yang dari tadi dirumah menunggu kepulangan mamanya, setelah selesai belajar Ara mengambil cardigan dan ponselnya karena akan pergi ke supermarket. Saat itu juga ponsel Ara berbunyi

Beruang kutub calling

Halo Lun, lo kemana kutu kupret? Lo nggak kerumah? Bunda nyariin, gue lagi diluar. Bunda neror gue terus nyet!

Cerocos Gavin membuat Ara menjauhkan ponselnya dari telinganya.

Gue habis belajar cicak, mama mau pulang. Gue mau pergi nganggu aja lo. Bye

Ara memutuskan panggilan dari Gavin. Lalu ia bergegas pergi ke supermarket didepan kompleks perumahannya.

, ☠👽

Gavin yang sedang mngerjakannya tugas organisasinya kalang kabut karena dari tadi Bundanya menghubungi dia, karena Ara tidak pergi kerumahnya. Alan dan Gavin sedang di kafe untuk membahas Tim Basket karena kelas X pasti ada yang bergabung dengan eskul itu.

"Sialann kutu kupret kemana sih, bikin orang diteror mulu" Kesal Gavin

Alan yang melihat kelakuan temannya yang resah "telfon"ucap Alan singkat.

Gavin menepuk dahinya, lalu mencari nama Es Kutub

Halo lun,lo kemana kutu kupret? Lo nggak kerumah? Bunda nyariin, gue lagi di luar, Bunda neror gue terus nyet!.


Gue habis belajar cicak, mama mau pulang. Gue mau pergi nganggu aja lo. Bye.

" Sialan main matiin aja di anak"gerutunya

Gavin pun segera menghubungi Bundanya agar tidak khawatir.

Halo bun, Luna dirumah mama mau pulang.

...

Iya iya Gavin ke rumah Luna sekarang.

"Lan cabut sekarang ada tugas negara"ucap Gavin sembari meraih jaketnya.

Mendengar itu Alan pun segera merapikan laptop nya lalu menuju meja kasir untuk membayar dan langsung mengantarkan Gavin.

👒👒👒

S

aat di supermarket Ara membeli banyak cemilan,roti beserta keperluan lainnya. Setelah selesai membayar Ara langsung pulang kerumah. Saat diperjalanan pulang Ara merasa ada yang mengikutinya, Ara berjalan dengan santai agar orang yang mengikutinya tidak curiga. Setelah hampir sampai di gerbang rumahnya Ara berhenti. Tiba-tiba ada menepuk bahunya, Ara refleks berbalik arah lalu.

Plak

Bug

Ara menampar dan meninju perutnya, orang itu merintih kesakitan lalu memegangi perutnya. Ara langsung bisa tahu bahwa orang itu adalah Sean.

" Anjir gila lo Ra"ucap Sean sambil mengelus pipinya yang perih akibat tamparan Ara.

Ara tetap dengan muka yang santai dan ucapan yang dingin "Ngapainn"

" Gue tadi liat lo sendiri di super maket terus gue ma-"ucapan Sean terpotong karena kedatangan Gavin bersama Alan.

Oh cewek nya Gavin dan kenapa Sean disini batin Alan

"Siapa Ra? " Tanya Gavin dingin sembari menunjuk Sean

"Luna, Gavin cepat masukk" Teriak Mama dari dalam rumah.

Ara pun langsung menarik tangan Gavin masuk kedalam rumah.

"Gue duluan broo makasih tumpangannya" Teriak Gavin

Alan menjawab dengan jempolnya sembari tersenyum tipis dan sangat tipis. Lalu beralih menatap Sean yang tengah memperhatikan Ara dan Gavin masuk rumah.

"Apa!"ucap Sean ketus

" Pulang! "Ucap Alan yang dingin

Sean pun segera pulang dengan menaiki motornya, ia malas dan malas berurusan dengan Alan. Alan menghela napasnya karas "Sialan" Sembari menendang batu yang ada di sekitarnya. Lalu ia pergi membelah jalanan dengan kecepatan yang sedang.


Di dalam rumah selesai mereka makan malam, ia pusing karena mendengarkan pertanyaan yang dilontarkan Gavin terhadap Ara.

"Udah?" Ketus Ara

"Apanya" Jawab Gavin polos

"Ngocehnya"

"Sialan lo kira gue burung apa ngoceh" Kesal Gavin sambil memanyunkan mulutnya

Ara terkekeh melihat Gavin seperti itu "nggak cocok bego" Ujarnya sembari menarik hidung Gavin

"Gue serius" Ucap Gavin sembari mengambil bantal di kursi

"Gue duarius"kata Ara

" Ah terserah terserah sesukamu, apalagi dayaku yang kau anggap angin"ucap Gavin dengan nada yang dibuat buat.

"Hoeekkk jijik "ucap Ara lalu tertawa

Mereka pun tertawa karena tingkah mereka sendiri

" Tadi gue nonjok perut sama nampar tu anak, Sinan apa Sean gue lupanya"ujar Ara di sela tertawanya

"Heh temen sendiri kagak tau namanya"ucap Gavin sambil menoyor Ara

" Bodoamat, ngapain nginget nginget kaya orang penting"ujarnya

" Dasar monyet dan lo kenapa anak orang main tonjok "kata Gavin sambil melempar bantal ke muka Ara.

Ara pun menjelaskan kepada Gavin kenapa ia bisa menonjok perut Sean.

" Jangan dia suka sama lo Lun"ejek Gavin

"Gue nggak peduli wlekk"ujar Ara

" Apa jangan jangan lo suka sama gue ya"goda Gavin sambil menaik turun kan alisnya

"Eh amit amit yampun gue suka sama lo mimpi lo ketinggian " Ujar Ara lalu menepuk pipi Gavin sedikit keras.

"Mama Luna nakalin Gavin ni" Adu Gavin sembari berteriak

"Buset dah tu mulut apa toa, mama udah tidur berisik aja lo pulang sana" Ucap Ara sambil menarik Gavin menuju pintu

"Kok kamu jahat ngusir aku, oke fine kita putus" Ucap Gavin menghentakkan kakinya keluar rumah Ara dan

Ara pun tertawa lepas, tertawanya berubah menjadi kekehan saat Gavin kembali lalu mengacak rambut Ara.

"Gue pulang byee, besok berangkat sendiri gue pagian soalnya" Ucap Gavin sambil melambaikan tangannya

Ara membalas lambaian tangan Gavin lalu tersenyum.

L U N A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang