Happy Readings ❤
***
"Udah gue bilang lo diem disana." Geram Alan kepada Dara.
Dara menghiraukan perkataan Alan sampai akhirnya Dara terkena pukulan dari salah satu pria itu.
Dara jatuh ke tanah menahan rasa sakit yang ada di pipinya. Emosi Alan naik lalu menghajar mereka hingga akhirnya mereka kabur.
Dengan sisa tenaga yang dimiliki, Alan menghampiri Dara yang menahan sakit.
"Bangun" Ucap Alan yang masih saja ketus."Gue bisa sendiri." Dara bangkit lalu melihat Alan yang babak belur.
"Lo nggakpapa Lan? " Tanya Dara yang prihatin kepada Alan
"Nggak"
"Ck, yaudah." Jawab Dara ketus
Dara berjalan dahulu kembali ke sekolah sesampainya dijalan saat Dara bertemu dengan anak anak tawuran tadi.
Dara kira tawuran sudah selesai tapi ternyata belum hingga pada akhirnya ada suara sirine polisi.
Wiu wiu wiu
Semua siswa entah dari sekolah mana lari dari tempat itu untuk menghindari polisi. Dara mengintip dari tembok gang melihat mereka kabur dari polisi.
Saat Dara ingin memastikan Alan tidak tertinggal, Dara membalikkan badannya ternyata Alan sudah ada di belakangnya ikut mengintip.
Jarak wajah mereka sangat dekat, Dara kaget langsung refleks menampar Alan.
Plakk
"Lo gila? " Alan meringis karena tadi terkena pukulan saat berkelahi kini terkena tamparan.
"Salah siapa muncul depan muka. " Polos Dara yang langsung kembali ke posisi mengintip lagi.
"Ck dasar nenek lampir."
Dara menghiraukan perkataan Alan. "Mana polisinya tadi ada sirinenya. " Bingung Dara
Saat itu juga muncul dua remaja laki-laki berboncengan dengan sepeda dan membawa toa yang membunyikan sirine seperti polisi. Dara yang melihat itu melongo. Gavin, Adit.
Alan sudah tau itu, ia langsung keluar dari gang itu, agar Adit dan Gavin tau posisinya.
Pasalnya, tadi ia melihat Dara yang pergi menjauh dari gerbang sekolah. Lalu menghubungi Gavin, sehingga Gavin meminta Alan untuk mengikutinya.
"Telat!" Cibir Alan kepada Adit dan Gavin
"Lhooo kita pahlawan dong, buktinya mereka pada kabur." Jawab Adit dengan bangga
"Kalian nggak papa kan?"tanya Gavin kepada Alan dan Dara
"Nggak kok" Jawab Dara
Adit yang melihat wajah Alan babak belur menekan salah satu luka di wajah Alan.
"Sakit bego." Geram Alan kepada temannya yang satu ini.
"Katanya nggak papa" Polos Adit
🎈🎈🎈
Setelah masuk ke sekolah mereka berjalan menuju kelasnya. Banyak siswa siswi yang heran melihat wajah tampan Alan yang babak belur. Saat itu juga ada siswi yang mendekat.
"Haii Alan, lama nggak ketemu" Kata siswi itu sambil memeluk Alan. Namun Alan langsung melepaskan pelukan itu.
"Kok dilepas sih aku masih kangen kamu Lan. Lho muka kamu kenapa Lan"lanjutnya dengan melihat muka Alan yang babak belur.
Dara yang mendengar itu rasanya ingin muntah, bisa bisanya mereka seperti itu dilingkungan sekolah. Rasanya Dara ingin segera ke kelas.
" Lo balik kapan Sel? "Tanya Gavin kepada Selena. Ya siswa itu bernama Selena.
" Kemarin."jawabnya
Edrea Selena Giani adalah siswi kelas 12 yang selalu mengejar Alan. Dia dulunya juga kapten basket putri sehingga ketingganya tidak segan memanggil Selena tanpa embel-embel "kak".
"Oleh olehnya dong Sel masa lo nggak bawa sih"kini giliran Adit yang berbicara.
"Tu dikelas" Jawab Selena cuek.
Alan sudah tahu pasti hari ini cewek itu akan mulai mengganggunya lagi. Ia sengaja berangkat siang untuk menghindari Selena. Tapi, ia malah terkena pukulan saat menolong Dara.
Merasa canggung karena siswi ini, Dara langsung pamit kepada Gavin untuk kembali ke kelas. "Vin, gue ke kelas dulu ya." Ucap Dara kepada Gavin.
Gavin mengangguk lalu mengacak-acak rambut Dara."belajar yang bener."ucap Gavin lembut.
"Ehh tunggu!." Sergah Selena kepada Dara lalu mengulurkan tangan.
"gue Selena pacar Alan, lo pacarnya Gavin kan? semoga kita bisa berteman dan lo Dara bukan?." Kata Selena lalu tersenyum manis.
----tbc----
Ada aja yang nganggu Alan gaess ☹
Dara sama Selena hampir mirip:"
Jangan lupa vommet yaa 🙏
Semoga kalian sukaa❤
Thankyou semuaa😍
KAMU SEDANG MEMBACA
L U N A R A
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] Cerita ini menceritakan seorang gadis yang mempunyai dua sahabat laki-laki. Keduanya seperti malaikat pelindung bagi Adara Luna. Gavin dan Alvaro tidak bisa melihat sahabatnya sekaligus adiknya terluka karena seorang c...