M I R I P

504 113 156
                                    

Ara berjalan di depan Gavin. Tiba-tiba Ara teringat tentang laki-laki berbaju coklat yang seperti Dia. Dia yang dimaksud Ara adalah Alvaro Azka Logan. Azka itu panggilan dari Gavin dan Ara. Kadang mereka juga memanggilnya dengan sebutan Al. Azka seumuran dengan Gavin tapi Azka lebih pintar beladiri daripada Gavin.

Apa gue tanya Gavin batin Ara

Gavin yang berjalan melamun terhenti karena menabrak tubuh Ara.

"Ck ngeselin lo, kalo berhenti tu kasih tanda Ra, nabrak kan"kata Gavin kesal

Ara hanya menghiraukan ucapan Gavin lalu menatap Gavin lekat lekat.
" Vin, gue mau ngomong "kata Ara dengan nada serius

"Lo tadi udah ngomong Rak" Kata Gavin sambil menggaruk tanganya yang gatal karena digigiti nyamuk.

"Ck gue serius Adrian" Kata Ara sambil mencubit lengan Gavin

"Sakit Dara" Jawab Gavin menirukan gaya Ara

"Gue besok pulang bareng lo ya titik" Kata Ara penuh penekanan lalu bergegas memasuki gerbang rumahnya.

"Gue tau Ra, lo tadi liat Alan yang mirip sama Azka. Gue juga kangen Azka Ra" Kata Gavin lirih setelah melihat Ara masuk gerbang rumahnya.

Menurut Gavin, Alan memang memiliki postur tubuh yang mirip dengan Azka dari kejauhan. Tapi kalau dari jarak dekat mereka berbeda. Mungkin itu yang dirasakan Ara setelah melihat Alan.

Sesampainya dirumah Ara langsung menuju kamarnya. Hari ini rumahnya sepi, orangtua Ara pasti sedang lembur sehingga mereka pulang terlambat.

🐣🐣🐣

Pukul 04.30 Ara sudah bangun lalu bersih bersih mandi dan ritual yang lain. Setelah semua rapi Ara langsung turun, ia tak melihat mamanya sama sekali. Lalu ia menuju dapur untuk mengambil susu. Di pintu lemari es, Ara melihat sticky note dari Mamanya

Mama keluar kota buat ngurus butik, Papa keluar negeri buat mantau perusahaan disana. Kita berangkat tadi kamu belum bangun. Nanti bibi bakalan nginep dirumah, mama juga udah nitip kamu sama Bundanya Gavin. Oiya abang kamu juga nggak pulang. Jaga rumah ya❤
Love you Ara

Mama papa ❤

Ara membaca itu hanya tersenyum. Ya walaupun mereka sibuk, mereka selalu meluangkan waktu untuk keluarga. Abang Ara kuliah di kota Pelajar, ia pulang hanya sebulan sekali itu pun kalo tidak ada tugas.

Setelah selasai sarapan ia berjalan menuju pintu komplek untuk menuju angkot. Ara belum diizinkan naik mobil atau motor karena belum cukup umur.

Sesampai disekolah Ara melihat Leta sudah menunggunya.
"Dara, sini! " Kata Leta dengan tersenyum dan dibalas anggukan oleh Ara

"Lo nanti mau ngasih surat ke siapa Ra?" Tanya Leta dengan semangat

"Nggak tau" Jawab Ara dengan polos.

"Lah lo gimana sih, kenapa lo nggak kasih aja ke cowok yang kemarin itu?. Gue aja mau ngasih ke dia Ra" Kata Leta dengan wajah berseri beri

Ara memincingkan mata melihat gerak gerik Leta. Mencurigakan. Pasti Leta menyukai Gavin dari sikapnya saja sudah kelihatan. Ara sudah lelah menghadapi fans fans dari Gavin. Pertanya bertubi-tubi pun sering mereka tanyakan kepadanya, hal itu menurut Ara sangat menjengkelkan kenapa mereka sangat terobsesi dengan Gavin. Apalagi dulu sebelum Azka pindah ke luar negeri, Ara harus menghadapi fans fans Azka dan Gavin sekaligus.

"Males aja"kata Ara setelahnya sambil berjalan menuju Aula.

Setelah bel semua siswa berkumpul di lapangan untuk mengikuti utara penutupan MPLS. Ara masih ingin tau laki laki itu semoga saja ia melihatnya lagi, sehingga Ara mengedarkan pandangan kesegala arah. Ara melihat laki laki itu lagi, Ara pun memincingkan matanya agar bisa melihat lebih detail laki laki itu.

Ternyata hanya postur tubuhnya sama tingginya aja yang mirip. Lo kapan balik indo kak. Gue sama Gavin kangen lo. Batin Ara.

Setelah selesai upacara siswa-siswi pun menuju aula untuk mendengarkan pengumuman.

" Setelah pembagian kelas kalian boleh keliling sekolah dan mencari kelas kalian masing masing sambil menunggu bel pulang berbunyi. Jangan lupa surat yang telah ditugaskan diberikan. Terimakasih " Ucap guru pembimbing itu

Ara dan Leta satu kelas yaitu kelas 10MIPA1.
Setelah mencari cari kelas akhirnya menemukan kelasnya, dan mereka duduk bersama.

"Leta, gue nitip suratnya sama lo aja, gue bingung mau ngasih ke siapa. Terserah lo mau kasih ke siapa asalkan jangan Gavin" Pinta Ara

"Okee" Jawab Leta sambil meninggalkan Ara dikelas

Setelah Leta mencari cari keberadaan Gavin akhirnya Leta menemukan Gavin. Leta belum tau kalau yang Leta adalah Gavin, ia hanya mengenalnya dengan ciri-cirinya saja.

"Kak, ini surat buat kakak" Kata Leta sambil memberikan suratnya.

"Oh, okee" Jawab Gavin dengan dingin
Gavin sangat dingin seperti Ara ke semua orang yang mereka belum kenal.

"Oiya kak ini ada lagi dari temenku, kayaknya adiknya kakak. Dia cuma pesan jangan kasih ke kak Gavin gitu, kakak mungkin temannya kak Gavin, jadinya aku kasih juga ke kakak" Cerocos Leta

Gavin hanya mengerutkan dahinya
apa ini cewek kagak tau gue ini Gavin, tapi adek gue siapa? Kayaknya gue nggak punya adek deh. Tapi tunggu apa jangan jangan yang dia maksud itu Ara ya? " Batin Gavin dengan dirinya sendiri

"Yaudah, ada perlu lagi? Kalo enggak lo boleh balik"kata Gavin dingin

" Saya permisi kak" Kata Leta lalu pergi menuju kelas.

Diperjalanan menuju kelas Leta memikirkan, sikap nya tadi.
"Kok gue lupa nanya namanya sih"kata Leta sambil menepuk dahinya.

" Tapi kenapa dia dingin gitu ke gue, sedangkan kemarin sikapnya care pas sama Ara"kata Leta yang bertanya-tanya
Leta memikirkan itu sampai ia tidak sadar kalau dia menabrak seseorang

Brukkk

"Aduh, sakit. Sorry" Kata Leta sambil mengelus dahinya karena menabrak punggung orang itu.

Orang itu hanya melihat lalu meninggal Leta yang susah mengelus elus dahinya.

"Lah, kok malah langsung pergi aja tu orang, aneh" Batin Leta melihat kepergian orang itu. Leta pun berjalan ke kelas untuk mengambil tas dan menghampiri Ara.




⭐⭐⭐



L U N A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang