Happy Reading ❤
***
" Lo adik Gavin" Jawab Alan singkat.
Dara menggedik bahunya acuh, mendengar jawaban Alan barusan. Lalu mengembalikan kepada Alan, "thanks tapi gue nggak papa"kata Dara santai.
"Dibaikin nggak mau dasar nenek lampir" Kesal Alan kembali muncul
Dara pun bangkit dari duduknya lalu menepuk pundak Alan "thanks minumnya" Lanjutnya hingga Dara hilang dari pandangan Alan.
"Dasar nenek lampir labil" Umpat Alan yang meninju di udara.
Saat kembali ke kelas Dara berpapasan dengan Gavin yang keluar dari Ruang OSIS.
"Haloo Gavin" Sapa Dara sambil cengengesan.
Gavin masih menatap Dara dengan tajam menghiraukan sapaan Dara. Lalu ia melepaskan jas sekolahnya dan menyisakan rompinya. Dan memberikan ke Dara.
Gavin menghela napasnya, "Sebelah mana yang ditampar? " Tanya Gavin kepada Dara
Dara menunjukkan bekas tamparan tadi, "udah nggak sakit kok" Lanjutnya lalu menunjukan deretan giginya.
"Tetap aja lo ditampar sama tante tante"ketus Gavin sambil memegang dagu Dara sambil membolak balikan wajah Dara ke samping kanan kiri.
" Lagian lo juga temenan sama tante tante," sindir Dara kepada Gavin
"Kenal belum tentu teman, perhatian belum tentu suka, dekat belum tentu jadian Ra" Kata Gavin yang berbicara ngaco
"Dan mendung belum tentu hujan kan" Lanjutnya
"Makanya cari cewek sana"
"Lo aja udah cukup Ra" Ujar Gavin enteng lalu tertawa.
"Uhhh gemes dehh" Kata Dara sambil mencubit pipi Gavin lalu tertawa sebelum sebuah dehaman yang membuat mereka mengalihkan pandangan mereka.
"Heem"
"Nganggu aja sih lo" Kesal Gavin kepada Adit yang muncul tiba-tiba.
"Yaudah gue duluan byeee " Ucap Dara lalu menjulurkan lidahnya.
Gavin terkekeh melihat kelakuan Dara yang selalu menunjukan leluconnya di depan Gavin.
"Enggak Leta enggak Dara cantik semuaa "ujar Adit dengan sumringah
"Semua aja liat bilang cantik" Sindir Gavin
"Buat gue satu ya?"pinta Adit sembari menyusul Gavin yang sudah berjalan duluan.
" Nggak! " Balas Gavin ketus
Adit mendengus ke arah Gavin yang tetap saja dihiraukan oleh Gavin.
***
Kini Dara dan Gavin sedang berkutat dengan tugas masing-masing. Dara membolak-balikan bukunya untuk mencari jawaban yang benar, Gavin fokus pada laptop yang ada di depannya.
Dara menutup wajahnya dengan buku itu. "Otak gue kenapa belum encer sih! " Keluhnya yang frustasi mengerjakan soal fisika.
"Ngerjain soal apa sih lo?" Tanya Gavin tanpa melihat Dara tapi fokus pada laptopnya
"Fisika, heran gue. Pas disekolah dibimbing guru lancar jaya, lah sekarang gue ngerjain sendiri nggak kelar kelar, "
"Makanya nggak usah sok bolos "
"Dih, kayak lo nggak pernah bolos aja."hardik Dara
" Gue bolos nya bermanfaat " Gavin membela dirinya.
Dara memutar bola matanya, "serah deh, semerdeka lo Vin! " Kata Dara
mereka kini sedang berada di rumah Gavin, Dara memutuskan untuk menginap dirumah Gavin. Dengan alasan rumah Dara sepi makanya ia berada dirumah Gavin.
Gavin melirik Dara yang sudah kembali berkutat dengan soal itu. "Lo udah nentuin lagu pensi? " Tanya Gavin
"Belum"
"Bukannya tadi lo berduaan ya sama Alan"
Dara yang mendengar itu tersedak karena ia sedang meminum susu yang dibuatkan oleh bundanya.
"Pelan pelan Lun" Ujar Gavin
"Dianya aja yang sok akrab sama gue"
"Alesan lo" Ledek Gavin
"Bodoamat Vin" Kata Dara malas
Setelah itu tidak ada obrolan lagi. Hingga waktu menunjukkan pukul 10.30.
"Sana tidur Lun udah malem" Pinta Gavin kepada Dara.
Tidak ada jawaban, membuat Gavin memutuskan untuk mengakhiri tugasnya dan merapikan. Gavin mendekati Dara yang ternyata sudah tidur dan buku sebagai bantalannya.
Gavin menggendong Dara secara bridal style dengan sangat hati-hati agar Dara tidak terbangun. Saat Gavin menuju tangga ia bertemu dengan Ayahnya yang baru pulang.
"Luna tidur Vin? " Tanya Surya-Ayah Gavin
Gavin mengangguk sebagai jawabannya
"Jangan sampe kamu sekamar ya" Ledek Ayahnya yang membuat Gavin melotot.
"Ayahhh" Kesal Gavin
Ayahnya hanya terkekeh "Iya iyaa" Lanjutnya.
Setelah sampai kamar, Gavin menidurkan Dara lalu menarik selimut menutupi tubuh Dara. Lalu mencium sekilas pucuk kepala Dara.
"Maafin gue, hari ini gagal njagain lo Lun" Katanya pelan lalu pergi meninggalkan kamar Dara untuk menuju ke kamarnya.
***
Kini Dara dan Leta sedang menikmati makanan yang mereka pesan di kantin. Saat Dara sedang asik dengan makanannya tiba-tiba ada dua orang cowok duduk di bangku mereka.
"Kalian ngapain disini? " Ketus Leta kepada mereka.
"Lo nggak liat kita ngapain!? " Balas Gavin
"Bukannya kalian punya meja tersendiri? "Sindir Leta
"Suka suka kita dong! Ini kan kantin jadi bebas! "
"Kok lo jadi sewot! "
"Lo dulu yang mancing! "
"Eh kok-"
BRAK
"LO BERDUAA BISA DIEM NGGAK! " Kata Dara sedikit berteriak dengan tatapan tajam ke Gavin dan Leta.
Suara gebrakan itu membuat meja yang di tempati Dara dan yang lain menjadi pusat perhatian. Adit pun segera bertindak agar tidak menjadi pusat perhatian lagi.
"Maaf ya meja sini banyak nyamuk, jadinya gitu, " Ucap Adit sambil cengengesan dan mendapat tatapan tajam dari Dara.
----tbc----
Haii semuaa, menurut kalian ceritanya gimana?
Butuh saran huhuhu:(
Semoga kalian suka yaa ❤
Jangan lupa vomment yaa😆
JANGAN LUPA MAMPIR JUGA DI CERITA KANEISHIA ❤
Terimakasih 🙏❤
![](https://img.wattpad.com/cover/195085019-288-k453509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
L U N A R A
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] Cerita ini menceritakan seorang gadis yang mempunyai dua sahabat laki-laki. Keduanya seperti malaikat pelindung bagi Adara Luna. Gavin dan Alvaro tidak bisa melihat sahabatnya sekaligus adiknya terluka karena seorang c...