67

111K 10.8K 7.3K
                                    

Aqilla yang tengah bersandar pada kepala ranjang terus mengumpati suaminya itu dalam hati. Fokus wanita itu bukan pada handphone Fahmi ditangannya, melainkan pada sang suami yang sedari tadi mengacuhkan dirinya yang sedang dalam mode ngambek ini.

Ini terjadi sesaat setelah Fahmi memergoki dirinya di supermarket yang tidak jauh dari pesantren bersama Maya. Tadi setelah acara temu kangen di ndalem, Maya mengajaknya keluar untuk mencari cemilan. Bukan masalah dirinya yang pergi keluar, tapi saat suaminya itu melihat dirinya tengah memelintir kepala seorang remaja lelaki dengan sebelah kakinya mendendangi beberapa teman temannya yang sudah tepar dijalan.

Karena emosi diejek dan digoda akhirnya Aqilla memberikan jurus andalannya kepada mereka, bahkan beberapa orangpun ikut melerai melihat ketiga pemuda itu tampak sangat mengenaskan ditangan wanita bercadar itu. Sedangkan Fahmi tentu mengeram tertahan melihat tingkah istrinya yang seperti preman itu.

Yang lebih membuatnya kesal adalah saat suami tampan rupawannya itu malah memberikan selembar uang merah masing masing untuk mereka. Ikhlas? Tentu saja tidak, enak aja main kasih duit orang sembarangan. Tapi saat akan menyuarakan protesannya suaminya itu malah berkata.

"Maaf atas kelalaian saya ya mas, istri saya lagi ngidam kepengen nonjok orang dari semalam. Nggak saya turutin, takut takut anak saya malah ikut salto didalam perut. Eh malah Uminya keliaran cari mangsa sampe kesini. Sekali lagi saya minta maaf ya? Masnya lagi nggak beruntung ketemu istri saya di mood seperti ini, tapi aslinya dia baik dan lemah lembut kok." Ucapnya sambil mengelus kepala Aqilla.

Bukan main, si Maya langsung ngakak ditempat ngeliatin wajah cengo tuh tiga orang yang bernasib sial menjadi samsak Aqilla hari ini. Begitupun beberapa orang yang membantu melerai ikut terkekeh, ternyata wanita bercadar ini adalah istri dari Gus Fahmi. Bahkan dari mereka ikut memberikan selamat dan mengungkapkan keterkejutannya saat tau Fahmi telah menikah.

Aqilla mendelik sinis, yang bener aja nih si ganteng. Siape yang hamil cuy? Ngigo nih orang.

"Sialan!" Umpat Aqilla pelan sambil memalingkan wajahnya saat Fahmi meliriknya dengan tajam.

Aqilla kembali mendelik saat Fahmi tiba tiba berjongkok didepan perutnya. Wanita itu menghempaskan kasar tangan Fahmi saat mengelus perutnya tanpa malu sambil berkata. "Anak Abi udah puas ngidamnya nak? Lain kali kalau ngidam lagi tonjok Abi saja, jangan orang lain. Kasihan tuh om omnya pada tepar gitu?" Ucapnya berbicara pada perut datar Aqilla membuat wanita itu semakin bernafsu memberikan bogeman untuk suaminya ini.

Dengan datar Aqilla ikut meladeni kegilaan suaminya ini. "Abi..." Panggilnya pelan membuat Fahmi terdiam menatap istrinya itu dalam. Lelaki itu tengah menelisik apa yang akan Aqilla lakukan sekarang.

"Abi, sekarang dedeknya ngidam lagi deh kayanya?" Ucapnya dengan datar membuat Fahmi menelan ludahnya susah payah, matanya menatap was was pada sang istri. Benaran hamil atau ada maksud terselubung?

Alis Maya bertaut bingung, jadi nih bocah hamilnya? Nggak settingan? Sementara ketiga lelaki yang semula masih tepar itu, langsung tancap gas pergi dari sana sambil tertatih, tak ingin menjadi samsak Aqilla untuk kedua kalinya.

"Woyy! Balikin duit laki gue anjir!!" Umpat Aqilla berteriak kencang pada tiga lelaki yang lari terbirit birit itu.

Mengabaikan teriakan sang istri, Fahmi yang masih berjongkok itu menatap serius istrinya. "Beneran... kamu ngidam?" Aqilla mengangguk singkat. Dirinya dapat melihat binar keterkejutan yang sangat ketara dibola mata legam suaminya itu.

"Kamu hamil?" Spontan Aqilla menggelengkan kepalanya membuat Fahmi yang tadinya berbinar jadi menyergit tak paham. Ngidam tapi nggak hamil? Maksudnya gimana bray?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY PERFECT USTADZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang