Langsung cuss baca😍
Sesampainya dikelas Aqilla langsung mendapat kejutan yang sangat membuatnya syok. Bagaimana tidak Fahmi dengan teganya memberikan hukuman yang kejam padanya.
Padahal tadi aja waktu ditaman ngomongnya pakek senyum, kalem, sempet nyosor juga lagi. Lha sekarang baru mau melangkah dari ambang pintu aja udah disuruh ke lapangan buat hormat bendera. Dan yang lebih parah adalah tulisan 'Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama!.' Dengan tinta hitam dan font yang besar tergantung indah dileher jenjengnya. Dasar suami muka dua tuh si pak Ustadz. Bikin keki banget.
"Salah apaan gue hari ini! Sial banget perasaan!. Udah panas banget lagi! Gerah, haus! Pengel banget nih tangan gue!." Dumel Aqilla sambil mengelap keringat di kening dan pelipisnya
"Duh Bunda... Aqilla ngantuk banget lagi! Mau pulang!!." Jerit Aqilla tertahan.
"Dasar suami bermuka dua! Tadi aja peduli banget sekarang dengan nggak punya hati hukum bini sendiri gini banget! Pakek kalungan tulisan kayak gini lagi! Malukan gue sekarang." Aqilla terus saja mengerutu sampai sebuah suara menghentikannya
"Ehem!." Dehem seseorang dari belakangnya
Aqilla langsung menoleh dan menemukan Ustadzah lampir yang tersenyum mengejek terhadapnya membuat Aqilla memutar bola matanya malas. Tak mengindahkan Aqilla kembali fokus pada hukumannya.
Merasa diabaikan membuat Ustadzah Lika geram dengan bocah dihadapannya ini. Songgong banget!
"Ulah apa lagi sampai dihukum?." Tanya Ustadzah Lika tetap dengan senyum sinisnya
Entah dimulai dari kapan Ustadzah Lika sangat tidak menyukai Aqilla.
"Kepo!." Ketus Aqilla tanpa menatap lawan bicara
"Kamu ini memang nggak tau sopan santun ya!." Geram Ustadzah Lika
"Trus masalah buat lo?." Tanya Aqilla lagi sambil menatap nyalang Ustadzah Lika
Aqilla sudah tidak memandang Ustadzah Lika sebagai orang yang harus dihormati karena tingkahnya itu
"Sama sekali tidak! Oh iya saya mau mengingatkan saja dengan hukuman kamu! Apa sudah ada perkembangan? Atau sama sekali? Atau mau nyerah sekarang?." Tanyanya lagi dengan senyum meremehkan
Aqilla diam tak menjawab, dia berusaha menahan emosinya saat ini. Apalagi saat ini sangat panas jadi emosinya akan mudah meledak kapanpun dan terhadap siapapun.
"Kok diem? Kenapa?." Tanyanya lagi
"Bacot!." Ketus Aqilla mulai murka
"Wow! Kaget saya! Hahaha." Ledeknya lagi dengan wajah menyebalkan
Aqilla memutar matanya malas. Wanita didepannya ini sungguh membuatnya muak.
"Lo kalau ngomongin yang nggak penting! Mending pergi sono. Sumpek gue liat wajah sok suci lo!. Kelakuan kok nggak mencerminkan seorang panutan. Situ Ustadzah bukan?." Pertanyaan Aqilla yang kelewat santai membuatnya Ustadzah Lika murka
"Jaga ucapan kamu!." Bentaknya
"Kenapa ngerasa ya? Ops sorry!." Ledek Aqilla tanpa takut
"Assalamualaikum." Salam Fahmi menghentikan pertikaian mereka berdua
"Waalaikum salam Ustadz." Jawab Ustadzah Lika dengan senyum manisnya yang malah membuat Aqilla ingin muntah seketika
Sementara Aqilla hanya menjawab dalam hati. Melihat wajah Fahmi yang kini tengah menatapnya, sekilas lalu mengehadap depan tak menghiraukan dua manusia disampingnya yang membuatnya darah tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT USTADZ
AléatoireFOLLOW DULU BARU BACA YA!! 📌 Cerita pertamaku mohon maaf atas kesalahan penulisan serta kata yang kurang dimengerti🙏 📌 Plagiat dilarang mendekat ya🙏 📌 Dilarang mencopy karya orang lain!! DOSA!!🙅 Aqilla Az-Zahra adalah seorang gadis cantik deng...