30

88.8K 8.4K 541
                                    


"Kemana sih Pak Ustadz kok nggak balik balik? Capek gue nunggu dikamar terus dari tadi. Mana laper lagi." Dumel Aqilla sambil mencak mencak

Hari sudah petang, namun Fahmi belum juga kembali dari acaranya. Aqilla lapar karena sedari tadi dia sama sekali tidak keluar dari kamar suaminya hanya untuk sekedar makan malam. Bahkan Umi maupun Abi tidak mengetahui sama sekali kalau menantunya ini berada di ndalem.

Aqilla tidak keluar kamar karena takut bertemu mertuanya. Takut kalau sampai keduanya menginterogasi dirinya mengenai kejadian tadi di aula. Syukurlah Aqilla sempat meninggalkan beberapa bajunya disini, jadi tidak perlu repot repot keluar dari kamar.

Tepat pukul 09.30 WIB, pintu kamar terbuka. Aqilla yang tadinya rebahan santai sontak terkejut dan langsung menyembunyikan dirinya di dalam selimut, takut bila Umi yang membuka pintunya.

Fahmi mengerutkan dahinya bingung. Siapa yang berada diranjangnya. Dan kenapa kamarnya sudah seperti kapal pecah? Guling dan bantal berserakan dilantai.

"Fahza?." Panggil Fahmi menebak bahwa itu adik perempuannya. Kenapa Fahza, karena Fahri tidak mungkin berbuat demikian, ngomong saja irit apalagi sampai menpora porandakan kamarnya.

Aqilla yang mendengar suara suaminya langsung membuka selimutnya dan menatap Fahmi kesal.

"Eh? Kamu masih disini? Kenapa kamar saya berantakan?." Tanya Fahmi bingung sekaligus kesal sambil berjalan mendekati ranjang

"Iya... Udah dari tadi aku nungguin Pak Ustadz! Lama banget sih! Kan bosen, jadinya ya... gini nih. Aku itu udah nahan laper dari tadi sore lho! Untung aku strong jadi gak sampai sakit." Jawab Aqilla dengan muka sebalnya

"Laper ya makan lah. Kenapa nggak makan tadi? Umi ada di ndalem kan?." Tanya Fahmi santai

Aqilla menatap cengo Fahmi. Ah suaminya ini sangat tidak peka.

"Gini ya Pak Ustadz... aku itu nggak mau ketemu Umi sama Abi. Mereka aja nggak tau aku disini dari tadi sore." Jelasnya menahan kesal

"Kenapa?."

"Ya karena kalau aku keluar terus diinterogasi gara gara masalah tadi gimana?." Sewot Aqilla pada akhirnya

Wajah Fahmi langsung berubah mendengar Aqilla mengatakan hal tadi.

"Ya kamu jelasin lah." Ketus Fahmi

"Astaghfirullah hal adzim... Pak Ustadz kenapa sih kok jadi marah lagi? Aku salah ngomong apa gimana?." Frustrasi Aqilla mendengar nada bicara Fahmi yang kembali berubah

Tanpa menjawab Fahmi langsung berlalu keluar kamar. Tanpa memperdulikan Aqilla yang menatapnya tak percaya.

"Woy Pak Ustadz!." Teriak Aqilla sambil beranjak dari ranjang, meraih jilbab instannya dan secepat kilat menyusul Fahmi

"Ish." Dengus Aqilla begitu sampai didekat Fahmi yang sudah berada di meja makan

"Jangan teriak teriak udah malem. Nanti ganggu Umi sama Abi." Tegur Fahmi

"Ya habis Pak Ustadz gitu sih. Diajak ngomong malah ditinggalin." Cibir Aqilla melipat tangannya didepan dada

Entah sadar atau tidak kini sikap Aqilla sedikit berubah. Sekarang Aqilla tampak lebih cerewet dibanding sebelumnya.

"Udah nggak ada makanan, adanya nasi. Mau cari keluar aja?." Tanya Fahmi setelah mencari makanan di lemari tempat biasa Umi menyimpan makanan

"Masak ajalah, udah malem mana ada yang buka." Ucap Aqilla pada akhirnya

Lalu Aqilla berjalan membuka lemari es mencari bahan apa yang akan dimasaknya.

"Kamu... bisa masak?." Tanya Fahmi tak yakin sambil memperhatikan gerak gerik Aqilla

MY PERFECT USTADZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang