Seseorang yang memata-matai Renata bahkan mengikuti gadis itu sampai ke gedung apartment tapi beruntungnya ia tidak bisa masuk sembarangan karna security yang ketat, hanya orang-orang yang mempunyai kunci saja yang bisa masuk, bila tidak setidaknya pemilik unit apartment harus memberitahu mereka agar tamu mereka bisa masuk, jika tidak maka orang-orang itu tidak boleh masuk.
Tapi ia sempat mengabadikan semuanya menggunakan kamera dslr merk canon. Ia pun segera kembali ke rumahnya untuk mengirimkan foto-foto tadi pada bos-nya.
Sedangkan Renata sendiri tidak menyadari jika ia sedang di ikuti, ia pun masuk ke dalam apartment dan mulai memperlajari aplikasi yang di install oleh mas Adit tadi, ia juga melihat jika Elang sedang berada di kantor.
Ia terus bermain dengan ponselnya sampai tak menyadari jika hari sudah hampir gelap, ia pun dengan cepat langsung membersihkan diri dan bersiap untuk memasak.
Tepat pukul 8 malam Elang baru saja sampai di apartment, wajahnya kelelahan, Renata pun segera membawakan Elang segelas air putih dan langsung di teguk habis oleh pria itu.
"Kau mau makan atau mandi dulu?" tanya Renata dengan suara yang lembut.
"Mandi." ucap Elang sambil berlalu ke kamar mandi.
Tak butuh waktu lama Elang sudah keluar dan kelihatan lebih segar dengan pakaian santai khas rumahan, Renata juga baru saja memanaskan lauk untuk mereka makan.
Mereka pun makan dalam diam, mereka biasa makan dalam diam namun untuk kali ini entah mengapa Renata merasa berbeda, ia merasa Elang sepertinya sedang menahan amarahnya.
"Lang." panggil Renata dengan suara pelan.
Elang tidak menjawab namun ia menatap wajah Renata, dan di saat itu juga Renata tau ia benar jika Elang sedang dalam mood yang jelek.
"Terjadi sesuatu? Kau kelihatan marah." kata Renata sambil terus menatap wajah Elang.
"Tidak, hanya lelah." ucap Elang lalu ia kembali menghabiskan makanannya.
"Kau yakin? Ingin ku buatkan teh hangat? atau susu coklat?" tanya Renata untuk memastikan.
"Jangan berbicara saat makan." ucap Elang dengan tegas yang mampu membuat Renata mengingat perlakuan pamannya padanya dan Renata pun langsung diam dan melanjutkan makannya.
Sedangkan Elang langsung berdiri meninggalkan piringnya di atas meja tanda bahwa ia sudah selesai makan, ia lalu segera masuk ke kamar meninggalkan Renata sendirian, sedangkan Renata tetap duduk di meja makan untuk menghabiskan makanan yang sudah ia masak tadi. Setelah habis ia segera mencuci seluruh piring kotor dan masuk ke kamar, terlihat Elang sedang bermain dengan ponselnya namun begitu menyadari Renata menaiki kasur Elang langsung mematikan ponselnya dan tidur. Hal itu tentu membuat Renata heran dan berpikiran negatif, namun ia hilangkan pikiran itu dan menganggap jika Elang hanya lelah karna urusan kantor yang tidak Renata ketahui.
Pagi-pagi sekali Elang sudah rapi dengan seragam sekolahnya, ia segera berangkat ke sekolah saat Renata baru saja selesai mandi dan hal itu pun membuat Renata heran, kenapa ia di tinggalkan sendirian, Renata berpikir apakah ia melakukan kesalahan, tapi selama apapun ia berpikir, ia tidak menemukan sesuatu yang ia lakukan salah. Ah, mungkin Elang sedang mengerjainya karna besok adalah hari ulang tahunnya. Akhirnya Renata pun berangkat ke sekolah dengan menggunakan ojek online.
Begitu sampai di sekolah ia merasa heran saat semua orang memperhatikannya dengan tatapan jijik dan membicarakan dirinya dengan kata-kata yang tidak pantas tapi dia tetap diam, ia merapatkan cardigannya dan terus berjalan sampai ke kelas.
"RENA!!!" teriak satu kelasnya dengan heboh dan mampu membuatnya kaget dan panik.
"Kenapa?" panik Renata, otaknya sudah berisi asumsi-asumsi jelek, apakah ada kecelakaan? apakah uang kas hilang? ada yang meninggal? apa? apa yang terjadi sampai membuat satu kelasnya memanggilnya heboh.