Chapter XXVII

553 66 56
                                    

Hari ini SMA Angkasa sudah masuk sekolah kembali setelah libur semester pertama, Elang bangun terlebih dahulu dan segera membersihkan diri sedangkan Renata terbangun karna mendengar suara gemericik air. Ia pun segera bangun untuk membuat roti panggang kesukaan Elang.

Setelah selesai ia pun menaruh roti panggang itu di atas meja makan lalu ia pun menyusul Elang yang berada di kamar mandi.

"Astaga kau membuatku kaget." ucap Elang sambil memegang dadanya.

"Maaf. Kau sudah selesai mandi?" tanya Renata basa-basi padahal sudah terlihat jelas jika Elang sudah selesai mandi dengan rambutnya yang basah.

"Ya, tapi kalau kau masih mau mengajakku mandi aku siap." jawab Elang dengan menggoda Renata.

Renata hanya terkekeh kecil lalu masuk ke shower box sementara Elang yang sudah selesai pun keluar dari kamar mandi untuk berpakaian. Tak lama Renata sudah keluar dengan rambut yang basah dan sudah berpakaian seragam.

"Kau sudah menyiapkan sarapan? aku berpikir ingin mengajakmu sarapan di sekolah." kata Elang sambil memakan roti bakar yang sudah di berikan selai nutela dan bubuk milo.

"Kita masih bisa sarapan di kantin jika kau mau." Renata tidak keberatan kok untuk sarapan lagi, malah dia bersyukur jika di ajak makan lagi.

"Tak apa mungkin besok saja."

Selanjutnya mereka pun sarapan dengan tenang lalu bersiap berangkat ke sekolah, Elang mengendarai mobil civic hitamnya menuju sekolah dan langsung memarkirkan mobilnya di tempat biasa.

Mereka berdua pun langsung turun dari mobil dan berjalan menuju lantai 2, jika di sekolah seperti ini baik Elang maupun Renata tidak ada yang mau bergandengan tangan, bagi mereka itu tidak pantas, tapi mereka tetap jalan bersisian.

Sampai di lantai 2 mereka pun berpisah ke kelas masing-masing. Begitu sampai di kelas Renata langsung di sambut oleh Sylva, Celine, Citra dan Shella yang sudah datang di bandingkan dengannya.

"Pagi Rena!" sapa mereka dengan semangat.

"Duh kangen aku." kata Celine.

"Enak dong yang habis holiday ke Bangkok." ucap Citra.

"Iya anjir, malah 4 pasang, mau ikut tapi gue jomblo. Setan!" keluh Shella.

Sedangkan Renata hanya tersenyum menanggapi.

"Makanya cari pacar, jomblo mulu sih." sindir Sylva.

"Oh gitu, ku doakan lu putus sama Candra, menangis lu." sahut Shella.

"Emang situ udah banyak pahala banget sampek doanya di kabulin Tuhan?" sindir Sylva.

"Ya anjir kok dalam." Shella langsung kicep karna perkataan Sylva.

Sedangkan yang lain sudah pada tertawa.

"Dah dah dah, next time kita liburan bareng tapi cuma cewe-cewe doang." usul Citra.

"Boleh." jawab Renata.

"Eh Ren, seminggu yang lalu aku nampak Elang tau pakek baju rapi banget dah kek kerja kantor." kata Celine yang duduk di depan Renata.

"Memang Elang sedang belajar menghandle perusahaan." jawab Renata.

"Hah? serius? tapi masa sampai jam 12 malam anjir."

"Beberapa kali Elang suka lembur, bahkan terkadang aku harus pulang sendirian." jelas Renata.

"Pulang? pulang dari mana?"

"Kerja, kerja , kerja. Dia bakal kaya 7 turunan dah." sahut Sylva pada Celine.

"Ya Lord izinkan aku seperti Renata, udah cantik, kerja keras, dapat calon suami kaya raya." sambung Shella.

Relang (Vrene Lokal) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang