Chapter XXXI

551 61 34
                                    

Setelah sampai di apartment Renata pun mulai melakukan kegiatannya seperti biasa yaitu mengaransemen lagu dan mulai mengupload beberapa lagu karna sudah semingguan ini ia tidak active di youtube.

Setelah selesai Renata pun mulai memasak karna berpikir sebentar lagi Elang akan pulang karna ini sudah jam 12 lewat.

Renata memasak ayam goreng dengan sambal terasi juga sayur kangkung, hanya masakan simple.

Tak lama setelah Renata selesai masak terdengar suara pintu terbuka, Renata pun buru-buru berjalan menuju pintu apartment dan terlihat Elang sedang melepaskan sepatunya.

"Kau sudah pulang Lang? ayo makan." ucap Renata.

"Kau sudah merasa lebih baik?" tanya Elang seraya mendekati Renata.

"Much better. Ayo makan, aku baru selesai masak." Renata menarik tangan Elang menuju dapur.

"Kenapa harus masak sayang? kau seharusnya istirahat." ucap Elang sambil melepaskan tas dan menaruhnya di atas kursi.

"Aku sudah merasa lebih baik kok." Renata mengambilkan Elang nasi dan menaruhnya di depan pria itu.

"Bagaimana tadi sudah bertemu dengan mbak Nana?"

"Sudah, tapi kami bertemu mas Adit juga pergi brunch bentar habis itu di anterin mas Adit pulang." jelas Renata.

Elang hanya menganggukkan kepala lalu mereka pun menikmati makan siang masing-masing dengan tenang.

"Hari ini aku tidak ke kantor." ucap Elang saat ia sudah selesai makan.

"Kenapa?"

"Aku ingin menemanimu." jawab Elang sambil membersihkan nasi yang ada di bibir Renata. Ia juga mengambil ikat rambut di tasnya dan mulai mengikat rambut panjang milik Renata.

Sedangkan Renata membeku di tempatnya mencoba mencerna perlakuan Elang padanya yang manis.

"Makan sayang." kata Elang yang langsung menyadarkan Renata, gadis itu pun langsung menghabiskan makanannya. Setelah itu Elang yang mencuci piting kotor mereka karna Renata sudah memasak.

"Thank you." ucap Renata saat Elang sudah selesai mencuci piring.

Elang mencium bibir Renata sekilas sebelum berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Melihat hal itu Renata langsung sibuk mengambil ponsel Elang yang di tinggalkan pria itu di atas meja makan saat mereka sedang makan tadi, ia pun langsung mengeluarkan flashdisk pemberian mas Adit yang ada di saku celananya dan langsung meng-insert-nya ke ponsel mahal milik Elang.

2 menit kemudian ia meng-eject flashdisk-nya saat ponsel itu imsydah menunjukkan completed.

Ia pun menaruh ponsel itu di posisi semula dan langsung pergi ke walk-in-closet untuk berganti baju rumahan, tidak lupa ia menyimpan flashdisk itu di dalam tasnya yang ada di study room.

Ia mengganti pakaiannya dengan terusan santai di atas lututnya dan saat ia hendak keluar dari walk-in-closet Elang tiba-tiba masuk ke dalam dengan handuk melilit pinggang dan juga rambutnya yang basah.

Renata pun langsung buru-buru keluar saat tangannya di tahan oleh Elang dan menariknya ke pelukan pria itu.

"Aku merindukanmu." dengan suara berat yang selalu Renata sukai.

Renata hanya berdiri kaku di pelukan Elang apalagi saat pria itu mulai mencium telinganya dan lehernya.

Tangan kekar Elang mulai meraba pinggang mungil Renata dan melepaskan terusan yang di gunakan gadis itu, ia mulai mencium bibir manis Renata dengan lembut dan semakin lama semakin menuntut.

Relang (Vrene Lokal) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang