Sesampainya Sylva dan Renata dirumah Citra langsung disambut hangat oleh teman sekelas mereka itu, sedangkan 3 teman yang lain belum terlihat batang hidungnya. Akhirnya mereka bertiga pun langsung mengerjakan tugas kelompok itu duluan, mereka yakin para lelaki juga tidak akan mengerjakan tugas ini. Mereka hanya ingin mengerjakan ini dengan cepat agar bisa menikmati waktu masing-masing.
Setelah mengerjakan tugas selama 1 jam baru ketiga lelaki itu datang dengan wajah tidak berdosa.
"Sorry girls kita terlambat. Makan dulu soalnya." kata Toni yang diacuhkan oleh mereka bertiga.
"Tugas kita gimana nih? Mana yang perlu gue kerjain?" Andi bertanya pada Citra.
"Sans aja kali Di, mereka pasti lagi ngerjain, kita mah santai aja." jawab Dimas, perkataan Dimas membuat Citra dan Sylva kesal namun masih mereka tahan, lebih bagus menyelesaikan ini dengan cepat.
"Aku sudah selesai, ini tinggal di print aja." ucap Renata pelan sambil menyerahkan laptop pada Citra.
"Okeh aku print ini dulu, Syl presentasinya gimana?"
"Slide terakhir ini, entar tinggal aku kirim ke lu aj Cit."
Selanjutnya Sylva mengerjakan powerpoint itu dengan Renata dan Andi yang memperhatikannya, sedangkan Toni dan Dimas sibuk dengan ponsel masing-masing memainkan Mobile legends.
Tak lama kemudian Citra kembali dengan kertas-kertas yang sudah ia print.
"Nih Andi, tinggal di makalah-in aja, elu mau kan?" ia menyerahkan tugas mereka pada Andi yang langsung di terima oleh Andi.
"Siap, entar habis gue makalah-in gue kasih lu besok."
"Yaudah ini udah kelar juga skuy cabut." Sylva juga langsung menyerahkan flashdisk itu pada Citra ketika dia sudah selesai dengan powerpoint-nya.
Saat Renata dan Sylva akan berdiri dan merapikan barang-barang mereka tiba-tiba Dimas memegang tangan Renata.
"Pulang sama aku yah, aku bawa mobil kok." ucap Dimas dengan wajah memelas.
Renata langsung melepaskan tangannya yang di pegang oleh Dimas.
"Maaf, aku pulang dengan Sylva."
"Sylva bisa pulang sendiri, kamu pulang dengan aku saja." kekeh Dimas, perlakuan Dimas pada Renata membuat yang lainnya menatap mereka bergantian.
"Sorry, kita nggak sedeket itu." ucap Renata lembut namun dengan tegas menolak.
Perkataan Renata membuat Dimas terdiam sedangkan teman-teman yang lain menahan tawa melihat wajah Dimas yang terbengong, mereka bisa pastikan Renata adalah orang pertama yang menolaknya, Dimas memang tampan juga karisma badboy-nya begitu terasa.
Sylva dan Renata langsung pamit pulang, begitu juga dengan Dimas, Andi dan Toni.
"Kau mau ikut aku ke sekolah atau gimana Ren?"
"Kau mau ke sekolah?"
"Iya, Candra dan yang lainnya belum pulang."
"Kau akan menunggu mereka pulang?"
"Yes, aku menunggu mereka pulang, mungkin sebentar lagi mereka akan selesai."
"Baiklah aku ikut."
Akhirnya Sylva pun mengendarai mobil Candra kembali ke sekolah, dan ketika sudah sampai ia pun memarkirkan mobil itu dan turun bersama Renata. Mereka pun berjalan menuju kantin dan duduk dimeja kantin sambil menikmati cemilan yang mereka pesan. Tak lupa Sylva juga mengirim pesan pada Candra bahwa ia dan Renata sudah disekolah.