Ini sudah hampir 2 minggu sejak kejadian itu dan selama ini Elang dan Renata tidak pernah menghabiskan waktu bersama disekolah, sebenarnya bukan hanya mereka berdua namun Sylva dan Candra juga, karna olimpiade yang sedang dilaksanakan hari ini membuat kelas 11 IPA 1, kelas unggulan SMA Angkasa dipaksa untuk menghabiskan waktu hanya untuk belajar, bahkan ketika pulang sekolah pun terkadang mereka harus les tambahan.
Sudah seminggu pula ia kembali tinggal di rumah Irawan karna paman dan bibinya sudah pulang. Selama menginap di apartment Elang juga mereka hanya menghabiskan waktu berdua untuk menonton sebentar karna keduanya lelah akan aktivitas masing-masing. Bahkan weekend kemarin juga Renata menghabiskan waktu untuk bekerja seharian karna Mbak Nana sedang sakit jadi mau tak mau semua staff harus bekerja lebih keras di tambah pelanggan di hari weekend lebih banyak.
Selama ini juga Dimas semakin mendekati Renata, peringatan dari yang lainnya untuk menjauhi Renata karna gadis itu sudah punya kekasih tidak dilaksanakan olehnya karna selama ia sekolah di SMA Angkasa tidak pernah sekalipun ia melihat ada pria yang dekat dengan Renata. Dimas pikir teman yang lain hanya membohonginya agar ia menjauh dari Renata.
Renata sendiri tidak begitu peduli akan Dimas yang selalu mengganggunya hanya Sylva dan teman sekelasnya yang kesal akan perlakuan Dimas padanya. Renata diam saja karna Dimas hanya mengganggunya mengunakan kalimat menggoda belum yang sampai menyentuhnya atau pun mencelakainya maka dari itu ia tetap tenang dan tak pernah meladeni Dimas.
Perlakuan Renata pada Dimas membuat pria itu semakin gencar melancarkan aksinya, sama seperti hari sabtu ini, hari ini jadwal 11 IPS 2 untuk olahraga di jam pertama dan kedua. Pak Edi memang sedang tidak masuk hari ini namun 11 IPS 2 tetap turun ke lapangan untuk olahraga meskipun mayoritas laki-lakinya saja yang berolahraga sedangkan yang perempuan hanya duduk-duduk bergosip.
Sedangkan Renata dan Sylva sedang duduk dengan Celine dan temen yang lainnya, mereka sibuk bergosip sedangkan Renata sibuk dengan buku musik dan pensil di tangannya, meski begitu dia masih mendengarkan apa yang di bicarakan teman-temannya, mulai dari gosip Mr Hendri yang sepertinya menyukai guru biologi baru, drama-drama korea baru, barang-barang branded yang mau dibeli, apa saja mereka gibahkan untuk membunuh waktu.
Semuanya berjalan dengan baik sampai ketika Dimas duduk di samping Renata dan merebut buku musiknya. Kedatangan Dimas tentu membuat semua kaget dan semakin tak menyukainya karna mengganggu Renata.
Renata yang melihat buku musiknya diambil Dimas pun hanya menatap pria itu dengan tatapan tenang, sedangkan yang lainnya sudah memaki meminta Dimas mengembalikan buku milik Renata.
"Balikin Dim!" Teriak Sylva yang melihat Dimas menjauh dari mereka dan sibuk membuka lembar demi lembar buku musik itu.
Itu hanya buku musik tidak ada yang rahasia didalamnya, hanya berisi lirik-lirik serta tangga nada untuk gitar dan piano.
"Biarkan saja Syl." ucap Renata dengan tenang.
"Lu bisa yah hadapin tuh cowok sabar banget." celetuk Celine.
"Kalo gue mah itu cowok udah gue racuni duluan." sewot Sylva yang di angguki oleh teman yang lain.
"Ini pasti si Elang belum tau kan?" tanya Celine pada Renata.
"Ya belum lah, kalo tau juga itu cowo tinggal nama doang." Sylva masih dengan nada kesal.
"Eh tapi, tapi hari itu gue ada denger dia ngomong sama si Andi kalo dia tuh pengen permainin Rena gitu." celetuk Shella.
"Seriusan?"
"Ia mereka kek bisik-bisik gitu bahasin elu, tapi gue dengernya sih Dimas pengen buktiin kalo Rena itu sama kek cewe yang lain yang bisa dibawa ke ranjang gitu, terus si Andi kek peringati si Dimas." Shella berbicara dengan suara pelan, disana hanya ada 5 orang, Renata, Sylva, Celine, Shella dan Citra.