Ini sudah hari Senin lagi dan itu berarti sudah keempat hari dari Elang yang mengaku pada Eleena, saat Elang menahannya ia tetap memutuskan untuk pergi meninggalkan pria itu tanpa mengucapkan apapun dan menghilang begitu saja, bahkan ketika Elang mengejar Eleena ia sudah kehilangan jejak karna gadis itu sudah masuk terlebih dahulu ke taksi yang membuat Elang tidak bisa mengejarnya.Tentu saja Elang kalang kabut, ia mencari Renata kemana saja tapi tidak menemukannya, ia juga tidak menemukan gadis itu di sekolah, Elang bahkan sudah mencari ke apartment lamanya, rumah pamannya, cafe, kemana saja yang ia rasa Renata akan pergi, tapi nyatanya tidak membawakan hasil, gadis itu seperti di telan bumi bagi Elang.
Dan pagi ini Elang datang ke sekolah agak siang dari biasanya, tepat saat ia memarkirkan mobil civic-nya ia melihat sebuah mobil Mazda 2 parkir tepat di sampingnya. Ia biasa saja namun saat melihat yang turun dari mobil langsung membuatnya turun dari mobil buru-buru, itu Renata.
Semua orang memandang Renata dengan terpana, mereka tau Renata memang cantik makanya bisa membuat most wanted sekolah mereka terpincut namun kali ini Renata terlihat jauh lebih cantik, tidak gadis itu tidak melakukan apapun pada tubuh, wajah atau pun rambutnya namun ia bisa mengeluarkan aura yang berbeda.
Mereka terpana dan juga kaget karna sudah seminggu ini Renata tidak pernah terlihat di sekolah, terlebih dengan gosip-gosip negatif yang beredar mengenai gadis itu. Bahkan menurut gosipnya Renata akan pindah sekolah karna malu.
"Rena." Elang berdiri tepat di depan Eleena yang sedang berjalan dengan wajah dinginnya.
Eleena hanya mengangkat sebelah alisnya seolah mengatakan "apa?"
"Aku merindukanmu. Kau kemana saja?" Elang memegang tangan Eleena yang membuat gadis itu memutar bola matanya.
"Sudah mau masuk, kita harus upacara hari ini." Eleena melepaskan tangan Elang dan berjalan meninggalkan Elang menuju kelasnya. Sedangkan pria itu hanya mengikuti dari belakang dengan wajah lesunya. Udah lama nggak ketemu sekalinya ketemu dingin.
Eleena langsung menuju ke kelas dan membuat semua pasang mata memandang ke arahnya. Baru saja seseorang hendak bertanya Eleena sudah berbicara duluan.
"Please, kalo mau tanya-tanya entaran aja, kalian cukup duduk manis, lihat dan dengar. Soon bakalan terungkap kok soal masalah gosip itu." Eleena berbicara sambil berjalan menuju tempat duduknya yang sudah terdapat Sylva disana.
"Kau Eleena kan?" tanya Sylva sambil berbisik di telinga Eleena yang diangguki kepala oleh Eleena.
Sylva langsung menutup mulutnya rapat-rapat, bathinnya mengatakan akan terjadi hal besar kedepannya.
Mereka pun mulai berbaris untuk upacara saat bel berbunyi dan upacara pun berjalan dengan semestinya. Saat upacara selesai, mereka pun membubarkan diri dan Eleena dapat mendengar banyak siswi-siswi yang membicarakan hal-hal negatif tentangnya namun ia tak peduli ia hanya perlu menutup mulut mereka dengan action dan proof.
Karna sudah seminggu Eleena tidak masuk sekolah ia pun segera di panggil menuju ruang guru untuk di interogasi, dengan santai ia berjalan ke kantor guru menemui kepala sekolah dan wali kelasnya, ia memberitahu jika ia terpaksa tidak masuk karna ada sesuatu hal yang terjadi padanya, namun pada dasarnya kepala sekolah tidak menyukainya maka ia meminta bukti atau tidak wali dari Eleena untuk membuktikannya, dengan terpaksa Eleena mengeluarkan tanda bukti email dari pengadilan dan pengacara yang mengurus case-nya. Tentu saja wali kelasnya kaget dan prihatin denganb Eleena yang harus mengalami hal tersebut, lagi. Sedangkan kepala sekolahnya hanya mampu diam dan memperbolehkan Eleena untuk keluar tanpa sanksi apapun.
Kesialan bertambah lagi saat ternyata guru yang harusnya masuk ke kelas mereka berhalangan hadir dan harus di gantikan oleh Mr.Hendri. Begitu masuk ke dalam kelas Mr. Hendri sudah mengolok-oloknya, Eleena masih berusaha sabar menghadapi guru itu, ia masih bungkam.
![](https://img.wattpad.com/cover/280868144-288-k721643.jpg)