BAB 1 : DIA BARU HABIS DI TEMBAK

996 71 1
                                    

"Aduh! Lemot lagi." Ucap Fany sambil menggoyangkan dan menepuk keyboard laptopnya yang tepat berada di depan nya.

"Kan sinyal nya yang bermasalah, ngapain elu tabokin laptopnya." Tambah Jinan sambil masih terus memakan Chiki di tangannya.

"Lagian kita ngapain sih streaming film pake WiFi sekolah?" Tanya Akila menatap dengan heran.

Fany tampaknya masih terus berusaha mengangkat laptopnya tinggi-tinggi, ke kiri dan kanan. Sepertinya dia berharap bisa mendapatkan sinyal. Di sebelah kiri Fany, ada Akila dan di sebelah kanan nya ada Jinan. Mereka bertiga duduk di bangku paling belakang saat jam istirahat dengan tujuan : menonton film bersama.

Sebenarnya jam istirahat hanya berlangsung sebentar, namun setelah mendapat informasi bahwa jam pelajaran selanjutnya akan kosong, maka Fany mengajak kedua teman nya untuk nobar (nonton bareng) di bangku belakang. Akila sudah menyangka kalau ide ini tidak akan berjalan lancar, tapi dia tetap ikut.

Jinan tertawa pelan sambil mengunyah Chiki nya. "Udahlah, laptopnya kembaliin aja."

"Gue udah capek minjem ke kelas Abang gue, masa ngembaliinnya cepet banget."

"Ya mau gimana. Lu mau nonton layar item?"

"Engga sih." Jawab Fany tersenyum kecut. Mengingat perjuangannya jauh-jauh meminjam laptop di kelas kakaknya, membuatnya malas untuk mengembalikan secepat ini. Ketiga gadis itu berada di kelas 11 IPA 3 dan kelas kakak Fany berada di kelas 12 IPA 1 yang gedungnya berbeda dan jaraknya cukup jauh.

Sebenarnya Fany bisa saja mengembalikannya setelah pulang sekolah, tapi dia malas harus memasukan benda itu ke dalam tasnya. Bisa patah pundaknya, jadi tidak bisa ya tidak bisa. Sementara itu Jinan baru selesai menghabiskan jajan nya kemudian bergegas bangkit dari kursinya.

"Gue mau buang sampah sekalian beli minum. Mau nitip gak?" Kata Jinan.

Akila juga ikut bangkit dari kursi nya. "Gue ikut. Ada yang mau gue beli."

"Fan, lu mau nitip apa? Gak ikut juga?" Tanya Jinan melirik Fany yang masih mencari spot sinyal dengan laptop di tangannya.

"Kalian duluan aja deh. Gue mau nyari sinyal." Kata Fany dan Jinan mengangguk 'oke'.

Jinan dan Akila berjalan berdampingan menuju kantin. SMA Cendana merupakan SMA swasta biasa yang sebenarnya masuk ke dalam daftar sekolah yang punya fasilitas yang cukup oke. Tapi untuk jaringan WiFi nya, entah kenapa bisa begitu lemot. Bahkan kukang pun masih lebih cepat.

Tapi ide Fany tidak terbatas. Dia justru nekat untuk mengajak kedua temannya untuk streaming film. Di tekankan bahwa itu memerlukan kecepatan internet yang stabil, tapi Fany mengabaikan fakta bahwa WiFi sekolahnya sudah gila. Dia memang keras kepala dan kedua temannya tahu itu.

Jinan dan Akila bersedia mendampingi karena melihat temannya yang cukup bersemangat. Sudah di beritahu tidak bisa, tapi dia ngotot bilang bisa. Dengan kepribadian yang seperti itu, bagaimana bisa mereka berteman baik?

Rifany Putri Wijaya adalah gadis yang ceria dan punya energi seperti power bank. Maksudnya, jika energi nya habis, maka masih ada energi cadangan. Paling bodoh di antara mereka bertiga tapi itu tidak masalah. Ada banyak jenis otak di dunia ini. Fany cukup cantik. Rambutnya hitam menyentuh bahu dan sebuah jepitan kecil di samping rambutnya.

 Rambutnya hitam menyentuh bahu dan sebuah jepitan kecil di samping rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DOUBLE [tamat✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang