Sudah 2 hari berlalu sejak Jinan memergoki Gilang dengan mata kepala nya sendiri. Sampai hari inipun, dia belum memberitahu Fany karena Fany sendiri terlihat bahagia membicarakan Gilang.
Jika tiba-tiba mengatakan, 'Gue liat pacar Lo selingkuh! Cowok sampah itu harus Lo tinggalin!' disaat Fany sedang bucin, bukankah itu terlalu nekat? Terlebih lagi tidak ada bukti sehingga Jinan memutuskan untuk tetap berdiam diri.
Hari ini berjalan seperti biasa. Entah hanya perasaan Jinan saja atau tidak, Fany akhir-akhir terlihat lebih sering membicarakan Gilang. Apa yang ingin di lakukan cowok itu? Ingin membuat Fany semakin jatuh cinta pada nya sementara dia asik bermain dengan cewek lain?
Jinan ingin sekali mendatangi Gilang dan menginjaknya sampai menjadi bubur, tapi dia ingat perkataan Jevan yang berkata untuk tidak terlalu ikut campur dan menjadikan masalah itu seperti masalahnya.
Seperti biasa hari ini pun Fany terlihat antusias membicarakan Gilang. Bukan hanya itu, gadis itu bahkan berkata bahwa sepulang sekolah nanti cowok itu mengajaknya pergi ke tempat karoke.
"Tapi karena kakak gue posesif, kalian berdua harus ikut! Tolong lah guys~ ya ya ya?" Fany terlihat memohon kepada kedua sahabatnya.
Jinan tidak tahu harus bereaksi apa. Jika memikirkan dirinya bertemu dengan Gilang... itu agak membuatnya emosi. Tapi Fany terlihat tanpa beban mengajaknya dan menatap penuh harap kepada nya dan Akila.
"Seneng banget bikin gue jadi nyamuk." Kata Akila.
"Hehehehe~ kan jadi nyamuknya juga berdua, bareng Jinan." Ucap Fany sambil cengengesan.
"Ya tetep aja nyamuk anjrit."
"Emang Gilang gak keberatan kalo gue sama Akila ikut?" Tanya Jinan memastikan.
"Gak lah. Gue udah bilang, kata nya ajakin aja." Kata Fany.
Jinan yang mendengar itu semakin overthingking. Dia pikir Gilang tidak akan pernah mau bertemu dengannya lagi sejak kejadian di basement. Karena.. bayangkan saja kamu sedang selingkuh kemudian dengan senang hati hangout bersama orang memergokimu, bukankah itu akan canggung dan tidak tahu malu?!
"Ayolah guys, abang gue gak ngebolehin kalo berdua doang. Ya ya ya?" Kata Fany.
Akila tampak menghela nafas sebentar, "Ya udah. Tapi ini di bayarin kan?"
"Iya! Lo cuma dateng terus bersenang-senang!" Seru Fany kemudian beralih menatap Jinan.
"Lo gimana Nan?"
"Gue.. ya udah gue ikut." Kata Jinan akhirnya.
Tanpa membaca pikiran Fany pun, dia tahu kalau gadis itu pasti sedang kegirangan.
**
Sepulang sekolah, mereka bertiga akhirnya pergi menuju tempat karoke. Akila seperti biasa menggunakan motornya sementara Jinan dan Akila menyewa mobil ojol. Itu di karenakan mereka tidak membawa kendaraan ke sekolah, Jinan yang setiap harinya di jemput oleh ibu nya dan Fany yang setiap hari pulang-pergi bersama kakaknya.
Setiba nya di tempat karoke, mereka memesan room dan Fany membayarnya. Jinan berfikir, mengapa harus Fany yang mengeluarkan uang untuk membayar sementara Gilang yang mengajaknya?
Mereka diminta untuk menunggu terlebih dahulu sekalian menunggu Gilang yang belum tiba. Cowok itu berkata akan sedikit terlambat karena harus menyelesaikan urusan mendadak, tapi Jinan percaya itu hanya akal-akalannya saja. Siapa yang tahu Gilang terlambat karena mengantar pacar nya yang lain pulang kan?
Tidak butuh waktu lama, Gilang akhirnya tiba membuat Fany menyambutnya dengan antusias. Ketika Jinan tidak sengaja bertatapan dengan cowok itu, dia merasa jijik. Terlebih lagi ketika Gilang mulai menyapanya dan Akila dengan senyuman seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE [tamat✔️]
JugendliteraturJinan Feronia Nayaka, cewek yang hidupnya biasa saja, kini harus menanggung malu setelah dirinya pingsan akibat kepalanya terbentur tiang listrik saat jam pelajaran olahraga. Bangun dari pingsan nya, dia tiba-tiba bisa membaca pikiran orang-orang! E...