BAB 34 : HARUSKAH DIA BELAJAR MENERIMA?

138 16 0
                                    

Jinan merasa dia telah kehilangan sebelah pondasi hidupnya. Sejak kenyataan yang tidak sengaja ia dengar dari pikiran ayahnya, gadis itu merasa begitu stress karena memendam segala nya sendirian.

Dia tidak bisa begitu saja mengatakan tuduhan tanpa dasar dan memberitahu ibunya tentang perselingkuhan ayahnya hanya karena dia punya kekuatan membaca pikiran!

Jika Jinan mengatakan hal itu, keluarga nya akan hancur. Keluarga kecilnya.. keluarga yang penuh dengan kasih sayang...

Selama ini ia tumbuh di lingkungan keluarga yang harmonis. Jadi, mengatakan kebenaran yang begitu pahit akan begitu menyakitkan. Bukan hanya dirinya, ibu nya juga.

Jinan tidak ingin menyakiti ibunya.

Jinan juga tidak ingin keluarga nya hancur.

Jadi satu-satunya jalan adalah menyimpan kebenaran ini rapat-rapat. Tutup mulutmu dan telan itu sendiri.

Tapi itu sangat menyakitkan!

Perasaan yang sungguh menyakitkan! Kecewa, sedih, dan tidak tahu harus apa. Apakah benar jika memendam hal ini? Itu akan membuat keluarganya hidup dalam kepalsuan.

Keluarga harmonis itu akan berubah menjadi palsu karena Jinan tahu kenyataan dibaliknya tidak seindah itu.

Ada orang lain di antara mereka.

Sejak Jinan mengetahui hal itu, kepala nya terasa ingin pecah. Ia bahkan tidak bisa tidur semalaman sehingga keesokan harinya, tidak heran jika ada lingkaran hitam di bawah mata nya. Sehari setelah kenyataan yang terbongkar akibat kekuatan membaca pikiran, Jinan begitu lesu berangkat ke sekolah.

Hari ini ia tidak berangkat bersama ayahnya dan memilih untuk naik ojek dengan beberapa alasan. Itu karena Jinan tidak tahu harus bagaimana lagi saat melihat ayahnya.

Rasa nya ingin mengamuk, kesal, dan benci jadi satu. Tapi ada kesedihan juga.

Sehingga hari ini, Jinan tiba di sekolah bersama ojek. Dengan lesu dan tak bersemangat ia memasuki gerbang sekolahnya dan betapa anehnya ketika beberapa pasang mata tampak menatapnya.

Se-jelek itu gue sampe diliatin banyak orang gara-gara mata panda?

Oke, Jinan tidak peduli dan tetap berjalan menuju kelasnya. Sesampainya disana, teman sekelasnya juga menatapnya. Jinan tidak tahu apa yang terjadi sampai tiba-tiba akhirnya Fany dan Akila melesat ke arahnya.

"?????"

Jinan kebingungan ketika Fany justru menyeretnya keluar dari kelas. Lebih tepatnya mereka berada di depan pintu kelas.

Fany tampak mencari sesuatu di ponselnya dan memperlihatkan Jinan sebuah foto.

"......."

Jinan tidak tahu harus apa ketika melihat sebuah fotonya bersama Jevan tengah berpegangan tangan sambil saling menatap di ruang perpustakaan.

Jadi ini alasannya?!

Ini bukan foto porno, tapi reaksi seluruh sekolah justru terlihat seperti memergoki pasangan yang berbuat asusila di lingkungan sekolah.

Jinan menghela nafas. Kepalanya sudah sangat pening karena masalah ayahnya dan sekarang ia justru mendapat masalah baru lagi.

Gawat..

Rencana backstreet sudah gagal total. Statusnya sebagai pacar Jevan sudah diketahui seluruh sekolah dan entah apa bencana yang akan menantinya.

"Ini kesebar tadi malem. Gue udah kasi tau di grup chat, tapi Lo malah gak baca." Kata Fany dan Akila mengangguk khawatir sebbelahnya.

DOUBLE [tamat✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang