BAB 12 : MEMBELI KADO

282 35 0
                                    

Awalnya Jinan membuat janji bersama Jevan untuk menghibur cowok itu. Setelah mengajaknya, dia juga merasa itu keputusan yang tepat. Tapi kenyataannya tidak seperti itu.

Malamnya Jinan sedikit panik karena janji yang ia buat. Memang kalau bukan di lingkungan sekolah, resiko mereka kepergok lebih minim. Tapi sampai mengajak Jevan pergi.. berdua.. keputusan nekat macam apa itu!

Jinan gelisah di kamarnya. Beberapa kali dia mondar-mandir, berteriak geli, dan malu.

Oke Jinan! Lo yang ngajak, Lo harus tepati janji! Lagian kenapa gue panik begini! Jantung gue hufftt..huffttt ..

Gadis itu mengambil oksigen untuk menenangkan diri. Dia mengambil ponselnya kemudian membuka grup chat.

Majelis Gibah (3)

Jinan
GUYS DEMI TUHAN GUE GOBLOK BANGET
ASDFGHJKLL <

Akila
> ????

Fany
> Mau adu goblok sama gue?

Jinan
AAAAAAAAAA <

Akila
> Hp Lo di bajak?

Fany
> Ah! Jangan-jangan hp Jinan di curi!
Ini maling nya ya?!

Jinan
Kagak tolol <
Gue baru abis bikin keputusan yang agak goblok <

Akila
> Keputusan apa?

Jinan berhenti mengetik. Haruskah ia mengaku kepada kedua sahabatnya? Fany memang sudah lama curiga, tapi kalau ditambah pengakuan Jinan, takutnya cewek itu semakin mempermainkannya.

Tapi karena sekarang urgent, Jinan butuh konsultasi. Oleh karena itu dia butuh kedua sahabatnya!

Jinan
Intinya <
Besok gue mau jalan sama Jevan <

Fany
> WHAT
> OMG
> ASIK! PAJAK JADIAN

Akila
> Congrats
> Gue gak nyangka Lo jadian sama cowok paling populer di sekolah

Jinan
Jadian palalu <
Gue mau beli sesuatu, dia cuma nganterin <

Akila
> Yah..

Fany
> Jadi Lo yang ngajakin?

Jinan
Iya <

Fany
> Jadi kesimpulannya
> Lo suka ama Jevan, terus mau PDKT ke dia?
> Kenapa Lo gak pernah bilang!
> Anjing! Tau gini gue bantuin Lo!

Melihat chat dari Fany membuat Jinan tertawa kecut di depan layar ponselnya. Dia yang suka sama gue anjir. Kalo gue sih...

Jinan terdiam dengan pikirannya. Dia sendiri, apa dia menyukai Jevan?

Selama ini Jinan terus menyangkal pikiran itu. Dia terlalu malas berurusan dengan geng Bella, pecinta Jevan, dan sejenisnya sehingga merasa menjauh dari Jevan adalah pilihan terbaik. Tapi akhir-akhir ini gadis itu tak bisa menyangkal.

Setiap berada di dekat Jevan, jantungnya berdebar kencang. Dia juga merasa Jevan orang yang baik, terbukti dari hasil membaca pikiran yang selama ini dilakukan Jinan. Cowok itu tulus menyukainya sehingga membuat Jinan perlahan-lahan mulai luluh.

Atau mungkin dia sudah luluh?

Akila
> Nan, lo suka sama Jevan?

Chat masuk dari Akila semakin membuat hati Jinan bergemuruh. Gue suka sama Jevan? Berarti kita saling suka dong?

DOUBLE [tamat✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang