BAB 40 : KISAH KITA 'TERLUKIS INDAH'

201 13 3
                                    

"WUHUUUU~~ LIBUR TELAH TIBA!!" Bagas melompat setelah keluar dari kelas membuat anak-anak dari kelas lain menatapnya aneh.

Dia memang karakter yang tidak punya rasa malu.

"Guys, see you in concert ya! Gue mau prepare dari sekarang, bye!" Ucap Bagas melambaikan tangan ke seluruh anak kelas IPA 3 dan memberikan ciuman jarak jauh sehingga anak IPA 3 memandangnya jijik.

Di sisi lain, Akila, Fany, dan Jinan juga baru saja keluar dari kelas sambil berbincang. "Lo ke pensi mau pake baju apa, Nan?" Tanya Fany.

"Baju biasa. Kenapa?" Tanya Jinan balik.

"Hah! Jangan gitu, kita harus beli baju bareng dong! Akila pokoknya Lo juga harus ikut!" Paksa Fany bersemangat sementara Akila menatapnya dengan ekspresi lelah.

"Hah kenapa gue? Gue masih ada baju kok." Jawab Akila jujur.

"Baju baru!! Baju baru beda sama baju lama."

"Lebay banget lu, pake baju biasa aja kenapa sih kan cuma pensi." Balas Akila lagi.

"Pensi.. pensi.. ini tuh first meet sama Rizky febian! Masa outfit gembel sih."

"......." - Akila.

"......." - Jinan.

"Gue kagak ada duit kalo beli baju, mending di akalin aja gak sih? Biar gue bantu stylist." Ucap Akila.

"Emang lu bisa Kil?" Tanya Jinan.

"Iya, Lo gak percaya sama gue?"

"Yaudah deh, cusss! Lo berdua pulang ambil baju sama make up, abis itu langsung ke rumah gue oke?" Usul Fany. Dia benar-benar berencana untuk menarik perhatian malam ini.

"Iya ah bawel banget." Jawab Jinan.

"Oke." Balas Akila.

"Ini tuh kesempatan tau! Kesempatan bikin Jevan klepek-klepek sama kesempatan menghilangkan status kejombloan Akila!" Seru Fany membuat kedua temannya malu karena orang-orang menatapnya.

"Bacot, serah lu deh." Ucap Jinan sambil berjalan cepat sementara Fany tertawa dan mengikutinya. Akila benar-benar masih bingung kenapa energi Fany tidak pernah habis.

Akhirnya mereka menepati janji untuk berkumpul di rumah Fany. Mereka membawa banyak barang sehingga ketika bertamu membuat Bian yang merupakan kakak Fany langsung penasaran.

"Widiw mau pindahan?" Tanya Bian sehingga Fany langsung membalasnya dengan jari tengah. Jinan dan Akila hanya tersenyum kemudian mengikuti Fany menuju kamarnya dari belakang.

Mereka akhirnya masuk ke dalam kamar Fany. "Fan, kok Lo gak sopan banget sama Abang Lo." Komentar Akila karena jika dia melakukan hal yang sama dengan kakak perempuannya, dia pasti sudah berakhir di rumah sakit karena di pukuli.

"Itulah yang nama nya bonding~ lagian dia emang pantes di kasarin." Cibir Fany.

Sejujurnya Fany dan kakaknya lumayan akrab, hanya saja tergantung situasi dan kondisi. Bang Bian sendiri tipe tsundere, bilangnya tidak sayang Fany padahal aslinya sayang setengah mati. Yah.. untung Fany bodoh sehingga tidak menyadarinya.

"So, kita mulai dari make up oke? Karena ini udah mau sore, kita gak usah buang-buang waktu lagi." Ucap Fany sambil mengeluarkan seperangkat alat make up nya.

"Gue gak bisa buat alis." Jujur Akila.

"Tenang ada gue~" balas Fany.

"Gila Fan, make up Lo banyak bener." Takjub Jinan.

"Iya dong, ini tuh proses menuju kedewasaan." Balas Jinan kemudian menyuruh Akila duduk berhadapan dengannya. Akila menurut kemudian Fany mulai memakaikannya macam-macam base make up.

DOUBLE [tamat✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang