Setelah pengumuman kemah, akhirnya kelompok sesi Minggu pertama direncanakan akan berangkat pada hari Sabtu pagi.
Seluruh murid kelas ganjil di minta untuk berkumpul di halaman depan sekolah jam 9 pagi. Tentu saja banyak diantara mereka tiba lebih dulu dan ada juga yang terlambat. Beberapa diantara mereka membawa barang bawaan yang jumlahnya tidak wajar. Sebut saja Fany yang membawa 1 tas ransel gunung dan 2 totebag sekaligus membuat Jinan dan Akila menatapnya heran.
Memangnya dia mau pindah rumah?
Mereka hanya pergi 2 hari 1 malam. Jadi agak alay ketika melihat Fany dengan semangat menyeret banyak barang bawaannya. "Fiuuhhh! Bawaan gue berat banget." Kata Fany ketika sudah tiba di depan dua sahabatnya.
"Lu ngapain? Pindahan?" Tanya Akila karena dia sendiri hanya membawa 1 tas punggung.
"Hah? Gak lah! Ransel ini buat baju sama skincare, totebag ini camilan, totebag yang ini mainan." Kata Fany sambil tersenyum lebar.
"Ngapain bawa mainan?" Tanya Jinan.
"Ya buat main lah!"
"Kita kemah bukan buat main-main loh." Kata Akila.
"Iya iya tau. Tapi kan gak asik kalo gak main juga hehehe~" Balas Fany.
Jinan dan Akila tidak berkomentar lagi sementara Fany juga mulai mengubah topik pembicaraan. "Oh ya, ada yang mau gue kasi tau nih." Ucap Fany dengan nada suara di buat misterius.
"Apa?"
"Gue suka sama Gerry." Kata Fany tiba-tiba.
"Hah?" Jinan dan Akila menyahut bersamaan.
"Kenapa? Gue suka sama Gerry." Ulang Fany ceria.
"......" Jinan terdiam.
"Lo yang kenapa bangsat?" Ucap Akila. Jinan menatap Fany lekat-lekat. Ternyata dia tidak berbohong!
"Well... Ternyata dia baik banget. Cakep, tinggi, pinter walaupun sering bolos, terus... Gue tertantang?" Tanya Fany balik.
"Tertantang apaan? Emang Lo lagi maen game?!"
"Gak gitu hahahaha! Gerry orangnya kasar terus gak mau deket-deket cewek, jadi gue suka gangguin dia."
"....."
"Lo.. masokis?" Tanya Akila.
[Masokis : kelainan seksual]
"Gak anjing! Gue.. gue cuma suka gangguin, buat dia kesel." Bela Fany. Tapi Akila tetap men-cap nya seperti itu dalam hati.
"Ya udah iya, jadi intinya Lo suka sama Gerry kan? Kok move on nya cepet banget?!" Tanya Jinan karena belum seingatnya belum lama ini Fany putus dari Gilang.
"Cih! Buat apa gue galau-in cowok brengsek kayak gitu! Yang ada gue jijik!" Ucap Fany dengan ekspresi amit-amit.
Sepertinya gadis itu melupakan semua kenangan manis yang ia lakukan bersama Gilang dan berakhir dengan rasa jijik yang tidak terkira. Diam-diam Jinan bersyukur dengan itu.
"Tapi Fan, cepet banget." Kata Akila.
"Ya mana gue tau. Gue nya juga suka sama Gerry gitu aja." Kata Fany kemudian tertawa.
"Ya udah deh Fan, terserah Lo aja. Semangat." Ucap Jinan membuat Fany menyeringai kemudian mendekat ke arah Jinan dan berbicara pelan.
"Lo juga semangat Nan, deketin Jevan nya~" kata Fany.
"A-apaan sih!" Kata Jinan menyingkir. Sebisa mungkin dia tidak mau membahas hal ini di sekolah, apalagi menjadi bahan ejekan kedua sahabatnya.
Setelah mengobrol dan becanda cukup lama, akhirnya pak Bambang sebagai pembina Pramuka menyuruh semua orang berbaris sesuai kelas mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE [tamat✔️]
Teen FictionJinan Feronia Nayaka, cewek yang hidupnya biasa saja, kini harus menanggung malu setelah dirinya pingsan akibat kepalanya terbentur tiang listrik saat jam pelajaran olahraga. Bangun dari pingsan nya, dia tiba-tiba bisa membaca pikiran orang-orang! E...