Keesokan hari nya, gosip tentang perkelahian di depan gerbang sekolah mulai memanas.
"Gila gak tuh? Gue denger mantan nya Fany anak kelas 11 IPA 3."
"Kok bisa pacaran sama orang kayak gitu?"
"Kena pelet kali."
"Jevan sampe turun tangan. Emang dasarnya anaknya baik!"
"Keren banget! Terus gimana? Gue kemarin gak sempat nonton!"
"Temennya Fany, siapa tuh nama nya gue lupa. Kalo gak salah namanya... Janin? Halah pokoknya gue lupa."
"Emang di sekolah ada nama orang yang nama nya Janin?"
"Kenapa gak sekalian embrio."
"Anjir! Nama orang nya Jinan."
"Oh yayaya itu! Gara-gara menghalau pukulan si mantannya Fany, dia kena tonjok."
"Sssshhhh pasti sakit banget! Bener-bener setia kawan. Lo kalo di gituin, boro-boro nolongin, gue ngelirik aja kagak mau."
"Bener-bener ya lu minta di pukul."
"Terus nih, si Jevan narik Jinan pergi. Kayaknya sih ke UKS."
"Aww! Calon pacar gue perhatian banget!"
"Udah kewajiban kali. Nama nya orang kena tonjok, wajar di bantuin."
"Jevan baik banget! Bismillah anak tunggal kaya raya!"
Gosip-gosip semakin berkembang sejak pagi. Jinan baru saja tiba di sekolah dengan plester di pipi nya dan ia merasa agak malu karena menjadi pusat perhatian.
Dari awal melewati gerbang sampai tiba di kelas, dia berusaha menutup telinga nya. Gosip itu sangat memalukan! Siapa yang bilang dia kena tonjok?! Itu hanya sebuah tamparan yang tidak sengaja! Kalau tonjok, kesan nya dia sangat kasihan.
"Woi woi Jinan!!!" Seru Bagas melesat menghampiri gadis itu ketika tiba di kelas. Jinan menghiraukannya dan langsung berjalan ke bangku nya.
Akila yang melihatnya tampak terkejut. Mungkin itu karena plester yang menempel di pipi nya. Jinan akhirnya duduk sementara Bagas duduk di atas meja nya dan mulai mengintrogasi.
"Gue denger Lo terlibat pertarungan sengit. Aiiiihhh, luka akibat pertarungan menandakan tanda jasa pahlawan." Kata Bagas sambil melihat plester di pipi Jinan.
"Pertarungan apa? Lo pikir gue baru abis lawan Thanos? Disini gue korban ya anjrit, bukan pahlawan." Balas Jinan.
"Nan, Lo seriusan gak apa-apa?" Tanya Akila. Agak mengerikan melihat temannya terluka parah untuk kedua kali nya.
"Ya, gak papa. Lagian Bagas, Lo ngapain duduk di situ." Kata Jinan ketika Bagas seenaknya meletakan pantatnya di atas meja.
"Ya gibah. Btw, si Gilang anjing banget! Bisa-bisa nya dia mukulin cewek di depan umum!" Seru Bagas.
"Nama nya orang emosi. Gue bisa apa." Kata Jinan.
"Katanya Jevan nolongin ya? Parah! Keren banget! Kek di drama Korea."
".... I-iya sih." Jawab Jinan.
"Terus Lo di bawa ke UKS? Ngapain?" Tanya Bagas mengintrogasi.
"Tolol, ya di obatin lah. Masa mau maen monopoli." Jawab Akila ketus.
Jinan tertawa kemudian kembali berkata. "Ya di kompres doang, biar mendingan."
"Sumpah Jevan keren banget. Gue kalo jadi Lo udah baper 7 turunan, kali Nan."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE [tamat✔️]
Novela JuvenilJinan Feronia Nayaka, cewek yang hidupnya biasa saja, kini harus menanggung malu setelah dirinya pingsan akibat kepalanya terbentur tiang listrik saat jam pelajaran olahraga. Bangun dari pingsan nya, dia tiba-tiba bisa membaca pikiran orang-orang! E...