BAB 39 : MASIH ADA UJIAN TENGAH SEMESTER

93 11 0
                                    

"Kenapa circle kita jadi kayak gini.." Fany menatap ke arah Dika, Bagas, dan Jevan.

"Bukan cuma mereka, dia juga tuh." Ucap Jinan sambil menunjuk Gerry.

"Hehehehe Gerry pengecualian~ dia circle kita." Balas Fany sambil cengengesan.

Hari ini mereka ber-7 sedang belajar kelompok. Benar-benar kombinasi yang sangat jarang, terlebih lagi mereka beda kelas. Awalnya Jinan, Fany, dan Akila yang berniat belajar kelompok di rumah Jinan, tapi hal itu di dengar oleh Bagas sehingga cowok itu merengek untuk ikut. Ia berfikir kalau belajar bersama, mungkin bisa menghindarkannya dari hal buruk saat ujian.

Karena ketempelan Bagas, Dika juga sama saja. Nilainya sempat turun sehingga wali kelas mengomeli pekerjaan sampingannya sebagai konten kreator. Jadi cowok itu berfikir untuk ikut bergabung demi menjaga nilai nya. Lalu ketika mereka hendak pulang bersama, kebetulan mereka bertemu Jevan dan Gerry. Karena Fany terus memaksa kedua orang itu ikut, mereka akhirnya ikut bergabung.

Tujuh orang di kamar Jinan membuat hawa semakin panas karena sesak. Karpet besar dan meja berukuran sedang di gelar atas lantai. Padahal AC sudah menyala, tapi suasana masih sangat panas sehingga Gerry yang benci keramaian jadi tidak nyaman.

"Kalo gak suka, mending Lo pulang aja Gerr." Kata Akila sambil masih sibuk mencatat.

"Oke." Kata Gerry karena memang dasarnya dia di paksa.

"EH JANGAN! Udah susah payah ajakin Gerry belajar kelompok, jangan disuruh pulang dong Kila." Ucap Fany menahan Gerry agar tidak berdiri dari karpet.

Di sisi lain, Bagas juga mengeluh, "Panas banget! Nan, kamar Lo kayak neraka."

"Ya kan tinggal turunin suhu nya, tuh remot AC." Kata Jinan sambil menunjuk remot AC di atas kasur sehingga Bagas langsung menyambarnya.

"Hai guys~ kembali lagi dengan Dika! Hari ini aku belajar kelompok di rumah temen. Temenku nama nya Jinan! Lihat guys~ kamarnya lumayan aesthetic, di pojok ada lemari dan segudang boneka! Oh ada kaca juga, terus.." Dika tampak asik merekam kamar Jinan dengan ponselnya.

"Jinan, ini foto kamu pas masih SD ya?" Sementara itu Jevan melihat-lihat pigura yang ada di atas meja belajar.

"Bagas gak usah males rebahan, sini kerjain soal-soal nya." Fany mengamuk.

"Panas! Gue gak bisa mikir! AC nya gak kerasa!"

"Gerry kamu mau mau ajarin aku gak? Nanti kalau mau aku beliin mixue."

"Jangan nempel-nempel ke gue!"

"........." sungguh pemandangan yang sangat kacau balau. Jinan tidak bisa berkata apa-apa selain dalam hati mengumpat..

Anjing... ini sih kapal pecah.

Kalau dilihat-lihat mereka sibuk dengan urusan masing-masing, yang serius belajar hanya Jinan dan Akila. Suara mereka yang heboh menjadi satu membuat kesabaran Jinan habis dan akhirnya berteriak.

"WOI KALO NIAT BELAJAR, YA BELAJAR!" Seru Jinan kesal.

"........" Semua terdiam dan mematung.

Di sela-sela suasana itu, suara ketukan pintu kamar memecah keheningan. "Jinan ajakin temen-temennya makan di bawah dulu yuk. Mama juga udah potongin buah sama buat lemonade." Ucap ibunya dari luar pintu.

"ASIK ISTIRAHAT!" Seru Fany tiba-tiba heboh. Gadis itu langsung berdiri, namun sebelum itu Jinan langsung mencegahnya.

"Stop. Dari tadi gak belajar tapi udah mau istirahat, yang bener aja Lo?" Tanya Jinan horor.

"Ya, Jinan bener. Kalian kesini itu buat apa? Main-main? Lagi bentar kita mau ujian, serius dikit dong." Sahut Akila setuju.

"......." Fany terdiam kemudian duduk kembali di tempatnya.

DOUBLE [tamat✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang