"Hai dahyun, lama tidak bertemu. Dan bermain-main"ucap seseorang yang menepuk bahu dahyun.
.
.
.
Dahyun yang sudah tidak asing sama suara itu bergidik ngeri, dahyun sudah gugup dan berkeringat dingin. Dia benar-benar tidak bisa melupakan, aksi si bully itu di SMP lamanya. Dengan berat hati dahyun membalikan tubuhnya dengan kepala menunduk takut.
"Eoh lihatlah dia sangat lucu sekali bila sedang nunduk takut seperti itu"ucap sana.
"Hyunnie, bisakah kau menatap kami yang ingin berbicara denganmu"ucap nayeon sambil menyilang kan kedua tangannya di dada. Dahyun tidak menjawab ucapan nayeon, dia masih setia menunduk kepalanya takut.
"Hah~ aku tau kau takut dengan kami, jadi berhentilah menunduk seperti itu. Aku muak melihatmu menunduk seperti itu"malas jeongyeon.
Dahyun tetap masih menunduk takut, dan tidak menjawab sama sekali sepatah kata pun dari mereka. Nayeon yang sudah tidak tahan dengan dahyun, langsung menarik dahyun ke kelas dengan menjenggut rambut panjang dahyun. Sesampai dikelas, nayeon melempar dahyun ke lantai sampai terduduk.
"Aaww"ringis dahyun
"Tutup pintunya dan kunci"dingin nayeon. Jeongyeon dengan patuh langsung menutup pintunya dan menguncinya.
Nayeon berjongkok dan menatap dahyun dengan tajam. Nayeon memegang dagu dahyun, agar menatap dirinya.
"KALAU AKU BILANG ITU NURUT HYUN!!"bentak nayeon di depan wajah dahyun, dahyun semakin takut karena bentakan nayeon. Tanpa disadari, dahyun menetekan air matanya.
"M-mi-mian s-sunbae"lirih dahyun.
"Kau sudah terlambat, kau harus menerima hukuman dari kita karena tidak mau menurut juga. Padahal tadi kami berbicara denganmu sangat lembut, berarti kalau kau tidak menjawab kami dengan suara lembut. Berarti kau harus dikasari dahulu agar kau menurut"ucap nayeon sembari berdiri dari jongokkan nya.
"Sikat nih nay?"tanya mereka semua serempak.
"Sikat sampai dia kelelahan"ucap nayeon yang masih menyilangkan tangannya.
Tubuh dahyun diangkat oleh mereka berlima, dan tak lupa juga kedua tangan dahyun dan kakinya di ikat kencang oleh kursi dikelasnya. Perlahan pakaian sekolah dahyun di lepas semua sampai tanpa sehelai benang pun.
"Sunbae aku mohon kali ini saja, jangan seperti ini. Aku cape sunbae"mohon dahyun sambil menangis.
"Tapi kami sudah memberi kau 2 Minggu untuk bersenang-senang dulu, dan sekarang tidak ada penolakan. Cepat kalian lakukan"ucap nayeon diakhiri dengan perintah nya.
"Ingat jangan ada diantara kalian, yang berani memasuki lubang kalian ke batangnya. Kalau kalian hamil aku tidak mau bertanggung jawab"perintah nayeon.
"Tapi kita ada pengaman eonnie"ucap jeongyeon.
"Yasudah seterah kalian"pasrah nayeon.
(NO NC KALI INI)
mereka semua pun melakukannya dengan sangat semangat, dahyun yang diperlakukan seperti itu. Hanya pasrah dan hanya mengeluarkan desahannya.
'kalau dilihat-lihat kasian juga dia diperlakukan seperti ini olehku, aahh nayeon ada apa denganmu. Sadarlah'batin nayeon.
Merasa sudah puas, mereka semua memakai kembali seragamnya dan melepas ikatan tali di kedua tangan, kedua kakinya dahyun dan berlalu pergi meninggalkan dahyun yang masih dengan nafas terengah-engah, Tanpa memakai kan kembali seragam sekolah dahyun. Baru juga ingin keluar kelas nayeon kembali ke dahyun dan membisikan sesuatu sambil tersenyum smirk. Membuat dahyun merinding.
Dahyun yang nafasnya sudah mereda langsung memungut pakaiannya dan memakai kembali ditubuhnya, dahyun memakai seragamnya sambil menangis tersedu-sedu. Ia kembali mengingat bisikan nayeon ditelinga nya.
"besok aku berjanji, aku akan memberi tahu keseluruh murid disini. Bahwa kau adalah wanita berbatang"
Itulah yang selalu terngiang-ngiang dipikiran dahyun saat ini, dia begitu sangat panik jika murid yang lainnya tahu bahwa dahyun adalah wanita berbatang. Apakah mereka akan membully ku juga itulah yang dipikiran dahyun.
DAHYUN POV
Aku berjalan dikoridor sekolah yang sangat sepi, karena semua murid sudah pada pulang pastinya. aku melihat jam ditanganku, aku menghembuskan nafasku kasar. Aku berjalan keluar sekolah dengan tatapan kosong.
"Hah~ sepertinya aku tidak dijemput, ah sungguh hari yang menyebalkan"ucapku menangis dalam diam.
Memang paling menyakitkan adalah menangis dalam diam, aku berjalan sampai dijalan raya. Aku mendengar suara klakson mobil berkali-kali tetapi aku seperti tidak peduli dengan arah suara klakson mobil itu. Hingga aku baru menyadari ada mobil yang tinggal berapa jarak lagi akan menyundulku.
"Aaaaaaaaaaaaa"teriakku.
Brukk
Aneh sekali aku seperti tidak merasakan kesakitan, Aku bertiduran di aspal, dan seperti ada yang menindihku. saat aku buka mataku, Aku melihat wajah seorang pelajar juga sepertinya sama denganku, pelajar SMP. Aku tatap lama wajah itu, 'wahh dia sangat cantik sekali. Pasti dia primadona disekolahnya'batin dahyun kagum.
"Gwaenchana?"tanya dia membuat aku tersadar dari lamunanku.
"A-ah n-ne gwaenchana"gugup dahyun.
Aku dan dia sama-sama saling menatap dengan tatapan kagum.
"Pe-p-permisi bo-bolehkah aku berdiri dahulu, aku pegal seperti ini"Malu ku membuang muka ku ke arah lain. Karena aku harus menyembunyikan wajah merah ku, pasti wajahku memerah.
"A-ah n-ne mianhae"ucap dia langsung berdiri dari posisinya dan membantuku bangun.
"Kamsahamnida karena sudah menolongku"tundukku sopan.
"Ah ne, tak apa. Kalau boleh tau siapa namamu? Kenapa kau tadi berjalan dengan tatapan kosong?"tanya dia.
"A-ah anu, i-itu aku mmm itu... Aku sedang memikirkan sesuatu yang menggila di otakku, dan kalau namaku perkenalkan namaku dahyun, Kim dahyun. Kalau kau?"gugup aku tetapi aku tetap sopan dengan sikapku.
"Naya? Perkenalkan namaku kyulkyung"ucapnya tersenyum.
'omo, bahkan senyumannya membuatku menggila'batin dahyun
"Oh kyulkyung... Yasudah kyulkyung-sii aku ingin pulang dulu soalnya ini sudah ingin gelap"ucap aku sopan. Baru ingin melangkah kan gerak kakiku tetapi ditahan oleh si kyulkyung.
"Ah tunggu dahyun-shii, apakah aku boleh mengantarmu pulang, soalnya aku membawa mobil. Sepertinya tadi kau pulang berjalan kaki, apakah kau mau ku antar kerumahmu? Sekalian tau rumahmu"kekeh kyulkyung sambil menggaruk tekuk Nya yang tidak gatal.
'kyaa, kenapa aku senang begini'batin aku
"A-ah n-ne kyulkyung-sii, kau boleh mengantarku tetapi jangan macam-macam ya"peringatku
Kenapa aku mengatakan begitu? Karena aku takut dia bermacam-macam denganku, ditambah lagi aku baru mengenalinya. Ya walaupun aku kagum dengan kecantikannya, aku harus tetap waspada.
"Ne siap"hormat kyulkyung, membuat dahyun tertawa geli.
DAHYUN POV END
Tanpa disadari dahyun ada yang melihat kejadian itu, sambil mengepalkan tangannya. Dilihat dari wajah merahnya terlihat bahwa dia sedang marah.
"Awas kau berani menyentuhnya, secoel pun kau menyentuhnya. Hidup kau tidak akan tenang"marahnya sambil mengepalkan tangannya.
HAYOO KIRA² SIAPA YANG LAGI MARAH, DAN SIAPA YANG LAGI DICEMBURUKAN. HAYOOOOO
TEBAKK GUYSSSSS
WAKAKAKAK
LARII ADAA WIBUU!!🏃🏃🏃
![](https://img.wattpad.com/cover/285051826-288-k336736.jpg)