13.00
Dahyun saat ini sedang sibuk dengan berkas-berkasnya yang ada di atas mejanya, setiap kali ia bosan hanya mengerjakan berkas-berkasnya itu mata elangnya langsung melihat bingkai fotonya bersama nayeon dan juga si-an. Setiap kali ia melihat foto itu senyumnya selalu terukir.
Tok...tok...
"Masuk!"teriak dahyun.
Cleck...
Pintu terbuka dan menampilkan sekretaris terpercaya dahyun itu masuk, sekretarisnya masuk dan membungkukkan tubuhnya.
"Ada apa yena?"tanya dahyun pada sekretarisnya itu.
"Ada seorang wanita di bawah ingin bertemu dengan anda"jawabnya.
"Siapa wanita itu?"tanya dahyun.
"Wanita itu tidak memberitahukan namanya, tapi wanita itu mengaku sudah membuat janji dengan anda untuk bertemu"jawaban yena membuat dahyun di buat bingung, perasaan dahyun tak membuat janji dengan seorang wanita maupun siapa pun untuk bertemu.
"Suruh dia masuk ke ruangan ku"pinta dahyun.
"Baik"patuh yena sambil membungkukkan tubuhnya dan pergi dari ruangan dahyun.
Tak butuh waktu lama suara ketukan pintu terdengar, dahyun langsung menyuruhnya masuk. Dahyun melihat wajah wanita itu sangat familiar, dahyun seperti pernah melihat wajah wanita itu. Tapi dimana?
"Annyeong dahyun-ah lama tidak berjumpa"sapa wanita itu langsung menutup pintunya dan duduk di kursi di hadapan dahyun.
"Maaf, dengan siapa ya?"tanya dahyun.
"Heol!! Kau tega sekali melupakan ku eoh?! Aku Irene kakak kelas sekaligus mantan kamu waktu smp"ucapan wanita yang bernama Irene itu membuat dahyun terkejut.
"Kenapa kau bisa tahu keberadaan ku disini? Bukannya kau sudah di jodohkan oleh Suho sunbaenim dan kau di pindahkan di London?"tanya dahyun terdengar dingin.
dahyun ingat betul saat mereka berpacaran waktu smp. Irene memacari dahyun hanya menginginkan harta dan tubuhnya saja, bahkan mereka berpacaran hanya berlangsung 4 Minggu saja.
"Hei tak perlu membicarakan itu, aku merindukanmu. Apa kau tak mau kita mulai dari awal lagi?"tawaran Irene membuat dahyun menatapnya terkejut.
"Tidak!! Aku tidak tertarik!"balas dahyun.
"Kenapa kau kembali?"tanya dahyun.
"Aku merindukanmu, aku mau kita mulai dari awal lagi. Mendengar kabar bahwa kau CEO aku-- a-ahh maksudku aku mendengar kabar bahwa kau--"
"Pergi!"usir dahyun.
"Hei ayolah, aku merindukanmu sayang, apa kau tidak merindukanku?"ujar Irene mulai menghampiri dahyun dan duduk di pangkuan dahyun tanpa izin dahyun.
"Turun!!"bentak dahyun, kedua tangannya mendorong paksa pundak Irene tetapi Irene malah memeluk erat leher dahyun dan kedua tangan Irene beralih memegang tengkuk dahyun dan mencium bibir dahyun membuat dahyun membelalakkan matanya.
Cleck...
Tak...
Suara barang jatuh itu membuat dahyun menatap pintu, dan betapa terkejutnya ia melihat istrinya itu sedang menatapnya dengan tatapan kecewa. Bahkan bulir air matanya keluar dengan sendirinya.
Dahyun sontak langsung membanting tubuh Irene ke lantai dan membuat Irene meringis kesakitan. Dahyun mencoba mendekati nayeon tetapi nayeon malah membentaknya.
"Jangan mendekat!!! Aku kecewa sama kamu hiks..."tangis nayeon.
"Sayang ini tak seperti yang--"
Plak...
![](https://img.wattpad.com/cover/285051826-288-k336736.jpg)