41.

349 56 6
                                    

9 bulan kemudian

Kini usia kandungan nayeon sudah masuk ke 9 bulan, jadi dia hanya menunggu hari saja untuk melahirkan.

Nayeon dan juga si-an dari sebulan lalu tinggal di mansion ayah dahyun, karena dahyun tidak mengizinkan nayeon untuk melakukan pekerjaan rumah jadi dahyun membawa keluarga kecilnya itu tinggal sementara di mansion ayahnya.

Karena waktu itu pernah kejadian waktu nayeon sedang hamil ke 8 bulan, nayeon melakukan semua pekerjaan rumah hingga malamnya kaki dan betisnya itu membengkak dan itu membuat dahyun menjadi khawatir dengan nayeon.

Nayeon dan si-an sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton tv, nayeon melihat ibu mertuanya sedang memasak jadi dia berinisiatif untuk menghampirinya dan membantunya.

"Eomma mau nayeon bantu?"tawar nayeon.

"Tidak usah, nanti eomma malah di marahi sama dahyun"jawab ibu dahyun sambil mengelus perut nayeon yang sudah membesar.

"Tapi aku bosan dari tadi hanya duduk saja, biasanya kan aku mengerjakan semua pekerjaan rumah"cemberut nayeon.

Ibu dahyun tertawa, "yasudah kau menata piring diatas meja ya, ingat! Hanya menata piring tidak lebih"nayeon mengangguk senang, tidak apa hanya menata piring setidaknya ada pekerjaan rumah yang ia kerjaan.

Setelah memasak, ibu dahyun memanggil suaminya di atas untuk segera makan. Nayeon dan si-an sudah duduk di kursi meja makan.

"Akhh auhh!!"teriak nayeon meringis kesakitan saat perutnya ada menendang-nendang.

Peluh keringat sudah membasahi seluruh wajahnya, si-an yang melihat ibu nya sedang kesakitan panik. Ia berlari ke atas untuk melapor ke nenek, kakeknya.

"Halmeoni!! Harabeoji!!!"teriak si-an.

"Kenapa sayang?"tanya ibu dahyun.

"Eomma!! Eomma kesakitan!!!"

Ayah dan ibu dahyun langsung buru-buru ke berlari ke bawah,  ia langsung menghampiri nayeon yang sedang terduduk di lantai menahan sakit di perutnya.

"Sayang cepat siapkan mobil!! Kita ke rumah sakit sekarang!!"ayah dahyun mengangguk ia mengambil kunci dan memanggil tn.lee untuk menggendong nayeon ke mobil.

Mereka mengendarai mobil dengan kecepatan penuh, setelah sampai nayeon langsung di baringkan di brankar.

Ayah dahyun memanggil anaknya untuk segera ke rumah sakit, dahyun langsung meninggalkan pekerjaan dan pergi dari kantornya. Saat ini nayeon lebih penting di banding pekerjaannya.

Tak lama pintu terbuka dan menampilkan dokter yang sedang mendorong brankarnya keluar.

"Putri anda sudah sampai di pembukaan 10, jadi harus segera lakukan persalinan"kata dokternya.

"Ne dok, nayeon tenang ya dahyun sedang dalam perjalanan ingin kesini"ucap ibu dahyun, nayeon mengangguk kepalanya.

Nayeon langsung dibawa ke ruang persalinan, dan untungnya lahiran nayeon normal.

Sedangkan nayeon yang di dalam ruangan itu begitu sangat tegang saat ia melihat para dokter sudah memakai alat persiapannya, nayeon kembali teringat saat ia melahirkan si-an.

"Dibawa relaks saja"kata dokternya menenangkan nayeon, nayeon hanya mengangguk sebagai jawaban.

Dahyun yang baru sampai rumah sakit itu langsung berlari, ia melihat ayah, ibunya dan juga si-an sedang di luar menunggu nayeon.

"Eomma bagaimana keadaan nayeon?"tanya dahyun khawatir.

"Masuk sayang temani nayeon"pinta ayahnya, dahyun mengangguk dan langsung masuk ke dalam ia langsung menggenggam tangan nayeon.

Nayeon yang melihat kedatangan dahyun langsung sedikit tenang, tepat saat bayi itu kembali bereaksi, nayeon berusaha mungkin mendorong bayinya.

"Euuuuunnggghhh... Huh huh huh"

"Kau kuat sayang, kau pasti bisa"ucap dahyun sambil menggenggam tangan nayeon begitu sangat erat.

"Huh huh eunghhhh huh huh huh"

"Oeekkk... Oeekkk.... Oeekkk"suara tangisan bayi itu terdengar dan itu membuat nayeon, dahyun maupun kedua orang tua mereka itu tenang.

"Jjalhaeseoo sayang!"ucap dahyun sambil memeluk nayeon yang sedang menangis sambil terengah-engah.

"Selamat bayi anda kembar tapi tak seiras"ucapan dokternya membuat nayeon dan juga dahyun menatap tak percaya, ia begitu sangat senang karena mereka melahirkan anak kembar.

.

Nayeon sudah berada di ruang rawat, ia sedang menyusui bayi laki-laki nya sedangkan bayi perempuannya sedang di gendong oleh ibunya.

"Eomma, nama adik aku siapa?"tanya si-an.

"Dubu sudah ada nama buat adik kamu"kata dahyun.

"Siapa namanya?"tanya si-an antusias.

"Yang laki-laki bernama Kim Hyun Ki dan yang perempuan bernama Kim heiryung"jelas dahyun.

(Namanya saya cari di google:) )

"Hyun ki-ah ini Noona, heiryung-ah ini eonnie"ucap si-an sambil menyapa keluarga barunya.

"Yasudah kami pulang saja ya"ucap orang tua dahyun dan keluar, sebelum keluar ibu dahyun memberikan heiryung ke dahyun.

Si-an naik ke ranjang nayeon, ia mencium adiknya dengan penuh kasih sayang.

"Parah, heiryung tidak kamu cium?"goda dahyun membuat nayeon terkekeh.

"Kan masih di gendong sama dubu, aku mana bisa menciumnya sedangkan aku kecil dan tidak sampai"kesal si-an.

"Arraseo"kekeh dahyun sambil mendekatkan heiryung ke si-an, si-an pun mencium heiryung. Setelah mencium adiknya, heiryung menangis.

"Kamu belum sikat gigi nih! Makanya heiryung nangis"ucapan dahyun membuat si-an cemberut.

Nayeon sedari tadi hanya tertawa kecil menyaksikan mereka berdua.

"bohong! Jangan dengerin dubu"ucap nayeon menenangkan si-an.

"Sini, dia butuh asi"titah nayeon sedangkan dahyun mulai memberi heiryung dan menggendong hyun Ki.

"Aigoo dia sangat tampan, pasti nanti bakalan jadi yang tertampan di sekolahnya"ucap dahyun sambil terus menatap malaikat kecilnya.

"Aku juga jadi yang tercantik di sekolah aku"celetuk si-an dengan menunjukkan wajah sombongnya, dahyun yang melihat itu menatap jijik wajah sombong si-an.

"Aku mencintai kalian"ucap dahyun sambil mencium kedua bayinya dan juga nayeon.

"Aku gak di cium?"kesal si-an.

"Kamu anak siapa?"tanya dahyun bercanda, sedangkan si-an menunduk kepalanya sambil cemberut.

Dahyun tersenyum melihat si-an ia langsung mencium si-an.

"Ishh jangan cium-cium!"kesal si-an.

"Yeh ngambek!"ucap dahyun.

Nayeon sedari tadi benar-benar hanya tertawa saja menyaksikan perdramaan anak dan bapak.


cold loversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang