CHAEYOUNG POV
"berani sekali dia menyentuhnya, walaupun hanya menahan tangannya saja. Sama saja dia menyentuh, aku tidak akan membiarkannya"gumamku berdecak sebal.
'mumpung dahyun masih mengobrol dengan gadis brengsek itu, aku samperin saja. Agar aku melepaskan dahyun, dari gadis sialan itu'batinku langsung menghampiri si dua objek yang sedang bercanda dan tertawa.
aku menghampiri dahyun tanpa melirik sedikit pun ke gadis sialan itu, dahyun yang melihatku terlihat terkejut. Dapat aku lihat dari wajahnya.
"Eoh. Chaengi, kenapa kau bisa disini?"tanya dahyun tersenyum.
"Ayok Hyun, kau pulang denganku"aku langsung menarik tangan dahyun, untuk menjauh darinya. Tetapi gadis itu malah menahanku.
"Hei aku yang duluan mengajaknya pulang"ucapnya.
"Lepaskan tangan kotormu, dari tanganku"geramku.
"Hei santai chaeng, kau ini kenapa? Tiba-tiba kok marah-marah seperti ini?"tanyanya seperti tidak ada dosa.
"Eoh. Kau sudah tau nama sahabatku?"tanya dahyun.
"Iya aku mengenalnya, dia temanku di SD lalu"jawab dia.
"Oh sorry ya, tetapi aku tidak pernah mengenal gadis busuk seperti mu"ketus chaeyoung. Dapatku lihat dari wajahnya rahangnya mengeras.
"Chaeng kau kenapa bicara kasar seperti itu pada dia, dia itu gadis baik kok. Buktinya tadi dia menyelamatkan nyawaku. Coba kalau tidak ada dia siapa yang akan menyelamatkan nyawaku?"tanya dahyun yang seperti membela gadis ini. Gadis sialan ini tersenyum smirk denganku.
"Aku yang menyelamatkan mu Hyun"jawab chaeyoung.
"Bagaimana kau menyelamatkan ku, kalau kau tidak ada disini tadi?"pertanyaan sahabatku membuatku bertambah geram. Dilihat dari gadis sialan itu mengangguk membenarkan ucapan dahyun.
"Hah~ memangnya kau kira aku ini sahabat apa eoh?, aku tadi mengikuti mu Hyun selama kau berjalan seorang diri. Bahkan aku juga tau tubuhmu seenaknya dipermainkan dengan si kelompok bully sialan itu. Dan setelah kau dipermainkan oleh si geng bully itu, kau ditinggalkan serang diri di kelas sepi itu tanpa memakaikan kembali pakaian mu. Dan selama kau pulang. Aku membututi mu karena aku khawatir Hyun, dan tadi kau ingin ditabrak oleh mobil malah si gadis sialan ini yang menyelamatkan mu, padahal tadi aku sudah berlari sangat kencang demi menyelamatkan mu. Tapi naas aku malah gagal menyelamatkan mu, dan malah si gadis tidak tau apa-apa ini malah menyelamatkan mu."bentakku menahan nangis.
"Jadi kau tau privasi sebenarku chaeng?"tanyanya dengan wajah menunduk.
"Ne wae?, Apakah kau takut. Aku juga akan membullymu dan menjauhimu? Tapi tidak Hyun, aku adalah orang kalau sudah nyaman dengan seseorang, ya nyaman saja. Dan aku tidak akan melakukan itu. Masa hanya karena fisik kelamin mu yang berbeda, aku menjauh karena kau futa. Konyol sekali"jawabku
"Terus kalau misalkan kau tau aku di permainkan dengan geng bully itu, kenapa kau hanya diam dan tidak menolongku? Sahabat macan apa kau ini"bentakannya membuat hatiku tambah sakit karena perkataan nya.
"Iya, kau benar Hyun. Aku sahabat yang brengsek. Yang membiarkan mu dipermainkan seperti itu. Tapi aku jujur Hyun, aku saat melihatmu dipermainkan seperti itu. Aku jadi mengingat juga masa laluku. Makannya aku disitu hanya menangis dan menutup telingaku"lirih chaeyoung. Membuat si kyulkyung menjadi gugup.
"Ap-apakah kau juga merasakan itu?"tanya kyulkyung gagap.
"Hahah. Pertanyaan macam apa itu brengsek. Kau bahkan juga sama seperti geng bully disekolahku, hanya mempermainkan si target habis itu dibuang begitu saja"tawa jahatku.
"A-ap-apa maksudmu chaeng, a-ak-aku tidak mengerti ucapanmu?"tanyanya gagap.
"Jangan berpura-pura bodoh sialan, kau bahkan permainkan tubuhku brengsek!!!"bentakku. Membuat raut wajah dahyun terkejut.
"Chaeng, j-jadi kau sama denganku?"tanya dahyun.
"Tidak, aku bukan wanita futa Hyun. Tetapi si gadis sialan ini dan geng nya suka mempermainkan tubuhku disaat aku kelas 6."marahku sambil menunjuk-nunjuk telunjuk ku ke wajah gadis brengsek itu.
"Kok bisa?"tanya dahyun.
"Eumm.. Hyun a-aku ada urusan mendadak tiba-tiba. Aku pergi dulu ya, kau pulang dengan sahabatmu saja"ucap dia. Ketika hendak ingin pergi aku menahannya dan memukul wajahnya hingga babak belur.
"Makan itu balasanku brengsek. Dulu aku memang lemah, tetapi sekarang aku sudah tidak lemah lagi seperi dulu"teriakku sambil menangis. Untung ditaman itu sedang tidak ramai jadi tidak menjadi pusat perhatian para orang lain.
"Chaeng. Gwaenchana?"pertanyaan macam apa itu. Padahal jelas-jelas aku sedang tidak baik-baik saja. Tetapi aku harus sabar karena dia itu sahabatku. Dan itu juga bukan hal baru lagi dengan sikap tidak pekanya.
"Ayuk Hyun aku antarkan kau pulang. Dan ku peringatkan lagi kau jangan berani-berani dekati dia. Kalau sampai aku melihat kau dengannya lagi. Kita putus jadi sahabat Hyun, dan sekarang kita break dulu. Ayuk ku antar pulang"dingin aku dengan wajah datar.
CHAEYOUNG POV END
Hanya ada kecanggungan didalam mobil chaeyoung. Tidak ada berani bicara karena pertengkaran tadi, apalagi dahyun dia sangat merasa bersalah karena membentak chaeyoung tadi. Udah seperti pacaran saja. Dahyun yang tidak tahan dengan kecanggungan ini. Dia memberanikan untuk membuka mulut.
"C-chae"panggil dahyun.
"Hmm"jawab chaeyoung berdehem.
"M-mi-mian"gugup dahyun sambil memainkan jarinya.
"Wae?"dingin chaeyoung.
"Mianhae, karena tadi. Aku yang membentakmu dan mengatakan kata yang menyakitimu"ucap dahyun menahan tangisnya.
"Kau tidak salah"dingin chaeyoung.
'iya memang tadi, perkataan mu sangat menyakitkan hyun'batin chaeyoung.
"Mianhae chaeyoung, mianhae. Jeongmal mianhae"tangis kejer dahyun.
Chaeyoung menghembuskan nafasnya, dan memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.
"Dahyun-ah"panggil Chaeyoung lembut.
"Mianhae chaeyoung, aku tak mau kita break ataupun putus persahabatan. Karena hanya kau yang selalu ada untukku disaat aku susah maupun tidak. Mianhae chaeyoung"tangis dahyun.
'sebenarnya aku tidak tega jika seperti ini. Soalnya pasti dahyun menjadi anak pendiam kalau aku minta break dulu. Ditambah lagi pasti dia pulang sekolah pasti diincer lagi oleh kelompok bully. Yasudahlah aku maafkan dia saja.'batin chaeyoung
"Dahyun-ah, aku juga minta maaf karena tadi. Dan aku juga sudah memaafkanmu"lembut chaeyoung sembari menghapus air mata dahyun
"Jinjja?"tanya dahyun antusias.
"Ne soal break kita tidak jadi. Tapi jangan diulangi lagi ya? Aku tak mau kau dekat Dengan gadis itu"tulus chaeyoung mengacak rambut dahyun.
"Ne gomawo Chaengi, aku janji. Aku tidak akan dekat lagi dengan kyulkyung"ucap dahyun menyengir.
"Jangan sebut nama itu"datar chaeyoung.
"Ne mianhae"ucap dahyun girang.
(Udah kek bapak sama anak anjirr wakakak)