Agak sedikit panjang ceritanya, happy reading.
Baca doank kgk votmen
22.00
Si-an karena sudah mengantuk ia ingin pergi ke kamarnya tetapi ia mendengar suara nada dering telepon di handphonenya, ia dengan malas mengangkat telpon itu.
"Yeobeoseyeo?"
...............
"Ne, aku si-an anaknya"
...............
"Benarkah?!!!"
..............
"Ne, aku dan keluarga akan segera ke sana"
Tut
Si-an mematikan teleponnya sepihak, ia berlari ke atas untuk menuju ke kamar nayeon dan dahyun.
"Eomma!!"teriak si-an.
"Apa sayang, tidak usah teriak-teriak begitu"ucap nayeon sambil menguap.
"Dubu hiks..."karena tidak kuat ia mulai menangis.
"Kenapa dengan dubu?"tanya nayeon tak kalah khawatir dan takut.
"Dubu kecelakaan hiks..."ucapan si-an membuat nayeon terkejut.
"Kamu jangan bercanda!"elak nayeon.
"Beneran, tadi aku di telpon sama pihak kepolisian"ucap si-an.
Tak mau lama-lama, ia langsung ke kamar si kembar mereka berdua langsung menggendong si kembar yang masih tertidur itu.
Mereka langsung melajukan mobilnya ke rumah sakit.
(Kok layanannya ke rumah sakit Mulu😔🙏)
Setelah sampai, mereka langsung diarahkan ke ruang inap yang ditempati dahyun.
Kaki nayeon seakan melemas, karena ia melihat dahyun yang sedang berbaring dengan berbagai macam alat bantuannya.
"Kata dokter korban mengalami koma karena kepalanya terkena benturan yang terlalu kuat"jelas polisinya.
"Kenapa bisa jadi seperti ini pak?"tanya nayeon.
"Berdasarkan dari cctv yang kami lihat di lokasi kejadian, korban melajukan mobilnya begitu sangat kencang bahkan saat lampu lalu lintas berganti menjadi merah korban tetap melajukan mobilnya begitu sangat kencang"
"Dan tiba-tiba muncul mobil kontainer dari sisi kanan, dan mobil korban menghantam mobil kontainer itu begitu kuat sehingga mobil korban terlempar sampai sejauh 5 meter"jelas polisinya.
Penjelasan polisi itu membuat nayeon dan juga si-an tambah menangis.
"Bagaimana keadaan supir kontainer itu? Kami akan bertanggung jawab jika supir itu terluka"ucap nayeon.
"Saat ini supir kontainer hanya kena luka ringan saja"jawab polisi.
"Yasudah aku akan yang menanggung biayanya"ucap nayeon dan hanya di angguki oleh polisi.
Polisi itu kemudian pergi untuk melakukan interogasi lebih lanjut bagaimana dahyun bisa mengendarai mobil sampai sekencang itu.
.
Nayeon, si-an, dan si kembar sedang berada di ruang inap yang dahyun tempati, mereka menatap dahyun dengan mata yang selalu mengeluarkan air matanya.
Nayeon memutuskan duduk di kursi samping brankar yang dahyun tiduri, ia menggenggam erat tangan dahyun yang tidak di infus.
Ia kembali menangis sambil menaruh tangan dahyun yang digenggamnya itu di pipinya, ia begitu sangat terpuruk melihat dahyun tidak berdaya di sini--lagi.
