28.

601 68 16
                                    

17.00

Dahyun sepulang kerja langsung disuguhi dengan rumah yang berantakan, mainan robot-robotan dan mobil-mobilan dimana-mana membuat dahyun tambah pusing. Pasti ini kelakuan si-an.

"Si-an!!"teriak dahyun memanggil si-an.

Si-an yang merasa dipanggil ia keluar dari kamarnya dan menghampiri dahyun yang sedang duduk di sofa sambil memijat pelipisnya, dahyun sudah pusing sama kerjaan sekarang dirumah ditambah pusing sama anaknya.

"Apa?"tanya si-an.

"Itu tuh mainan kamu beresin, lagian anak perempuan mainan robot-robotan, anak perempuan tuh mainannya boneka sama barbie-barbie an"celoteh dahyun.

"Itu bukan aku yang geratakin mainan aku, tapi teman aku tadi main kesini mainin mainan aku"jawab si-an.

"Mau teman kamu, mau kamu sendiri yang geratakin tetep beresin dong. Itu kan mainan kamu sendiri"si-an hanya cemberut tetapi ia menuruti perintah dahyun.

Tak butuh 5 menit si-an sudah selesai membereskan mainannya yang berantakan, si-an tidak menghampiri dahyun dulu tapi si-an ingin langsung pergi ke kamar. Tapi niatnya dihentikan karena dahyun memanggilnya.

"Kamu udah makan?"tanya dahyun.

"Belum, kenapa?"jawab si-an diakhiri dengan pertanyaan.

"Tadi mama pesan ke dubu tadi, katanya nanti mama gak pulang. Mama mau nginep dirumah Mina eonnie karena katanya Mina eonnie lagi sendiri dirumah. Jadinya minta temenin mama"jelas dahyun. Si-an pun mulai menghampiri dahyun dan duduk disamping dahyun.

"Terus kita makan apa dong?"tanya si-an.

"Makanya dubu nanya kamu, kamu udah makan apa belum"ucap dahyun.

"Terus jadinya kita makan apa?"tanya si-an.

"Makan rumput"ketus dahyun.

"Ih itu dubu aja yang makan, kan katanya dubu yang pernah makan rumput"jawaban si-an membuat dahyun geleng-geleng kepala.

"Lagian dimana-mana manusia tuh makan nasi, kagak ada dan bakal tidak ada manusia tuh yang makannya yang aneh-aneh. pake segala nanya kita makan apa lagi, udah tau tuh jawabannya ya makan NASI "jelas dahyun frustasi dengan anaknya.

"Ih dubu gak ngerti maksud aku, maksud aku tuh kita makannya pakai lauk apa?! Gak mungkin dong kita cuman nyemilin nasi doang"kesal si-an.

"Yasudah sana siap-siap kita akan makan kimbab sama bibimbap"

Mereka pun siap-siap dan langsung pergi ke tempat makan yang dahyun ingin tujui.

Skip...

12.00

Dahyun, nayeon, dan si-an sedang duduk ruang sambil menonton kartun, dengan posisi duduknya seperti nayeon, si-an, dan dahyun. Mereka tengah asik menonton kartun hingga tiba di adegan dimana seorang kakak sedang bermain bersama adiknya. Si-an pun langsung menoleh ke dahyun dan menatapnya, dahyun yang ditatap seperti itu menaikan alisnya bingung.

"Kenapa natap dubu begitu?"tanya dahyun.

"Dubu"panggil si-an.

"Kenapa sayang"lembut dahyun sambil mengelus pucuk kepala si-an, jawaban dan perlakuan dahyun membuat si-an merona dan tersenyum senang karena pertama kalinya dalam hidupnya ia dipanggil sayang dan di elus kepalanya sama dahyun dengan kasih sayang.

"Tumben"ucap si-an tiba-tiba membuat dahyun tambah kebingungan dengan sikap anaknya ini.

"Tumben?"tanya dahyun kebingungan.

"Iya tumben dubu manggil aku sayang sama ngelus kepala aku, biasanya dubu gak pernah ngelakuin itu sama aku"ucap si-an tetapi terdengar seperti ketusan.

"Abisnya kamu setiap hari ngeselin, ini karena kamu lagi gak ngeselin aja makannya dubu begitu, emangnya dubu gak boleh ya ngelus kepala si-an?"tanya dahyun.

"Boleh, kalau bisa setiap hari juga boleh"semangat si-an, sedangkan dahyun hanya tersenyum menanggapinya.

"Terus tadi kamu kenapa tiba-tiba natap dubu?"tanya dahyun.

"Aku cuma mau nanya kenapa aku belum punya adik? Aku mau punya adik, kalau bisa sepuluh"ujar si-an sambil menunjukkan jari 10.

"Boleh banget"ucap dahyun tersenyum sumringah sambil menatap nayeon yang juga menatapnya dengan tajam.

"Coba tanya mama kalau si-an boleh atau tidak kalau kamu mau adik sepuluh"bisik dahyun sedangkan si-an mengangguk.

"Mama"

"Kenapa sayang"

"Aku boleh gak punya adik sepuluh?" Tanya si-an polos, nayeon langsung menatap tajam dahyun yang sedang tersenyum sumringah.

"S-sepuluh? Memangnya gak kebanyakan?"tanya nayeon.

"Kalau menurut mama kebanyakan, tidak apa kalau lima"tawar si-an.

"O-oh b-boleh"gugup nayeon.

"Yeyyy!!"sorak si-an senang.

"Besok ya ma, aku mau nya besok harus udah ada adik aku"ucapan si-an membuat nayeon dan juga dahyun terkejut.

"G-gak bisa sayang, k-kan harus di b-buat dulu, jadi gak bisa langsung keluar gitu aja. Kamu harus nunggu 9 bulan baru adik kamu ada"jelas dahyun terlihat gugup.

"Buat? Emangnya harus dibuat? emang kalau mau adik harus dibuat dulu?"tanya si-an polos.

"I-iya b-betul"jawab dahyun gugup.

"Aku mau liat doang cara buat adik aku"ucap si-an antusias.

"E-eh gak boleh sayang, kamu gak boleh liat"kaget nayeon.

"Emangnya kenapa? Kan aku cuma mau liat doang"cemberut si-an.

"Pokoknya gak boleh"ucap dahyun

"Salah kamu juga kenapa mancing-mancing?!!"marah nayeon sambil membisik dan mencubit perut dahyun.

"Iya ampun sayang, jangan marah"ciut dahyun sambil mengelus perutnya yang panas karena cubitan maut nayeon

"Tidur di sofa!"marah nayeon.

"Tapi kan si-an minta adik sayang"

"SETERAH!!!"

cold loversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang