19.00
Saat ini mereka tengah makan malam bersama, seperti biasa heiryung selalu dekat dengan si-an sedangkan si-an tidak mempermasalahkan heiryung untuk duduk dengan siapa. Ah, jangan lupakan hyunki, hyunki duduk dekat si-an pastinya.
Di depan si-an adalah nayeon, sedangkan dahyun di samping nayeon.
"Kamu berapa hari lagi wisuda?"tanya nayeon pada si-an.
"Dua hari lagi"jawab si-an seadanya dan lanjut makan.
Setelah percakapan kecil, keheningan kembali melanda tidak ada lagi yang mau berbicara.
Setelah makan si-an terlebih dulu pergi ke kamar, karena ia sudah sangat mengantuk.
Hyunki dan heiryung juga langsung pergi ke kamarnya, kini hanya tinggal nayeon dan juga dahyun yang masih duduk di kursi meja makan.
"Kau sudah meminta maaf dengan si-an?"tanya nayeon membuka topik.
Dahyun menggeleng, "aku baru saja pulang, dia sudah langsung pergi ke kamar"jawab dahyun.
"Rasakan akibatnya! Selesaikan masalahnya dengan baik. Aku duluan"ucap nayeon sebelum pergi meninggalkan dahyun yang masih termenung.
Seperginya nayeon, dahyun terdiam sambil menatap hadiah yang sudah di bungkus rapi oleh dahyun di dekat tv.
Ia bangun dan mengambil hadiah itu, ia naik ke atas mengarah ke kamar si-an. Tiba-tiba jantung berdegup kencang ia begitu sangat gugup sekarang.
"Tenang dahyun"ucap dahyun sambil menarik nafasnya dalam-dalam.
Tok... Tok...
"Masuk! Pintunya tidak di kunci"teriak si-an dari dalam.
'katanya mengantuk kok belum tidur'batin dahyun.
Setelah mengetuk dahyun sedari tadi hanya berdiam saja di depan pintu kamar si-an.
"Hei siapa itu?! Jangan membuatku takut!!"teriak si-an lagi.
Tak mau lama-lama dahyun langsung membuka pintunya perlahan, dan kepalanya mengintip ke kamar si-an.
Si-an yang melihat dahyun itu terkejut, ada apa dahyun kemari? Perasaan dia tidak melakukan kesalahan hari ini? Pikir si-an.
"Dubu kenapa kesini?"tanya si-an dengan suara bergetar ketakutan.
Flashback
ia takut dahyun memarahinya dan menamparnya seperti waktu dimana ia sedang masa-masa mengerjakan try out.
Waktu itu si-an sedang bermain handphonenya, tiba-tiba dahyun masuk ke kamar si-an tanpa mengetuk dahulu.
Reflek si-an langsung berdiri menatap dahyun dengan bingung, dahyun tiba-tiba mendekat ke si-an dengan wajah yang marah tangannya terangkat dan.
Plak...
Dahyun menampar si-an begitu sangat keras membuat si-an terkejut dan kesakitan.
"MENGAPA KAMU BERMAIN HANDPHONE DAN TIDAK BELAJAR?!!"bentak dahyun.
"A-aku..."
"KENAPA KAMU SEMAKIN BESAR SEMAKIN SUSAH DIBILANGIN?!! AKU MENYESAL SUDAH MEMBESARKAN ANAK SEPERTIMU!!!"bentak dahyun lagi.
Si-an menunduk kepalanya dan menangis, ia mengepalkan kedua tangannya begitu erat.
"MEMANGNYA SI-AN MAU DIBESARKAN DAN DI LAHIRKAN DI DUNIA?!! KALAU TAHU HIDUP SI-AN BAKAL MENYUSAHKAN MU KENAPA KETIKA AKU LAHIR TIDAK KAU BUNUH SAJA ANAK MU YANG MENYUSAHKAN INI?!!!"
