Malam ini, di atas ranjang, Olivia mengacak-acak rambutnya. Helaan napas panjang nan kasar dikeluarkan begitu saja oleh gadis itu. Matanya menatap sayu lembaran kertas yang berada dalam genggaman tangannya ini. Apa lagi jika bukan teks pidato?
Ya, juara satu dan dua kompetisi pidato bahasa inggris tingkat distrik-baik putra maupun putri-dikirim ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Yakni, Kabupaten. Dan, siang tadi, selepas semua kompetisi yang diadakan telah usai, Bu Yuni langsung mengirimkan pesan berisi sebuah teks pidato yang panjangnya tak dikira-kira. Itupun, harus dirangkum lagi. Alhasil, sembari menikmati makan siang dengan menu mie ayam dan sebotol minuman teh kemasan, Olivia dan Oliver merangkum teks tersebut dengan sisa tenaga yang ada dan memilih melanjutkannya pada malam hari. Karena, mereka benar-benar kehabisan tenaga.
Gile, gile, gile. Gak ngira-ngira. Abis distrik, langsung kabupaten. Mana teksnya masih panjang lagi.
Bimbang akan keputusannya untuk merangkum teks pidato tersebut kembali, Olivia mengambil handphonenya. Membuka aplikasi WhatsApp dan mengirim pesan pada Oliver.
Olivia Ongkowijaya: Ver, ini boleh dirangkum lagi gak, sih, teks pidatonya?
Olivia Ongkowijaya: Masih kepanjangan, anjir. Susah gw ngapalinnya.
Oliver Melviano Aleczander: Boleh. Ini gw rangkum lagi.
Oliver Melviano Aleczander: Gurunya ngelawak btw.
Olivia Ongkowijaya: Iya, weh. Hadehhh. Plis lah.
Oliver Melviano Aleczander: Motherfucker.
Oliver Melviano Aleczander: Kalo menang, wah, gak ngerti lagi gw.
Olivia Ongkowijaya: Amiin-in aja dulu.
Oliver Melviano Aleczander: Hooh.
Selepas membaca pesan terakhir dari Oliver, Olivia menghembuskan napasnya. Sekali lagi. Ingin menyerah, tapi dia membawa nama baik sekolah. Ingin menyerah, tapi gadis itu sudah melangkah sejauh ini. Mustahil berhenti. Sebab, semuanya akan berakhir dengan sia-sia.
Oke. Semangat, Liv! Masalah menang atau kalah, itu belakangan. Yang penting, lo udah berusaha keras!
Baru saja ingin mengambil pulpen, sebuah pesan dari Bu Yuni di grup chat Sports and Arts Week mencuri perhatiannya. Alhasil, Olivia pun merasa berat ketika hendak membuka pesan itu.
SPORTS & ARTS WEEK 2021
Bu Yuni: Bagi yang lolos mengikuti seleksi kecamatan dan mengikuti tingkat kabupaten, diharapkan tiba di sekolah pada pukul setengah tujuh pagi. Kemudian laki-laki mengenakan jas, sedangkan perempuan, blazer. Untuk dress code, bebas. Asalkan sopan. Paham? Dan, jangan lupa membawa foto copy akta dan kartu keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Days With You [TERBIT]
Teen FictionINSPIRED BY A TRUE STORY "Napa, sih, kamu suka bikin gemes?" tanya Oliver mencubit pipi Olivia yang terlihat lebih tirus dari sebelumnya. "Cubit aja terosss, sampe molor," komentar Olivia mendengus kesal usai pipi terlepas dari cubitan Oliver lalu m...