29 - CERITA MADA

32 6 0
                                    

Keesokannya, Chalondra mengajak Olivia ke taman kota bersama sang kekasih, Adelardo-baru saja tiba semalam di Surabaya melalui jalur udara dan menginap saat Olivia tak sengaja ketiduran di saat panggilan video dengan Oliver masih berlangsung. Di awal, Olivia menolak ajakan tersebut dan beralibi jika ia ingin mengistirahatkan badan mumpung hari ini merupakan hari libur. Tapi, tak lama kemudian, gadis itu menarik ucapannya. Dan, di sini lah mereka, di dalam sebuah BMW X4 hitam milik Chalondra-tengah melaju ke tempat tujuan mereka.

"Lo gak ada niatan ngajak temen lo, Me?" tanya Chalondra menoleh sekilas ke belakang.

Olivia menaikkan kedua alisnya. "Emang gak papa?

"Gak papa lah. Biar makin rame."

Sambil memainkan bibir, Olivia memutar otak-kira-kira siapa yang akan ia ajak? Nadine? Tidak mungkin. Gadis itu sulit diajak hang out dan pasti lebih memilih mendengarkan musik dari boyband favoritnya, BTS, sembari membaca novel sembari rebahan di ranjang. Salma? Ah, pasti sedang menghabiskan waktu bersama sang kekasih. Nia? Hari libur adalah jadwal Nia membersihkan rumah. Welda? Hampir sama dengan Nadine. Hanya saja, Welda tidak boleh keluar terlalu jauh oleh Bapak DPD-itu julukan Olivia pada ayah gadis itu. Oliver? Tidak buruk.

Tangan Olivia bergegas mengeluarkan handphoen dari tas mini, menghubungi lelaki itu elalui pesan. Sayangnya, menunjukkan centang satu abu-abu.

Tumben.

Olivia mencari cara lain. Ia terpaksa menelepon Oliver. Berharap lelaki itu tak marah selepas ini. Lama. Dan, tak ada nada dering. Olivia melihat ke layar. Pantas saja, lantaran di sana hanya tertera tulisan "calling".

"Gak usah, deh," kata Olivia memutus sambungan telepon, kembali menyimpan handphone ke tempat semula.

Chalondra mengernyit. "Napa?"

"Gak papa. Mereka sibuk semua, ya kali gue ngajak."

"Iya juga."

Demi mengusir kebosanan, Olivia membuka laman Instagram. Di story urutan pertama, ada akun Oliver dan secara tak sengaja, ia menekannya, melihat apa yang laki-laki itu posting. Bak disambar petir di pagi hari, postingan itu berisi foto seorang gadis berambut panjang menghadap matahari terbenam dengan lagu tentang jatuh cinta sebagai backsound.

Oke. Gue tinggalin lo saat ini juga, Oliver Melviano Aleczander. Makasih buat semuanya.

Bersamaan, sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal membuat Olivia sedikit was-was. Tapi, setelah si pemilik nomor menyebutkan namanya, ia tak cemas lagi.

Armada Dirgantara: Lo sibuk, gak?

Olivia Ongkowijaya: Gak.

Olivia Ongkowijaya: Napa?

Armada Dirgantara: Ketemuan. Ada yang pingin gw omongin tentang Oliver. Penting.

Pas banget.

Olivia Ongkowijaya: Ya udah. Di mana?

Olivia Ongkowijaya: Sekalian ada yang pingin gw omongin juga.

Armada Dirgantara: [Share location].

Olivia Ongkowijaya: Ogheeyy.

Armada Dirgantara: Thank you. Sorry, ya, gw ngajak keluar pagi-pagi gini. Mana dadakan lagi.

Olivia Ongkowijaya: Gpp. Sans.

"Kak, turunin gue di De Lama Caffe aja, ya? Gue mau ketemuan sama temen. Penting." Olivia sepertinya harus sedikit berbohong. "Ada tugas yang kelompok gue harus kerjain sama temen-temen, gue lupa gak ngecek grup semalam."

Days With You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang