Apa iya gue harus ninggalin Pian?
Olivia hembuskan napas panjangnya. Matanya memandang langit-langit kamar. Bayangan mengenai pesan Ilona masih bersemayam dalam pikiran. Dinginnya ruangan setidaknya menjadikan suasana hati gadis itu sedikit tenang dan nyaman, belum lagi adanya kesunyian.
"Argh!!! Gue bingung!" erang Olivia frustrasi, mengacak-acak rambutnya lalu berguling-guling ke sana-sini di ranjangnya.
Olivia Ongkowijaya: Weldaaa.
Welda Anindita: Apa?
Olivia Ongkowijaya: Mau curhat, hueeee. Gw bingung.
Welda Anindita: Tentang Mantan WAKETOS?
Olivia Ongkowijaya: Iye, temen lo itu bikin gw bingung.
Welda Anindita: Hahahaha.
Welda Anindita: Monggo.
Tanpa banyak berpikir, Olivia menggerakkan jari-jarinya ke sana-ke mari. Menceritakan apa yang alaminya bersama Oliver. Setelah dirasa tak ada yang tertinggal, ibu jari gadis itu menekan ikon pesawat kertas.
Olivia Ongkowijaya: Kalo gw ninggalin Pian, gimana, Wel?
Welda Anindita: JANGAN, ANJER!
Welda Anindita: JANJI, YA, LIP?
Welda Anindita: Olivia Ongkowijayaaa, yuhhhuuu. Bestieeee. Wehhhh, ALECZANDER.
Olivia Ongkowijaya: Trus, gw harus gimana? Oliver sendiri juga gitu.
Welda Anindita: Jadiin temen aja, Liv.
Olivia Ongkowijaya: Udah, astaga. Tapi persepsinya orang-orang aja yang kek gitu.
Welda Anindita: Susah nebak perasaannya orang cuek.
Membaca pesan Welda, Olivia seketika mengingat kejadian di Kopsis saat mengantarkan Nadine membeli perlengkapan alat tulis pada jam istirahat pertama. Lebih tepatnya, ketika ia masih duduk di kelas X IPS 1.
Olivia ingat betul, dulu, Oliver terlihat ramah ketika menghitung total harga alat tulis yang dibeli Nadine. Tapi entah mengapa, jika dibandingkan, sifat Oliver sangat berbeda dengan sekarang.
Olivia Ongkowijaya: Iya.
Welda Anindita: Mau ngelepasin, tapi masih sayang. Kalo gini-gini trus, sikapnya Oliver ke lo kek gitu, kasian lo juga.
Welda Anindita: Tapi sebenarnya, kalo boleh jujur, gw juga gak rela. Demi apapun. Emang, sih, dari segi fisik sama materi, cocok. Tapi kalo hati, ini yang susah:')
Olivia Ongkowijaya: Kenapa? Ngomong aja gak papa.
Welda Anindita: Soalnya kalian tuh cocok, gitu lohhhhhh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Days With You [TERBIT]
Teen FictionINSPIRED BY A TRUE STORY "Napa, sih, kamu suka bikin gemes?" tanya Oliver mencubit pipi Olivia yang terlihat lebih tirus dari sebelumnya. "Cubit aja terosss, sampe molor," komentar Olivia mendengus kesal usai pipi terlepas dari cubitan Oliver lalu m...