HAPPY READING😍😍
" Loh Sin, kamu kok sama Dani berdua aja. Anak-anakmu mana? Nggak ikut lagi?"
Nah kan. Baru saja Sinta duduk sudah mulai wanita paruh baya yang selalu mengomentari hidupnya. Siapa lagi kalau bukan Maya. Sepupunya sendiri.
" Ikut kok Mba. Nanti nyusul."balas Sinta tenang.
" Serius? Atau kamu ngeles lagi ya? Sin kamu itu harus bilangin sama anak-anak kamu terutama anak perempuan kamu yang jarang mandi itu. Si Serenada. Ini acara keluarga. Sesekali ngumpul. Ya harus ikutlah semuanya. Jangan di biarkan saja anak kamu itu. Harus di beritahu sejak dini." Maya sibuk menyerocos yang di tanggapi Sinta dengan acuh.
" Hus. Jangan ngomong begitu, Maya. Yang namanya anak muda itu di maklumi aja. Satu lagi Serenada walaupun pemalas mandi dia tetap cantik kok. Aku saja suka sama dia." bela Rinka. Kakak Maya. Ibu dari Azef.
Maya memutar bola matanya.
" Buat apa cantik kalau pemalas mandi. Bau ..iyuhh,"
" Sudah nggak usah di tanggepi Mba. Biarin aja nyerocos sendiri kayak bebek." ucap Sinta.
Maya melotot.
" Mulut kamu jangan bicara sembarangan Sinta. Aku ini lebih tua. Harus nya kamu hormat sama aku. Memang kenyataannya kan. Kamu lihat Elsa, anakku. Cantik, rajin, nurut. Dan pastinya rajin mandi. bukan seperti anak kamu itu."
Sinta ingin sekali menampar pipi Maya. Namun, ibunya keburu datang.
Untuk informasi. Ibu Sinta dan Ibu Maya serta Rinka itu bersaudara. Namun dengan Rinka ia merupakan anak sambung dari Ibu Maya. Bukan anak kandung. Namun Sinta lebih dekat dengan Rinka ketimbang Maya yang entah kenapa sudah tidak suka kepadanya sejak dulu. Sejak mereka masih remaja dulu. Sinta tidak tahu alasannya Apa.
" Serenada sama Elang mana toh, Sin?" tanya Ros.
" Nyusul, Mah."
" Aduh cucuku itu loh." Ros menepuk keningnya.
Sedangkan yang punya acara. Azef memasuki restoran mahal yang sudah di booking nya bersama laras. Ia menggandeng tangan Laras. Tampak mesra sekali. Terlihat wajah bersinar dan berseri pada mereka.
" Maaf telat semuanya!"
" Aduh nggak papa, Zef. Apa kabar Laras? Sudah lama kita nggak bertemu ya?"
" Baik, Tan. Tante Maya apa kabarnya?" Laras tersenyum sembari bersalaman dan berpelukan, cipika cipiki.
" Seperti yang kamu lihat. Sehat dong. Apalagi setelah mendengar Azef mau nikah sama kamu."
" Sudah, kalian langsung duduk. Maya nanti mengobrol lagi." ucap Mai. Ibunya.
" Selamat malam, Ma."
Laras menyapa calon Mama mertuanya.
" Malam sayang. Kamu terlihat cantik sekali malam ini."
" Terima kasih sekali pujiannya, Ma."
" Selamat malam Tante Sinta. Apa kabar?"
" Baik, Laras. Selamat ya. Akhirnya kamu sebentar lagi akan jadi bagian dari keluarga ini."
" Semogaa. Aku juga berharap begitu, Tan. Oh ya, Serenada mana?"
Laras tersenyum.
" Sebentar lagi datang kok."
Laras mengangguk kemudian duduk di kursi di samping Rinka.
" Panggil yang laki-laki. Kita mulai acaranya."
Sinta melirik ke pintu masuk. Tidak ada tanda-tanda kedatangan anaknya. Sinta mulai cemas. Malas kalau Maya nanti akan meledeknya lagi.
" Sebentar lagi, Bu. Seren sama Elang belum datang." ucap Rinka.
" Mulai aja deh. Nggak bakal datang mereka mah. Seperti yang sudah sudah. Mereka nggak akan datang apalagi si Seren." ucap Maya cepat.
" Mah." Tegur Elsa. Maya mengatup bibirnya.
Azef datang setelah kembali dari kamar mandi.
" Semuanya sudah datang kan, Ma?"
" Belum, Nak."
" Siapa?"
" Serenada sama Elang."
Azef terdiam lalu mengedarkan pandangannya. Tidak ada Serenada.
" Mungkin nggak datang, Ma. Seren kan nggak suka datang kalau ada acara keluarga." ujar Azef. Pasalnya Azef sangat mengetahui sekali alasan Serenada tidak datang.
" Datang kok, Nak. Kayaknya lagi di jalan. Barusan Tante telpon nggak di angkat." Jawab Sinta.
Azef mengangguk kecil.
" Nah itu Mereka!" ujar Sinta kencang.
Semuanya melihat Serenada dan Elang yang baru datang. Karena ini kejadian langka setelah Seren tamat SMA yang tidak pernah ikut lagi acara keluarga. Setelah sekian tahun kali ini ia datang.
Azef termangu di tempatnya.
Serenada terlihat sangat cantik dan elegan dengan dress hitam berenda di bagian dada nya. Rambutnya di gerai dan memakai make up tipis. Namun sangat cantik. Terlihat fresh sekali.
" Ini Seren?" tanya Rinka takjub.
Seren tersenyum tipis kemudian mengangguk. Elang segera duduk di dekat Om Ben. Suami Rinka.
" Maaf terlambat semuanya." Ucap Seren lembut.
Seren langsung duduk di samping mamanya.
" Semakin cantik ajaa. Kangen sekali tante sama Seren." Puji Rinka.
"Terima kasih Tante."
Dada Seren berdebar kencang. Ia tidak melirik Laras dan Azef sama sekali. Ia lebih menghindar. Seren tahu kalau Azef sejak tadi meliriknya.
" Be calm, Serenada."
bisik hati Serenada menenangkan dirinya.Tbc!
20/09/21
Haiiii....
Kasian Serenadaa.
Coba tebak laras ini karakternya ini baik apa jahat gaess???
VOTE DAN KOMENTAR YA GAESS!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Batas (Salahkah Aku mencintaimu)✓
RomanceAku tak bisa memilih kemana hatiku berlabuh. bukan mau ku memilih dirimu. salahkah Aku mencintaimu??? andai aku bisa, Aku akan memilih laki-laki lain yang bisa ku cintai dan mencintaiku. namun apalah daya, logika terpatahkan oleh hatiku yang terj...