🌹18🌹

2.6K 287 48
                                    

BAB 17 DAN 18 ADA DI KARYAKARSA YA😍


"Mamiiiii," pekik Grace senang berlari menghampiri Seren di dapur. Ia sedang menyiapkan sarapan.

Seren berbalik dan menatap Grace yang tampak sangat senang. Hari ini Grace memutuskan libur karena ia ingin pergi jalan-jalan dengan uncle nya.

" E eh.., kenapa nih. Seperti nya gadis Mami sangat senang sekali hari ini."

Grace memasang senyum lebar kemudian mengangguk cepat. Ia memeluk Seren dan menengadah menatap wajah Ibunya.

Seren tertawa melihat tingkah Grace. Anaknya jika sedang senang atau bahagia ia pasti akan memeluk Seren.

" I am happy, Mami," ujar Grace.

" Why?" Seren merapikan rambut Grace yang masih acak-acakan karena bangun tidur.

" Kata Uncle kita akan ke indonesia. Aku akan bertemu dengan Grandma and Grandpa."

Deg

Tubuh Seren menegang. Ia terkejut. Seren menatap Grace yang masih tersenyum lebar.

" Indonesia?" Ulang Seren kembali.

Grace mengangguk cepat. Ia melepas pelukan Ibunya. Dan mengayun tangan Seren dengan perasaan yang sangat bahagia. Sedangkan Seren diam terpaku di tempatnya.

" Tidak perlu terkejut, Kak. Itu sudah keputusanku. Kaka harus ikut," ujar Elang tiba-tiba.

Seren langsung menatap Elang dengan tidak suka.

" Elang," Seren menggeram.

" Dua hari lagi kita pulang. Kaka siapkan semuanya. Termasuk surat pindah sekolah Grace."

Elang menuang air minum dengan santai dan meneguknya. Ia tidak mempedulikan raut wajah Seren.

Seren menatap Grace.

" Grace, kamu mandi dulu. Mami mau bicara dengan uncle."

" Oke, Mom."

Grace pun berlalu dan menghilang dari dapur masuk ke kamar.

Saat ini kaka dan adik itu saling bertatapan.

" Maksud kamu apa, Dek. Jangan bicara macam-macam," peringat Seren pelan.

" Aku serius. Keputusan ku sudah bulat, Kak." Elang memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Ia tampak sangat santai. Sedangkan Seren sudah ketar ketir. Banyak sekali bayangan-bayangan yang muncul di otaknya.

" Keputusan kamu bukan keputusan Kakak," desis Seren berusaha menahan amarahnya.

Elang kembali meneguk air minum.

" Kak ini yang terbaik buat Kaka dan Grace. Aku harap Kaka ikut," ujar Elang lembut.

Seren menggeleng cepat.

" Kaka belum siap secepat ini."

" Sepuluh tahun, Kak. Itu waktu yang sangat lama. Kaka membutuhkan waktu berapa tahun lagi. Kaka menunggu Mama Papa nggak ada?"

"DEK,"

Keadaan hening setelah bentakan Seren barusan.

" Kaka pikirkan lagi atau aku akan membongkar semuanya saat ini juga. Aku yakin orang tua kita akan terbang saat ini juga kesini."

Elang berderap meninggalkan Seren sendirian. Seren lemas. Ia berpegangan pada tepian Kitchen. Seren takut. Apa yang harus dilakukannya. Ia harus membuat pilihan.

***

Sebuah mobil mewah melaju kencang di jalan raya. Suasana sepi dan temaram. Waktu sudah menujukkan hampir tengah malam.

Azef tetap santai mengemudi. Ia sendiri saja di dalam mobil. Ia baru saja pulang dari sebuah club tempat biasa nongkrong bersama teman sekaligus rekan kerjanya.

Azef membelokkan setir nya memasuki sebuah apartemen mewah. Setelah memarkir mobil ia langsung keluar dan masuk ke dalam lift yang akan membawanya ke tempat tinggal nya beberapa tahun belakangan ini.

Ting

Lift pun berhenti. Azef menekan password dan pintu langsung terbuka.

Suasana gelap langsung menyambut kedatangan Azef. Sepi dan hening.

Tanpa menghidupkan lampu, Azef langsung ke kamar. Ia membuka seluruh pakaiannya yang bau alkohol dan rokok.

Kepalanya sedikit pusing. Mungkin efek minum tadi. Sekarang Azef hanya memakai celana boxer dan bertelanjang dada. Sebelum merebahkan tubuhnya dibatas tempat tidur Azef mengambil bingkai foto. Ia menatap wajah orang yang berada dalam bingkai tersebut.

Di bawah lampu tidur yang temaram, Azef mengecup bingkai foto tersebut dan membawanya tidur.

Hanya itu satu-satu temannya tidur. Jika tidak, ia tidak akan bisa tidur sama sekali.

" Aku sangat merindukanmu, Sugar."

Azef pun memejamkan mata dan langsung tertidur. Begitulah rutinitas nya menjelang tidur. Ia akan selalu mendekap bingkai foto yang mampu membuat nya tidur itu.

Azef sungguh pria malang yang kesepian sekarang ini. Hidupnya jauh dari kata bahagia. Hura-hura dan berfoya temannya selama ini.

Tbc!

29/03/22

Haiii. Selamat pagiii.

Siapa yang kasihan sama Azef.

Lalu Seren harus membuat pilihan loh. Ikut pulang ke indo apa tidak ya?

Bagusnya gimnaaa gaaiss???

Yuk Vote dan komentarnyaa yang banyakk yaaa

Garis Batas (Salahkah Aku mencintaimu)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang