Yang mau baca lengkapnya ada di karyakarsa ya!!
Ebooknya juga udah ada di googlebook/ playstore ya gaess!!
Saat ini dalam ruangan Seren sudah berkumpul orang tua Seren, orang tua Azef, Grace, penghulu dan saksi.
Azef dan Dani duduk berhadapan.
" Sudah siap saudara Azef?" Tanya penghulu. Azef mengangguk mantap.
" Sudah Pak!"
" Kita mulai kalau begitu. Silahkan wali perempuan dan pengantin laki-laki berjabat tangan."
Azef menjabat tangan Dani. mereka mulai mengucapkan ijab dan qabul.
" Saudara Azefandra Wisangga."
" Ya, Pak!"
" Saya nikahkan anak kandung saya Serena Gricellya binti Dani Kurniawan dengan mahar satu rumah di bayar tunai."
" Saya terima menikahi anak kandung Bapak Serenada Gricellya dengan mahar tersebut tunai."
" Bagaimana saksi?"
" Sah."
" Alhamdulillah."
Semua yang menyaksikan mengucap syukur Alhamdulillah. Sinta menatap anaknya sedih.
" Sayang. Bangun Nak! Sekarang anak mama sudah sah menjadi seorang istri dari laki-laki yang anak mama cintai. Ayook Nak bangun!" Sinta berbisik di telinga Seren.
Mereka yang menyaksikan ikut sedih sekaligus terharu menatap kejadian tersebut.
" Selamat Mas. Akhirnya penantian kamu tercapai. Akhirnya Seren sudah sah sebagai istri. Tanggung jawab baru saja akan kamu mulai, Mas. Mama berharap kamu mampu, sabar dan tabah menjalani ini semua." Rinka mengusap bahu Azef dan memeluk anak laki-lakinya.
" Terima kasih, Ma. Mohon doanya agar Seren cepat sadar."
" Pasti sayang." Ujar Rinka mengangguk.
" Selamat Mas. Selamat menjalankan ibadah terpanjang. Papa doakan segala yang terbaik untuk kamu sama Seren."
" Terima kasih, Pa!"
Andrew mengangguk. Ia menepuk bahu Azef." Terima kasih Mas. Papa titip anak Papa sama kamu, Mas."
" Baik, Pa. Terima kasih karena telah merestui hubungan kami."
" Papa akan melakukan yang terbaik untuk anak Papa."
Dani menepuk bahu Azef sekali memberikan semangat.
Terakhir Azef menatap Grace yang tersenyum bahagia. Ia menitikkan air mata nya. Luapan perasaan bahagia karena mempunyai keluarga yang utuh sudah tercapai kendati dengan keadaan yang menimpa Mami nya.
" Mau peluk Papi?"
Azef merentangkan tangan. Grace terisak lalu menghambur ke pelukan Azef.Grace menangis.
" Don't cry Baby!" bisik Azef mengusap punggung Grace.
" I am happy, Papi. Aku bahagia. Akhirnya keinginanku terkabulkan. Papi seutuhnya milik Grace sama Mami."
Azef sampai terharu mendengar ungkapan bahagia Grace.
" Ya Sayang. Papi lebih bahagia karena bisa berkumpul dengan Mami dan Grace. Kita doakan Mami cepat sadar."
Grace mengangguk lalu tersenyum. Grace mendekat ke brankar Seren.
" Mami, Grace senang akhirnya Grace bisa berkumpul sama Papi seutuhnya Mami. Grace punya Papi seperti keinginan Grace selama ini. Mami please bangun. Mami pasti akan menjadi orang yang paling bahagia saat ini karena Papi sudah sah menjadi suami Mami. Menjadi Papi Grace. Kita sudah menjadi keluarga seutuhnya Mami. Ayo Mami bangun!"
Grace menunduk. Bahu kecilnya bergetar. Rinka memeluk tubuh cucunya cepat. Karena ia yang berdiri di samping Grace.
" Jangan sedih lagi sayang. Grace harus bahagia. Grace harus jadi anak yang kuat dan tidak boleh lemah. Mami nanti sedih kalau tahu Grace sering menangis dan bersedih seperti ini." Ujar Rinka pelan.
Grace menghapus air mata nya. Ia tersenyum menatap Seren walaupun berat rasanya.
" Aku akan kuat Mami. Karena aku anak Mami. Papi sama Grace setia menunggu Mami di sini. Ayo Mami juga harus semangat berjuang ya Mami ya." ujar Grace .
******
"Hey Sayang," sapa Azef lembut kepada Seren. Ia mengusap tangan Seren pelan.
Azef mengecup punggung tangan Seren dengan segenap hatinya.
" Sayang hari ini kita sudah sah sebagai suami istri." Azef tersenyum bahagia walaupun seren tidak dapat melihatnya. Tapi ia yakin kalau Seren bisa mendengar ucapannya.
" Mas bahagia sayang. Akhirnya Mas bisa berkumpul sama istri dan anak Mas. Sayang seandainya kamu bisa membuka mata dan sadar. Mas yakin Serenada Mas pasti juga bahagia sekali." Azef mengusap wajah lembut Seren. Belum ada tanda-tanda Seren akan bangun dari koma nya. Terhitung Sudah 3 hari Seren terbaring di atas brangkar pasien ini.
" Sugar Mas sudah menepati janji Mas Sayang. Sayang minta maharnya rumah kalau kita menikah. Mas sudah penuhi sayang. Rumah impian kita sejak dulu sesuai dengan permintaan sayang. Desainnya juga sesuai dengan kemauan sayang. Mas sudah buatkan. Jadi, mas minta bangun sayang." Azef menghela nafas sedih dan sesak.
" Siapa yang akan mengatur perabotan rumah kita sayang. Mas hanya mau menghuni rumah itu jika kamu sudah bangun Sugar. Mas mau kita sama-sama menempati rumah itu bersama dan menginjakkan kaki ke dalam sama-sama sesuai janji yang kita buat sepuluh tahun yang lalu. Sayang ingat?? Sayang minta halamannya luas dan ada pohon mangga juga. Pohon mangganya sedang berbuah loh sayang. Tapi belum mateng. Masih muda. Mas menanamnya saat pondasi rumah itu mas buat. Sayang ayo bangun mas mohon. Mas nggak sanggup kalau begini. Ayo kita bangun rumah tangga kita sayang!"
" Papi!"
Azef segera mengangkat kepala. Ia tidak tahu kalau Grace sudah masuk. Mungkin Azef terlalu fokus bercerita.
" Baby girl. Kapan datang?" Azef membuka tangan agar Grace masuk ke pelukannya.
" Baru. Di antar uncle. Tapi, Uncle sampai pintu aja. Papi sedang asyik ngomong ke Mami."
Azef mengangguk. Ia mengusap pipi Grace.
" Papi jangan sedih. Nanti Mami ikutan sedih!" Grace mengusap pipi Azef yang tampak lelah. Kantung mata Azef kentara sekali.
Azef tersenyum kemudian mengangguk. " Kata Grandma kita harus kuat Papi. Mami pasti sadar dan kembali ke kita!" Positif sekali perkataan Grace. Azef bersyukur anak nya mampu menanggung beban ini. Anaknya kuat.
" Papi Sayang sekali sama Grace. Papi bangga dan bersyukur punya Grace"
" Grace sangat bersyukur bisa punya Papi saat keadaan Mami seperti ini. Grace nggak sendiri lagi Papi."
Azef menatap pilu anaknya. "Mami pasti juga bangga sama Grace yang kuat ini."
" Heheh.., Mami ayo cepat sadar dan kembali lagi ke kita. Papi sama Grace nunggu Mami. We love you Mami." Ujar Grace dengan nada bergetar dan menahan tangis.
Sayang dengar permintaan anak kita. Kembalilah My Sugar. Istriku!
Tbc!
30/07/23
Penasaran gak? Mau bia nya meninggal atau sadar dri komanya???Masih ada satu bab lagi abis itu tamat yaa gaess
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Batas (Salahkah Aku mencintaimu)✓
RomansaAku tak bisa memilih kemana hatiku berlabuh. bukan mau ku memilih dirimu. salahkah Aku mencintaimu??? andai aku bisa, Aku akan memilih laki-laki lain yang bisa ku cintai dan mencintaiku. namun apalah daya, logika terpatahkan oleh hatiku yang terj...