🌹26🌹

2.4K 299 67
                                    

Seren sedang berada di supermarket. Ia akan mengisi persediaan makanan untuk apartemen yang akan di tinggalinya.

Ya, Seren memutuskan tinggal di apartemen yang sudah dibelinya dengan uang nya sendiri.

Seren sempat berdebat dengan Mama Papa nya. Mereka tidak membolehkan Seren tinggal berdua dengan Grace di apartemen.

Alasannya rumah mereka sangat besar, masih sangat mampu menampung Seren dan Grace. Sinta dan Dani juga ingin lebih dekat dengan Grace yang baru mereka jumpai.

Namun Seren berbeda pendapat. Ia ingin hidup mandiri. Ia sudah dewasa bahkan sudah punya anak yang umurnya sepuluh tahun. Ia tidak ingin merepotkan keluarga nya lagi.

Perdebatan itu cukup alot. Namun berhasil di menangkan oleh Seren dengan syarat Seren harus bekerja di perusahaannya sendiri bukan melamar di perusahaan orang lain.

Akhirnya Seren pun menerima persyaratan dari Papanya.

Masalah Grace. Anak itu bisa kapanpun menginap di rumah orang tua mereka. Tergantung keinginan Grace sendiri.

Seren berjalan berdampingan dengan Grace.
Mereka sedang berada di bagian daging.

Seren memilih daging yang terlihat segar.

" Mami, Aku makan itu. Bolehkah?"

Seren melihat arah telunjuk Grace.

Seren mengangguk.

" Sure. Itu namanya Mie instan. Kamu boleh pilih mana yang suka. Nanti kita masak di apartemen."

Grace mengangguk. Lalu ia meninggalkan Seren yang masih asyik memilih daging.

Sepeninggalan Grace, Rinka berdiri di samping Seren. Ia juga hendak memilih daging.

Rinka dan Seren masih belum menyadari.

" Duh, pilih yang mana ya?" gumam Seren pelan. Ia masih asyik menunduk.

Rinka di sebelahnya mendengar perkataan Seren. Seperti nya masih awam bagi gadis di depannya ini.

"Pilih ini saja. Daging nya empuk dan manis. Apalagi juga masih segar ini."

Seren mengangkat kepala nya.

" Oh iya, makas---,"

Seren terdiam dengan tubuh menegang.

Rinka pun tak kalah terkejutnya.

" Seren?"

Rinka terpekik.

Seren berusaha mengembalikan kesadarannya.

" Tante Rinka,"
Ujar Seren Lirih.

" Ya ampun ,Seren. Ini kamu kan. Tante nggak salah ngenalin kamu kan, Nak."

Rinka terharu dan sangat bahagia bertemu dengan Seren.

" Kangen banget Tante sama kami, sayang."

Seren terdiam ketika tubuhnya sudah berada dalam dekapan ibu dari ayah anaknya.

Seren mengulas senyumnya.

" Baik. Tante gimana kabar nya?"

" Tentu saja lebih baik dari sebelumnya. Apalagi setelah ketemu sama kamu."

Seren membalas dengan senyum. Ia tidak tahu mau bicara apa.

" Kamu makin cantik ya sekarang. Wangi lagi."

" Tante bisa saja.

" Apa kabar, Sayang? Kamu makin cantik saja. Pangling Tante lihat perubahan kamu. "

Garis Batas (Salahkah Aku mencintaimu)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang