Helloo hello.....
Bab ,8,9,10 ada di Karyakarsa ya.
Ketik saja judul dan Applelove31. Langsung ketemu. Oke??Seren terbangun dari tidurnya. Ia mengucek mata dan menyesuaikan keadaan.
Seren bangkit duduk membuat selimut melorot ke perutnya.
Seren tercengang.
Apa yang terjadi.
Kemudian semua ingatan tadi malam kembali berputar dalam ingatan Seren.
Ia termangu. Ia sudah sampai kesana. Apa yang harus di lakukan Seren sekarang.
Seren menatap Azef yang masih tidur nyenyak. Dada toples Azef terpampang nyata.
Seren yakin dibalik selimut yang menutupi bagian bawaah Azef pasti juga tidak memakai apa-apa.
Ya Tuhan. Mereka melakukannya.
Seren mengernyit merasakan ngilu dan pedih bagian bawahnya.
Namun tidak ada waktu lagi untuk menyesali.
Seren tidak akan menangis. Toh ini juga kemauannya. Ia tidak akan menyalahkan Azef.
Yang salah mereka berdua.
Seren segera bangkit tanpa mempedulikan kesakitannya. Seren segera memungut pakaian yang sudah berserak. Seren mencari pakaian dalam nya ternyata di bawah meja.
Seren segera memakai semuanya sebelum Azef bangun. Ia tidak mau bertatapan dengan Azef pagi ini.
Pasti akan terasa canggung sekali jika Azef bangun. Seren pun tidak tahu akan berbuat apa jika Azef bangun.
Selesai berpakaian. Seren segera keluar dari apartemen Azef. Ia harus pulang dan melupakan kejadian ini.
Seren memberhentikan taxy. Seren menghirup nafas dalam-dalam dan berusaha menenangkan pikirannya.
Di dalam taxy, jari tangan Seren saling bertaut. Ia merasa tubuhnya dingin sekali. Otaknya terus berputar tentang kejadian semalam.
Gairah yang memabukan. Percintaan yang panas. Bahkan mereka baru menyudahi saat azan subuh menjelang.
Ya Tuhan.
Seren sadar. Ia berusaha menghalau pikirannya yang tidak baik pagi-pagi ini.
" Sudah sampai,Mba."
Suara sopir taxy menyadarkan lamunan Seren.Ia melihat sekeliling. Ternyata sudah sampai di rumahnya.
" Terima kasih, Pak."
Seren masuk ke dalam rumah setelah membayar ongkos taxy.
Seren berharap ia tidak bertemu dengan orang tuanya.
Seren berjalan cepat memasuki kamar.
Setelah menutup pintu barulah Seren bernafas lega. Seren luruh di lantai. Ia kembali melamun. Sungguh pikiran nya tentang semalam tidak mau hilang dari kepala.
" Oh ya Tuhan. Apa yang harus ku lakukan sekarang." gumam Seren cemas.
Ia mengacak rambut dan menggigit bibir. Sungguh ia cemas dan takut.
Bagaimana mungkin ia bisa tidur dengan calon suami orang yang akan menikah seminggu lagi.
Seren benar-benar gila.
" Aakkhhhhh..."
Seren berteriak. Ia pusing.
" Semoga Mas Azef menutup mulutnya."
Seren sangat berharap sekali. Ini akan menjadi bencana besar jika seluruh keluarga nya mengetahui kalau ia tidur dengan Azef.
Tak mau lama-lama berpikir, Seren segera masuk ke kamar mandi menjernihkan kepalanya dan membersihkan diri dari sisa sisa percintaan panas mereka semalam.
Sedangkan di apartemen. Azef sudah bangun. Ia masih duduk di atas tempat tidur. Ia menatap bekas tidur Seren.
Masih terasa hangat. Ternyata semalam itu bukan mimpi. Bahkan Azef masih bisa merasakan perbuatan mereka semalam.
Suara desahan Seren yang sexy masih terngiang di telinga Azef.
Azef memejamkan matanya.
Ia mendesah panjang.
Tak bisa menampik kalau hati Azef bahagia karena bisa menghabiskan waktu berdua dengan Seren. Apalagi setelah melakukan hal yang intim.
Tiba-tiba Azef terdiam.
Setelah ini apa yang harus dia lakukan.
Bagaimana dia harus menghadapi Seren. Bagaimana jika nanti mereka bertemu.
Bagaimana dengan pernikahannya yang sebentar lagi diadakan.
Azef benar-benar pusing sekarang. Hidupnya benar-benar rumit.
Azef menendang selimut nya dan pergi ke kamar mandi. Ia harus menjernihkan kepalanya dan bertemu dengan Seren.
Ya, Azef harus menyelesaikan semuanya sebelum semuanya terlambat.
Tbc!
29/09/21
Mau Azef dan Seren kembali bertemu?
Pernikahan Azef dibatalkan saja? Dan menikah dengan Seren?
Mau yang mana??
Votee yang banyak
Komentar yang banyak jugaa yahh
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Batas (Salahkah Aku mencintaimu)✓
RomanceAku tak bisa memilih kemana hatiku berlabuh. bukan mau ku memilih dirimu. salahkah Aku mencintaimu??? andai aku bisa, Aku akan memilih laki-laki lain yang bisa ku cintai dan mencintaiku. namun apalah daya, logika terpatahkan oleh hatiku yang terj...