🌹33🌹

1.8K 185 37
                                    

Selamat pagi🌅🌅

Yuk mampir juga ke cerita baru aku yaaa...🧚🧚🧚

Siapkan hatii ya man temann🌹🌹🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapkan hatii ya man temann🌹🌹🔥


" Kamu ayahnya. Grace anak kamu, Mas!"

Glek!

Azef mengangkat kepalanya dengan cepat. Jantungnya berdentam tak karuan. Darah nya seakan cepat memompa ke seluruh tubuh.

Walaupun ia sangat yakin kalau Grace anak nya. Namun, mendengar sendiri dari mulut perempuan yang masih di cintainya sampai saat ini hati Azef semakin sakit.

" Anakku. Anakku." Lirih Azef terduduk lemas. Ia memukul lantai berulang kali.

" Mas, hiks---," Seren menutup mulutnya menahan isakan yang keluar. Kenapa hati nya ikut sakit melihat kehancuran Azef.

Seren memeluk kepala Azef. Ia dekap dengan erat.

" Maaf. Maafkan aku, Mas." bisik Seren terisak. Ia merasa bersalah karena sudah menyembunyikan kehamilannya sampai Grace sebesar ini.

" Kenapa?? Kenapa kamu tega sekali? Apa salah ku? Katakan Seren. Kenapa kamu tega menyembunyikan anak kita dari aku, ayahnya?"

Seren semakin menangis mendengar pertanyaan Azef yang terdengar pilu. Ia menggeleng lemah.

Lama mereka terduduk sembari menangis. Seren dengan rasa bersalah nya yang muncul tiba-tiba ke permukaan saat melihat betapa hancurnya Azef saat mengetahui kalau selama ini ia punya anak.

" Apa Grace tahu kalau aku ayahnya?"

Seren kembali mengangguk pelan.

Oh Ya Tuhan. Rencana apa yang kau berikan kepadaku ini?? Jeritan pilu hati Azef.

Azef berusaha menenangkan dirinya. Ia bangkit dan merapikan penampilan nya yang kusut.

" Aku mau menemui anakku!" Seren menatap nanar pada Sanggala yang enggan menatap Seren. Bahkan suara nya pun begitu dingin terhadap Seren.

Azef melangkah pelan menuju kamar Grace. Sepanjang langkah yang di lalui detak jantung Azef berdetak kencang seperti genderang mau perang. Bahkan saking kencang nya ia takut jantung nya copot dan tidak bisa menemui anaknya.

Azef membuka pelan pintu kamar tanpa mengetuk terlebih dahulu. Saat Azef berdiri di depan pintu saat itu pula Grace mengangkat kepala dari buku yang sedang di bacanya.

Grace bangkit berdiri. Grace menahan nafas saat Azef menatap dalam kepadanya.

" Tidak mau meluk Papi, nak?"

Deg deg

Jantung Grace bertalu-talu. Ia terkejut mendengar ucapan Azef barusan. Bibirnya bergetar. Matanya berkaca.

Garis Batas (Salahkah Aku mencintaimu)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang