🌹43🌹

1.8K 201 19
                                    


Selamat siang!!!

Di tempatku lagi hujan nih udah beberapa hari ini. Awet kali hujannya.

Enak nih hujan-hujan gini aku post buat kalian semuaa.

Btw di karyakarsa udah bab Ending ya. Yukk kepoinn kesanaa. Makin greget gaess.!!!😁😁😁

Selamat membaca!!!

" Mami ayolahh, Mi!" Rengek Grace sejak tadi bergelayut di lengan Seren.

" Udah berapa kali Mami bilang. Papi lagi nggak bisa di ganggu, sayang. Nanti ya!"

" Nggak mau. Maunya sekarang!" ujar Grace keras kepala. Ia sudah rindu sama papinya.

Seren memijit keningnya. Lelah mendengar rengekan  Grace.

" Besok deh. Besok. Udah mau malam. Besok aja ya!" Grace masih memberi pengertian

" Nggak mau, Mamiiii! Mau ketemu Papi." Grace menghentakkan kaki. Ia kesal. Sudah sejam ia minta bertemu Papinya.

Grace sudah berusaha menelpon Azef. Tapi sayang! Nomor papi nya tidak aktif.

Seren mengalah. " Oke. Kita ke tempat Papi. Ganti baju dulu sana!"

Wajah Grace berubah cerah. " Serius, Mom?"

" Mau Mami berubah pikiran, hm?"

" Nggak. Nggak. Aku ganti baju!" Teriak Grace keluar dari ruang kerja Seren.

" Anak itu benar-benar deh kalau sudah menyangkut Papinya." Gumam Seren tersenyum geli.

Biar sajalah Azef yang bicara nanti kalau Grace banyak tanya. Anak sama bapak sama saja. Pikir Seren.

Seren menutup laptopnya dan berjalan ke kamar siap-siap.

Saat ini mereka sudah berada dalam mobil dengan Seren yang mengendarai sendiri.

" Mami ngapain kesini?"

" Kita belanja dulu. Di apart papi nggak ada makanan." Seren memarkirkan mobil nya di supermarket.

Seren dan Grace keluar. Grace mendorong troly sedangkan Seren sibuk memilih belanjaan.

" Banyak sekali belanjaanya!" Ujar Grace takjub. Troly nya hampir penuh.

" Kulkas Papi kamu itu isinya nggak ada. Kosong melompong. Makanya harus di isi."

" Terus siapa yang masak? Papi?" Tanya Grace. " Emang Papi bisa masak juga?" Grace sibuk bertanya.

Seren tersadar. Iya ya. Betul juga kata Grace. Siapa yang akan memasak sebanyak ini. Nggak mungkin Azef yang masak. Buktinya kulkas saja sampai kosong. Namun untuk mengembalikannya ke rak-rak juga tidak mungkin. Di bawa ke apart nya juga mustahil. Dia juga baru selesai belanja kemaren.

Ya sudah lah. Nanti saja dipikirkan lagi.

" Mami aku beli jajan ya!"

" Boleh. Pilih aja. Sekalian buat papi kamu nanti. Papi juga suka jajan dan makan makan beginian."

" Beneran mi?" Grace tersenyum riang.

" Hmm."

Grace segera mengambil makanan yang sepertinya enak. Bahkan troly nya sampai melanjung ke atas.

" Sudah? Kita ke kasir sekarang."

" Sudah, Mi!"

Grace dan Seren pergi ke kasir untuk membayar. Mereka sama-sama membawa dua buah tentengan kantong belanja.

Garis Batas (Salahkah Aku mencintaimu)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang