🌹46🌹

1.5K 173 19
                                    

Di karyakarsa sudah tamat ya.

Yang mau PDF NYA juga sudah ready.

Chat 085271367230

Para tamu sudah mulai berdatangan. Halaman rumah Seren sudah dihias dengan dekorasi indah dengan tema garden party.

Tamu-tamu yang datang sesuai dengan permintaan Seren kelurga dan kerabat dekat saja serta teman teman Seren dan Azef.

Seren masih berada di kamar sedang bersiap-siap.

" Mami so beautiful." Puji Grace. Seren tersenyum malu. Grace menatap takjub ke arah Seren. Pasalnya baru kali ini Grace pangling melihat Seren sangat cantik selesai di make up dan memakai kebaya bagus dari perancang terkenal.

" Anak mami juga cantik sekali. Lihat rambut nya cantik di hias begini!" Seren tak mau ketinggalan memuji Grace.

" Iya Mami. Aku suka dengan ini." Grace memegang rambutnya.

" Papi akan terpukau melihat kecantikan Mami." Grace tertawa. Seren tersipu malu ketika mengingat Azef.

Pintu terbuka. Sinta masuk ke dalam.

" Rombongan Azef udah datang. Kita turun sekarang ya!"

Seren mulai gugup saat Sinta rombongan Azef sudah datang. Seren memilin jemari nya. Sungguh ia sangat gugup sekarang.

" Kenapa? Gugup?" Sinta mengusap wajah Seren.

" Sedikit, Mi." Jawab Seren pelan.

Sinta tersenyum. Ia juga pernah berada di posisi Seren saat menikahi ayah dari anaknya.

" Nanti di ketawain sama Grace. Ingat anak. Masa masih gugup sih." Sinta berusa menggoda Seren agar suasana tidak kaku. Grace ikut tertawa. Berbeda dengan Seren yang semakin di goda semakin gugup saja rasanya.

Detak jantungnya tidak berhenti berdegup sejak Sinta masuk ke dalam kamar ini.

" Cantik sekali anak Mama." Puji Sinta menatap Seren haru.

" Ma," bisik Seren. Sinta mengangguk. Ia tidak mau membuat riasan wajah Seren hancur. Jadi, sebisa mungkin Sinta menahan air matanya yang berdesakan ingin keluar

" Yuk sayang, kita ke bawah!"

Seren menggenggam tangan Sinta dan Grace. Ia berada di tengah-tengah diapit oleh Grace dan Sinta.

Mereka sudah keluar dari kamar. Jantung Seren terdengar bergemuruh apalagi saat mendengar suara pembawa acara yang menyebutkan namanya.

Sinta berusaha menenangkan Seret lewat tatapannya saat Seren menggenggam erat tangan Sinta dan Grace.

" Rileks Mami." Seren terharu. Ia mengangguk  sedikit.

" Para tamu undangan yang berbahagia. Mari kita sambut mempelai perempuannya Serenada Gricellya."

Tepuk tangan gemuruh mengisi suasana lantai satu di rumahnya saat suara pembawa acara terdengar dari pengeras suara.

" Hati-hati sayang, pelan-pelan!" ujar Sinta."

" Iya, Ma." Seren nyaris berbisik membalas ucapan mamanya.
Seren menunduk melihat tangga. Gaunnya menjuntai dan menyapu lantai saat menuruni tangga.

Mereka baru saja menuruni empat buah tangga saat pekikan dan kejadian secepat kilat itu datang.

Braakk Brukkkk

" AAAAAAAAaaaaaaa."

" AAAAWWHHHHHhhh."

Semua tamu yang menyaksikan terkesiap. Kejadian nya sangat cepat.

" SERENNNN,"

" MAAAMIIIII."

Garis Batas (Salahkah Aku mencintaimu)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang