16 | Secercah Cahaya

23 1 0
                                    

"Cahaya itu sudah nyata di depan mata, semakin dekat dan mungkin akan teraih jika aku mengikutinya. Dan sekarang adalah saatnya, saat yang tepat bagiku untu menjemputnya lagi. Mengembalikan kepercayaan pada Sang Ilahi Rabbi, yang menjadi satu-satunya tempat semua makhluk untuk kembali."

-Sagara-

***

"Jadi intinya, Allah itu tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya, Allah akan selalu bersama kita dalam kondisi apapun. Allah selalu bersama kita baik di dunia, di alam kubur, ataupun di hari kebangkitan nanti.

Makanya kadang aneh aja gitu kalo melihat banyak sekali manusia-manusia yang rela meninggalkan Allah hanya demi dunia. Melalaikan sholat hanya karena mengejar harta. Padahal semua itu takkan ada artinya ketika Allah sudah panggil kita untuk menghadapNya. Harta, keluarga, teman-teman, kolega bisnis, semuanya akan lupa dengan kita. Semuanya akan meninggalkan kita. Tapi hanya Allah lah yang tetap ada bersama kita ketika perlahan-lahan kita ditinggalkan oleh seluruh dunia.

Kadang-kadang ada juga yang seperti ini, Allah kasih ujian dunia, lalu dia berkata 'Allah nggak adil sama aku, Allah nggak sayang sama aku, buat apa aku sholat, puasa, ngaji, kalo ternyata hidupku gini-gini aja.' Kira-kira menurut kalian pemikiran kayak gini bener apa salah?" tanya Ustadzah Nia pada seluruh jamaah kajian yang hadir saat ini.

"Salah," jawab mereka serentak.

"Ujian dari Allah itu ibaratkan kita sedang ujian kenaikan kelas. Kalo kita bisa lulus saat mengerjakan maka kita akan naik kelas, kalo kita gagal mengerjakan ujian maka kita akan tetap tinggal di kelas tersebut. Satu ujian kita dapat lewati, maka satu tingkatan pula Allah menaikkan derajat kita. Satu janji Allah bahwa Dia tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hamba-Nya, Allah berikan ujian pada kita agar kita bisa lebih dekat dengan-Nya.

Dalam Al-Qur'an Surah Al-Ankabut ayat 2-3, dijelaskan seperti ini:

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, lantas tidak diuji lagi? Sungguh Kami telah meguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang dusta."

Jadi, semakin Allah cinta pada seseorang, maka ujian yang diberikan padanya bisa semakin berat. Karena setiap ujian itu semata-mata untuk menaikkan derajat dan kemuliaan manusia di hadapan Allah. Manusia paling dicintai Allah itu para Nabi dan Rasul, itulah mengapa ujian mereka sangatlah berat. Tingkatan selanjutnya ada para shalihin dan para ulama. Mereka semua diuji keimanannya, hartanya, keluarganya. Sejauh mana sih orang yang dipanggil 'ahli agama' ini beriman ketika didatangkan musibah dan ujian. Apakah mereka akan tetap pada keimannya atau malah mengingkarinya. Baru setelah itu Allah timpakan ujian yang ringan kepada orang-orang awam seperti kita ini.

Ujian yang diberikan kepada kita itu nggak ada apa-apanya temen-temen kalo dibandingkan dengan ujian pada mereka. Tapi bedanya, mereka akan semakin kuat keimanannya ketika mendapat ujian, sedangkan kita terkadang semakin lupa dan semakin mejauh tatkala Allah timpakan ujian. Ada kasih sayang Allah dalam setiap ujian yang diberikan, Tapi sayangnya kitalah yang tidak bisa memahami itu.

Nasihat untuk diri saya pribadi dan temen-temen semua, semoga kita senantiasa diberikan keimanan yang kuat dalam menghadapi ujian. Semoga kita semua bukan termasuk golong orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah. Dan semoga kita semua kelak bisa bersama-sama masuk ke surga-Nya Allah melalui pintu mana saja yang kita mau, aamiin allahumma aamiin."

"Aamiin."

Ustadzah Nia terlihat melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Ma syaa Allah, tidak terasa ternyata sudah dua jam kita berbincang-bincang siang ini. Tak terasa pula bahwa kita harus segera berpisah. Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada para panitia yang sudah mengadakan kajian ini, saya juga berterima kasih kepada temen-temen yang mau meluangkan waktunya mengikuti kajian ini. In syaa Allah kalian adalah manusia-manusia yang dipilih Allah untuk bisa hadir dan mengambil hikmah dari perbincangan kita siang ini."

Sebuah KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang