1

99.8K 6K 336
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen sayangku

Jaemin turun dari kereta bawah tanah setelah tiba pada tujuannya, matanya megedar ke kanan dan kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin turun dari kereta bawah tanah setelah tiba pada tujuannya, matanya megedar ke kanan dan kiri. Beberapa penumpang lain juga mulai turun. Dia melirik jam tangannya dan kini waktu menunjukkan pukul sebelas siang.

Baru saja kakinya akan melangkah, ponselnya di saku celana bergetar, dia buru-buru merogoh saku celananya dan mendapati sebua panggilan masuk dari nomor dengan nama "Haechan Keparat"

Jaemin menghembuskan nafas sebal, dia menetralkan emosinya sebelum memutuskan untuk menjawab panggilan sahabatnya
.
"Hei kau dimana? Kenapa lama sekali?" Suara nyaring sang sahabat langsung membuat Jaemin terkejut, dia lantas menjauhkan ponselnya dari telinga

"Hei, aku baru saja tiba di Seoul" Jaemin balas mengomel, dia berdecak sebal setelah mendengar suara kekehan Haechan

"Aku sudah kirimkan padamu alamat apartemenku, cepat kesini. Aku dan Renjun sudah menunggu"

"Baiklah... Baiklah"

Jaemin memutus sambungan teleponnya, dia dengan malas berjalan keluar dari stasiun bawah tanah menuju lokasi apartemen Haechan.

Sebenarnya dari mana Jaemin?
Dia tinggal di Busan dan baru saja menyelesaikan kuliahnya. Dia berencana datang ke Seoul untuk mencari pekerjaan, dia memiliki teman di Seoul. Haechan Keparat dan Renjun sialan. Teman saat sekolah menengah atas dulu lebih tepatnya.
Mereka menawarkan Jaemin untuk datang ke Seoul dan Jaemin rasa itu bukan ide yang buruk.

Taxi yang ditumpangi Jaemin tiba didepan gedung Apartemen yang ditinggali Haechan. Pria itu turun dan kembali mengeluarkan ponselnya, menerima pesan terkahir dari Haechan

"Lantai 13 unit 104" Gumamnya, Jaemin mengangguk.

Dia masuk kedalam gedung dan langsung menuju lift. Baru saja Jaemin masuk, seseorang juga turut masuk kedalam. Seorang pria berusia mungkin sekitar empat puluh tahun dengan perut buncit dan sedikit...

Tidak, lebih tepatnya mabuk berat.

Jaemin merasa sedikit takut saat pria itu berjalan sedikit terhuyung untuk masuk. Tangannya dengan cepat memencet tombol lift menuju lantai 13. Tapi dia terlambat karena pria itu sudah masuk.

pria tambun itu bersandar pada tembok lift, Jaemin mulai gelisah. Telinganya terus menangkap suara gerutuan yang keluar dari pria itu. Matanya tak henti melirik keatas, menunggu lift membawanya menuju lantai 13.

"Ah kekasihku yang cantik..."
Jaemin bergidik geli saat mendengar pria itu meracau, dia menoleh dan melihat pria itu mencoba untuk berdiri.

Jaemin harap lift segera membawanya menuju lantai 13 sebelum pria itu melakukan hal yang tidak Jaemin inginkan.

"Hai..."

Sungguh!
Apa yang Jaemin takutkan terjadi, pria itu dengan susah payah berjalan menghampiri Jaemin dan tersenyum.

Menjijikan menurut Jaemin.

CRAZY BOSS [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang