7

30.6K 4K 474
                                    

“Kenapa juga kita harus bicara lewat telepon” Omel Jaemin, dia memutus sambungan telepon dari Jeno.

Entah kenapa wajahnya memerah setelah ucapan Jeno tadi. Jeno mengendikkan bahunya dan kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celana.

“Seharusnya kalau Presdir kesepian, menikah saja” Omel Jaemin, dia menumpukan kedua tangannya pada tiang pembatas balkon, menatap kebawah mobil yang berlalu lalang dijalanan.

“Aku belum berfikir kesitu” Ucap Jeno

“Ah ya, soal kemarin dirumah Presdir. Siapa laki-laki itu?” Tanya Jaemin

“Ah, dia Hyungku. Namanya Mark, dia baru saja kembali dari Canada”

“Kembali dari Canada?” Tanya Jaemin

“Dia mengurus cabang disana, tapi dia bilang dia bosan dan ingin bekerja disini jadi Daddy memindahkan dia ke cabang disini”

“Bagaimana dengan Presdir?” Tanya Jaemin

“Kenapa? Itu adalah perusahaanku, kami memiliki perusahaan lain dan ada beberapa hotel yang keluargaku kelola”

“Wah, kalian pasti sangat kaya” Gumam Jaemin

“Kenapa kau heran begitu? Menikah denganku kalau begitu, kau bisa menikmati kekayaanku”

“Cih, memangnya menikah itu permainan?” Dengus Jaemin yang dibalas senyuman oleh Jeno

“Presdir tidak punya kekasih?”

Pertanyaan Jaemin sontak saja membuat raut wajah Jeno berubah, Jaemin menoleh karena dia tak mendapatkan jawaban. Dia lihat bosnya itu termenung.

“Ah, pasti dicampakkan. Kasihan sekali” gerutu Jaemin, Jeno langsung menoleh dan memasang wajah marah yang dibuat-buat

“Wajah tampan juga percuma, Nasib percintaannya menyedihkan” Gerutunya lagi yang memancing kekesalan sang bos

“Katakan lagi” Ucap Jeno

“Presdir, ada banyak orang di dunia ini. Presdir sangat kaya dan juga tampan huh, dekati saja siapa yang Presdir sukai, dia juga pasti menyukai Presdir lalu nikahi dia. Maka Presdir tidak akan kesepian lagi”

Jeno mendengus dengan sebuah senyuman, memperhatikan bagaimana karyawannya terus-terusan berceloteh. Bibirnya mengerucut lucu dan dia tampak begitu serius. Dia semakin manis jika diperhatikan.

“Semua tidak semudah itu” Ucap Jeno

“Kau tidak bisa menikahi seseorang hanya karena kau menyukainya. Sama seperti katamu bahwa pernikahan bukan mainan” Lanjutnya

“Ah aku tahu, sudah kuduga pasti Presdir orang yang pemilih. Hmm kebanyakan orang-orang dari keluarga kaya seperti itu” Gerutu Jaemin, mengalihkan pandangannya menatap lurus kedepan

“Lalu kau sendiri? Memangnya kau punya kekasih? Nasib percintaan mu pasti juga tak bagus kan?” Ledek Jeno

“Ah itu... Uhm aku sebenarnya tidak terlalu memikirkan cinta. Terlebih aku juga baru saja menyelesaikan studiku” Jawabnya yang dibalas decihan oleh Jeno

“Jaemin-ah aku pinjam ipadmu sebentar”

Jaemin lantas menoleh saat mendengar suara Haechan masuk kedalam kamarnya, pria berpipi tembab itu melangkah menuju balkon menyusul Jaemin dan terkejut melihat Jaemin bersama Jeno.

“Apa ini, kalian kencan?” Tanya Haechan, Jaemin membulatkan matanya mendengar ucapan sahabatnya

“Hei... Jaga bicaramu” Omel Jaemin

“Memang ada yang salah? Bosmu juga mengirimkan donat untukmu, lihatlah dimana ada bos seperti itu diluar jam kerja. Aigoo aigooo baru beberapa hari benih-benih cinta sudah tumbuh” Celoteh Haechan

CRAZY BOSS [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang