31

22.7K 2.6K 242
                                    

Jaemin masuk kedalam ruangan kerja Jeno saat sang kekasih memintanya datang lewat sambungan telepon. Irisnya menangkap Jeno masih sibuk pada pekerjaannya. Tapi dia langsung berhenti tak lama setelah Jaemin tiba didepan mejanya.

“Ada apa Presdir?” tanya Jaemin

“Ah, ini untuk kedua orang tuamu. Lihatlah” Ujarnya seraya beranjak dari kursi kerjanya menuju meja tamu diruangan itu.

Iris hitam Jaemin hanya mengekor pergerakan tubuh Jeno, dia melihat sang kekasih mengambil sebuah kotak berukuran sedang berwarna merah dengan pita putih diatasnya. Lalu menyerahkan kotak itu pada Jaemin.

“Bukalah” Ucap Jeno, Jaemin dengan ragu menerima kotak itu dan membukanya.

Matanya langsung membulat dan dia memekik saat melihat Jaz yang mereka beli beberapa hari lalu. Ada surat berupa undangan jamuan makan malam dimana lokasi dan waktu sudah ditentukan.

“Presdir, ini berlebihan” Ucap Jaemin

“Berlebihan bagaimana?” Tanya Jeno

“Kirimkan saja pada mereka kenapa harus seperti ini?”

“Kau ini sembarangan sekali, mereka juga akan menjadi orang tuaku, aku harus memperlakukan mereka dengan baik”

“Presdir...”

“Kau harus terbiasa, karena kau akan menjadi Tuan Besar sebentar lagi” Celetuk Jeno

“Bagaimana? Kau suka kan?” Tanya Jeno

“Tentu saja. Presdir memperlakukan kedua orang tuaku sangat baik, aku...”

“Tentu saja” Potong Jeno mantap, tak ingin lagi mendengar kekasihnya yang selalu merasa rendah diri.

Dia tahu, mungkin canggung bagi Jaemin menerima semua perlakuan istimewa ini diantara kehidupannya yang jauh dari kata mewah meski kedua orang tuanya memilki sebuah toko roti yang cukup besar. Tapi mereka hidup hanya dalam kesederhanaan.

“Baiklah, kalau begitu berikan ini pada supir biar dia mengantarkan ke Busan” Ucap Jeno

“Apa? Kenapa pakai supir? Ada jasa pengiriman”

“Kau ini, ini undangan untuk calon mertua. Dari calon suamimu yang seorang pengusaha. Mana boleh sembarangan pakai jasa kirim” Omel Jeno lembut

“Ah berlebihan sekali” Dengus Jaemin

“Mereka harus diperlakukan dengan hormat” Tambah Jeno.

“Baiklah...” Sahut Jaemin malas, dia berjalan keluar dari ruangan kekasihnya.

“Setelah  ini kita akan ke suatu tempat” Ucap Jeno, Jaemin sontak berhenti dan membalik.

“Kemana lagi?”

“Kerumah kita tentu saja” Jawab Jeno tersenyum seraya menaikkan kedua alisnya.

“Baiklah”

Jeno tersenyum semakin lebar melihat wajah malas Jaemin, dia suka sekali menggoda Jaemin. Karena wajah sebal Jaemin adalah pemandangan indahnya.

Jaemin berjalan menuju lobi dimana supir Jeno sudah menunggu didepan mobil. Pria cantik itu membalas bungkukan sang supir lalu menyerahkan kotak yang sejak tadi dibawanya.

“Terima kasih Paman” Ucap Jaemin lembut, pria berusia empat puluh tahunan itu tersenyum dan menerima kotak pemberian Jaemin.

Jaemin diam sampai dia melihat mobil Jeno melaju meninggalkan halaman kantor. Saat Jaemin berbalik, dia mendapati Jeno berjalan kearahnya.

CRAZY BOSS [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang