10

31.5K 3.6K 178
                                    

"Lakukan seperti kau sedang presentasi dikelas" Ucap Jeno lembut, dia tersenyum menyalurkan kekuatan untuk Jaemin.

"Presdir" Lirih Jaemin

"Kau pasti bisa. Ayo mulai" Jeno tersenyum dan melepaskan cengkramannya pada pundak Jaemin, dia kembali duduk di sofa dengan melipat kedua tangannya didada dan menatap Jaemin.

Jaemin menggigit bibir bawahnya untuk berfikir sejenak. Jeno menaikan kedua alisnya menunggu Jaemin bersuara. Senyumnya merekah sangat lebar saat melihat Jaemin menghembuskan nafas, mempersiapkan dirinya untuk mulai bicara.

Jeno tersenyum saat Jaemin mulai bicara, berlagak seolah dia tengah menjadi pembawa acara untuk pembukaan acara peluncuran mobil terbaru keluaran perusahaan Jeno. Pria itu tampak sangat bangga melihat Jaemin yang perlahan menunjukkan rasa percaya dirinya.

Sesekali Jeno juga tampak menginterupsi ucapan Jaemin dan memberi tahu bagian mana yang perlu Jaemin perhatikan dan di koreksi. Jaemin mengangguk lucu memahami setiap arahan bosnya.

Jeno memberikan tepuk tangan dan senyum kebanggaan setelah Jaemin menyelesaikan tugasnya, pria itu tersenyum simpul melihat reaksi bosnya. Jeno beranjak dari duduknya dan mengacungkan kedua jempol nya membuat Jaemin salah tingkah

"Bagus, kau cepat mengerti" Puji Jeno, Jaemin tersenyum dan mendengus, dia bawa tangannya menggaruk bagian belakang kepalanya yang tak gatal.

"Tapi aku yakin rasanya akan berbeda saat hari peluncuran itu datang" Tambahnya, Jeno benar.

"Tidak perlu khawatir, mereka hanya manusia. Tidak akan memakanmu. Jadi santai saja" Ujar pria itu

"Aku juga berharap begitu Presdir" Gumam Jaemin, Jeno melirik kearah jam dinding dirumahnya sudah menunjukan pukul sepuluh malam

"Sudah malam, sebaiknya kau kembali dan Istirahat. Kita akan melihat gedung peluncuran besok" Titah Jeno

"Baiklah Presdir" Sahut Jaemin

"Presdir..." Panggilnya kemudian, Jeno yang sedang merapikan berkasnya diatas meja lantas menoleh.

"Terima kasih sudah membantuku" Ucap Jaemin, nadanya sangat lembut dan tulus.

"Tentu saja kau harus berterima kasih padaku" Sahut Jeno membuat Jaemin tersenyum

"Kalau begitu, saya permisi Presdir" Ucap Jaemin membungkuk, Jeno mengangguk setelahnya dia melihat sekretarisnya itu berjalan menuju keluar dari rumahnya.

Jeno terdiam sementara, rumahnya terasa sepi semenjak Jaemin keluar. Ada aura dingin yang tiba-tiba datang. Padahal sebelumnya, bahkan sebelum dia mengenal Jaemin. Dia juga selalu sendiri.

Jaemin masuk kedalam rumah Haechan, dia terkejut melihat Haechan sudah duduk manis disofa ruang tengah. Asik memainkan ponselnya sembari menikmati Snack di pangkuannya, sesekali dia tersenyum.

Jaemin berdecak lantas menghampiri pria berpipi chubby itu. Matanya mengedar tak menemukan satu lagi penghuni apartemen mereka.

"Mana Renjun?" Tanya Jaemin

"Sudah tidur" Jawab Haechan asal tanpa melihat kearah sahabatnya itu

"Hei, bagaimana kau bisa mengenal Presdir Mark dan berkencan?" Tanya Jaemin menepuk kaki Haechan yang berada diatas sofa.

Haechan teringat sesuatu, saat pergi tadi dia berpapasan dengan Jeno dan Jaemin. Dia juga berhutang penjelasan pada sahabatnya itu.

"Ah itu haha" Jawab Haechan kikuk

CRAZY BOSS [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang