13

25.4K 3.4K 466
                                    

Jeno diam selama di dalam mobil menuju gedung peluncuran, dia menatap Jaemin yang duduk disampingnya, hanya diam dan menatap lurus kedepan. Dia lalu menatap kedua tangan Jaemin yang saling bertaut, dia tersenyum mengetahui Jaemin sangat pintar dalam mengatasi rasa gugupnya.

Dia masih terlihat cukup tenang walaupun Jeno yakin hatinya sedang berantakan.

“Jangan gugup, tidak semenegangkan yang ada di fikiranmu” Ucap Jeno, Jaemin menoleh mendengar suara bosnya

“Aku hanya takut jika aku membuat kesalahan dan membuat Presdir malu”

“Aku percaya padamu” Ucap Jeno, dia membawa tangannya untuk menggenggam jemari Jaemin, pria itu membulat melihat tangan Jeno, hanya sesaat tapi membuat degupan jantungnya tak beraturan.

Jeno tersenyum setelah melepas genggaman tangannya dari Jaemin. Dan kembali fokus menatap jalanan didepannya, dibelakang ada mobil kedua orang tuanya lalu dibelakangnya lagi ada mobil Mark dan Haechan yang juga akan datang melihat peluncuran mobil seri terbaru dari perusahaan Jeno.

Mobil milik keluarga Jung akhirnya tiba, secara beruntun mobil itu berhenti dan penjaga yang berbaris diluar gedung langsung berlari pada masing-masing mobil untuk membuka pintu

Jaemin terkejut tentu saja, seumur hidupnya dia tidak pernah diperlakukan seperti ini, apalagi dia hanya sekretaris. Dia turun saat seseorang membukakan pintu untuknya, Jaemin tersentuh sedikit.

Jeno berjalan lebih dulu disusul Jaemin dibelakangnya lalu kedua orang tua Jeno dan juga kakak dan Haechan. Mereka memasuki gedung peluncuran disambut para pengawal.

“Selamat pagi Presdir” Sapa Felix yang datang menyambut Jeno begitu Jeno memasuki area belakang panggung, senyumnya sangat khas dan genit.

“Ah Tuan Besar dan Nyonya juga datang. Selamat pagi Nyonya dan Tuan” Sapa Felix seraya membungkuk hormat pada kedua orang tua Jeno

“Bagaimana kabarmu?” Tanya Taeyong menepuk pundak Felix

“Tentu saja sangat baik Nyonya” Balas Felix dengan senyum malu

“Presdir Mark juga datang, selamat pagi Presdir”

Haechan menarik satu sudut bibirnya saat melihat pria bersurai blondee dengan senyum genit membungkuk menyapa Mark, dia langsung meraih jemari Mark dan menggenggamnya. Mark menyadari kecemburuan Haechan yang menurutnya gemas, dia tersenyum kearah sang kekasih dan membalas genggaman tangan Haechan.

“Pagi” Jawab Mark singkat, tanpa senyum

Felix melihat bagaimana genggaman tangan Mark dan Haechan begitu erat, dia berdecih dan berbalik hendak menghampiri Jeno dan kedua orang tuanya.

“Cih, dia siapa? Kenapa genit seperti itu?” Tanya Haechan sinis

“Dia Kepala Showroom, dia jatuh cinta dengan Jeno sejak pertama bekerja di perusahaan ini” Jawab Mark

“Tenanglah, aku tak akan jatuh cinta padanya” Tambah Mark mengetahui kecemburan Haechan.

“Ah bahkan dia tidak layak bersaing dengan Jaemin untuk mendapatkan Jeno” Dengus Haechan.

“Dia juga bukan tipe ideal Jeno” Sahut Mark

Mereka memutuskan untuk naik ke tribun dimana tempat duduk untuk mereka telah disediakan. Sementara Jeno berada dibelakang panggung menemani Jaemin.

Jaemin duduk pada salah satu kursi disana, memegang selembar kertas. Matanya tak lepas menatap kearah panggung, dia juga beberapa kali terlihat mengusap tangannya yang sedikit basah.

Jeno yang melihat itu lantas ikut duduk disamping Jaemin. Satu tangannya bergerak menggengam jemari Jaemin membuat Jaemin terkejut dengan mata membulat.

CRAZY BOSS [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang