16

26.1K 3.3K 321
                                    

Jaemin duduk di sofa ruang tengah bersama Jeno, tanpa menyalakan lampu, asik menonton tv. Kepala Jaemin perlahan bersandar pada pundak Jeno.

“Kau mengantuk?” Tanya Jeno

“Ah, tidak” Jawab Jaemin kembali mengangkat wajahnya menoleh kearah Jeno dan menggeleng dengan mata bulat lucu.

“Kukira Presdir akan ketakutan jadi aku datang” Ucapnya

“Bagaimana aku bisa ketakutan jika aku tersenyum terus menerus karena ciumanmu” Ucap Jeno, suaranya sangat pelan hampir terbawa angin tapi Jaemin masih bisa mendengarnya

“Ah aku pasti sudah gila tadi” Gerutu Jaemin menyadari tingkahnya tadi

Dia kira tak masalah mencium Jeno, toh mereka telah mengetahui perasaan satu sama lain. Tapi itu justru tak baik bagi jantungnya yang berdebar tak normal.

Satu tangan Jeno bergerak naik pada sandaran sofa, ekor mata Jaemin melirik tangan Jeno yang perlahan bergerak hendak merangkulnya.

Keduanya benar-benar dihadapkan Soleh situasi canggung, Jaemin mencoba mengalihkan fokusnya dengan menonton tv.

“Mau makan ramyeon?” Tawar Jeno

“Kita baru saja makan tadi” Jawab Jaemin menatap Jeno dengan mata bulatnya yang lucu, Jeno benar-benar menahan dirinya melihat wajah polos Jaemin.

“Ah begitu” Jeno mengangguk

“Mau menginap disini?” Tanya Jeno lagi

“Ah... Uhm... aku akan pulang nanti” Jawab Jaemin lagi kali ini nadanya terdengar kikuk, lagi-lagi Jeno hanya mengangguk.

Keduanya kembali diam dan fokus menatap layar tv, tapi siaran tengah malam memang tak baik bagi keduanya karena biasanya dilabeli rating dewasa. Jeno beranjak dari duduknya mengambil dua minuman kaleng, dia menyodorkan satu untuk Jaemin

“Ini alkohol?” tanya Jaemin

“Tidak, hanya soda” Jawab Jeno yang dibalas anggukan oleh Jaemin

Jeno meremat kaleng sodanya hingga menimbulkan bunyi saat adegan di TV menampilkan dua orang pria dan wanita tengah bercumbu, sementara Jaemin dia hanya meneguk ludahnya kasar.

Bagaimana mungkin ditengah malam, dengan cuaca malam yang dingin, ruangan tanpa cahaya dan pemandangan layar tv menunjukan adegan erotis. Membuat keduanya terlibat suasana canggung. Jeno meneguk minumannya lagi guna menenangkan degupan jantungnya.

Ekor matanya bergerak melirik Jaemin yang juga canggung, dia hanya sesekali melirik kearah tv karena merasa malu harus menonton adegan dewasa bersama Jeno.

“Ahh”

Sial!
Jeno merutuki mengapa sosok wanita dalam layar TV justru mendesah.

Mengapa malam ini dia harus disuguhi pemandangan erotis dua kali. Masih ingat jelas bagaimana pasangan dibioskop tadi saling mencumbu.

Jeno melirik kearah Jaemin yang meneguk salivanya kasar, jika saja cahaya lampu menerangi ruangan ini, Jeno pasti melihat wajahnya yang memerah. Dan sekarang Jaemin merutuki kenapa dia harus datang ke unit milik Jeno hanya untuk menonton adegan erotis

Jeno meneguk minumannya hingga tandas lalu meletakkan kaleng kosong itu diatas meja, Jaemin menolehkan pandangannya merasa suasana semakin canggung.

Padahal AC menyala tapi Jeno merasa gerah, suhu tubuhnya naik dengan cepat. Bahkan untuk meraih remote tv diatas meja dan mengganti siaran pun tubuhnya terasa kaku

“Ke...Kenapa kita harus menonton ini?” tanya Jeno

“Ya?” Tanya Jaemin menoleh

SIAL!
Kenapa juga Jaemin harus memasang raut wajah bingung yang lucu, matanya membulat lagi dengan bibir menganga.

CRAZY BOSS [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang