Jaemin menoleh kearah jam dinding dirumah Haechan, waktu menunjukan pukul delapan malam, dirumah hanya ada dirinya dan Renjun sementara Haechan belum kembali. Dia hanya asik memainkan ponselnya sementara Renjun tampak sibuk dikamar.
Tak berselang lama pria berdarah China - Jepang itu keluar dari kamar dan mendudukan tubuhnya disebelah Jaemin dan mulai menyalakan tv.
"Kau kapan kembali ke Busan?" tanya Renjun
"Ntahlah, aku masih dalam masa trainee, lucu jika aku meminta cuti" Ucap Jaemin
"Aku masih punya beberapa uang jadi aku akan membeli pakaian disini saja. Aku akan pulang setelah menjadi karyawan tetap nanti" Tambahnya
"Aku sudah menduga. Bagaimana mungkin kau diterima begitu saja kecuali kau sudah tidur dengannya" Sahut Renjun, Jaemin langsung mendelik menatap Renjun yang mengabaikannya. Dia memukul sahabatnya itu dengan bantal sofa dan Renjun hanya menanggapi dengan tawa.
"Kau tahu?"
"Tidak, kau saja belum cerita"
"Brengsek" Umpat Jaemin yang lagi-lagi dihadiahi tawa oleh Renjun
"Aku berkunjung kerumahnya tadi. Wah, sial"
"Benarkah?" Tanya Renjun kaget
"Rumahnya sangat besar. Aku rasa kau benar bahwa dia mampu membeli gedung ini jika dia mau"
"Tidak heran, dia saja pemilik perusahaan mobil nomor satu di Korea"
"Jaemin-ah..." Panggil Renjun
"Hmm"
"Tidak kah kau merasa beruntung bekerja dengannya?" Tanya Renjun
"Ya kadang aku merasa seperti itu" Jawab Jaemin
"Kau tidak merasakan sesuatu saat bersamanya? Biasanya seorang bos mudah menjalin hubungan dengan sekretarisnya karena mereka terbiasa bersama. Sebuah perasaan pasti sering tumbuh"
"Wah omong kosong, lalu kenapa dia tidak menjalin hubungan dengan sekretaris sebelumnya. Mereka sudah bersama bertahun-tahun"
"Dengan pria tua seperti itu?"
"Kau mengenalnya?" Tanya Jaemin
"Seorang pria tua selalu menunggu dibawah untuk menjemputnya. Kadang juga dia naik keatas. Kau kira Jung Jeno mengidap pedofilia?"
"Dia kelihatan normal" Tambah Renjun kemudian
"Kau tahu ada yang namanya keberuntungan? Kau lupa pangeran William dan Kate Middleton? Hubungan seperti itu memang ada, bukan dari drama apalagi negri dongeng. Sesuatu yang mereka khayalkan itu pasti berasal dari dunia nyata"
Jaemin diam memperhatikan sang sahabat yang terus saja menceramahinya. Sahabatnya satu ini memang cerewet, beruntung Haechan belum kembali. Jika dia ada, pasti pembahasan ini akan berakhir besok pagi.
"Coba saja dekati dia" Ucap Renjun lagi
"Apa menurutmu dia tidak tampan?" Tanya Renjun lagi
"Memangnya wajah tampannya bisa membuatku bahagia? Walaupun dia tampan kalau aku tidak memiliki perasaan apa-apa juga percuma" Sahut Jaemin, dia menyandarkan tubuhnya pada sofa dan kembali berkutat pada ponselnya.
"Hubungan asmara itu antara dua hati" Tambahnya, Renjun menggeleng. Mereka tidak dalam satu visi dan misi.
"Kalian membahas apa?" Tanya Haechan, keduanya menoleh melihat sang pemilik rumah yang baru saja kembali dari kantornya bekerja dengan wajah lesu.
"Kenapa?" Tanya Renjun melihat sahabatnya dengan kondisi kacau
"Si bodoh itu bertingkah lagi" Dengus Haechan, dia menarik dasi yang terasa mencekik lehernya dan mendudukan tubuhnya disofa lain, menghembuskan nafas sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY BOSS [NOMIN]✓ [READY PDF]
Fanfiction[COMPLETED] SUDAH TERBIT READY PDF BXB. YAOI. SHOUNEN-AI FLUFFY YANQ. AKU SUKA YANG MANIS-MANIS Gara-gara Jaemin salah masuk rumah dan berakhir bekerja dengan Jeno. Boss yang katanya gila. update rank : #2 - Nomin : 03/11/2021 #3 - Jaeyong : 16/11...