END CHAPTER

25.8K 2.2K 173
                                    

Jemari mungil Jaemin bergerak memutar knop pintu hingga benda bercat putih itu terbuka, menampilkan ruangan yang kosong dengan dinding bercat cream. Dibelakangnya sang suami mengikuti seraya menenteng beberapa paperbag.

Bibir tipisnya melengkungkan sebuah senyum menatap ruangan selebar lima kali lima meter itu. Jeno meletakkan belanjaan suami cantiknya kelantai dan ikut menatapi ruangan kosong itu.

“Sudah siap?” Tanya Jeno yang di balas anggukan oleh suami mungilnya.

Jeno berjalan keluar dari ruangan membiarkan Jaemin sendiri disana, dia membuka tirai jendela hingga cahaya matahari akhirnya masuk dan menerangi ruangan itu.

Tak berselang lama Jeno datang membawa dua kaleng cat, pria itu bahkan sudah mengganti baju mengenakan pakaian yang lebih santai. Hanya kaos hitam dan celana pendek selutut.

Dia meletakkan kaleng cat ditengah-tengah ruangan sementara Jaemin sibuk membongkar belanjaan mereka.

“Sayang, kau tidak boleh duduk dilantai” Ucap Jeno saat melihat Jaemin terduduk dilantai seraya memangku paperbagnya.

Pria itu keluar dari ruangan tak lama mengangkat single sofa dari kamar mereka. Jaemin nampak kesusahan berdiri ditengah perut buncitnya, bibirnya mengulum senyum saat Jeno meletakkan sebuah sofa disana.

“Duduk disini” Ucap Jeno, pria mungil itu tersenyum lebar kemudian mendudukkan tubuhnya pada sofa yang dibawakan suaminya dan kembali membongkar isi paperbagnya.

Bibirnya mengulum senyum cerah kala ia mengeluarkan beberapa pasang pakaian bayi dari paperbag itu. Melihat betapa lucu dan menggemaskan pakaian bayi yang ia beli hari ini bersama suaminya.

Usia kandungan Jaemin sudah memasuki Minggu ke 32, dan hari ini akhirnya mereka mulai mendekor ruangan untuk bayi kembar mereka.

Jaemin bilang, dia ingin melakukannya berdua dengan Jeno. Menolak menggunakan jasa tukang karena ia ingin mengatur kamar bayi impiannya. Jeno dengan senang hati menuruti kemauan suami cantiknya. Dia terpaksa libur satu Minggu demi menyenangkan Jaemin.

Jaemin mengangkat pakaian bayi yang dipegangnya,.menatapi gambar beruang lucu disana, ada juga yang bergambar kelinci dan hewan lain yang menggemaskan.

“Hyung” Panggil Jaemin

Jeno yang tengah mengecat tembok kamar lantas menoleh, dia melempar senyum saat melihat Jaemin memamerkan pakaian bayi yang mereka beli tadi. Dia senang melihat guratan kebahagiaan diwajah Jaemin.

Keduanya sama-sama tak sabar menanti kelahiran dua bayi kembar mereka. Mereka nampak bersemangat dari hari ke hari.

“Sayang, catnya terlalu bau. Sebaiknya kau kembali ke kamar. Ini tak baik untuk kandunganmu” Ucap Jeno.

“Tapi aku ingin menemani Hyung disini” Rengeknya.

“Kamarnya bersebelahan, kau bisa melihat setelah aku selesai mengecat. Sebaiknya kau juga istirahat karena kau pasti lelah berkeliling Mall”

“Baiklah” Ucap Jaemin, dia beranjak menghampiri sang suami dan meninggalkan kecupan di pipi Jeno.

Pria bertubuh atletis itu tersenyum, padahal sudah hampir setahun menikah tapi masih saja salah tingkah. Ekor matanya bergerak mengikuti Jaemin yang berjalan keluar dari kamar bayi menuju kamar mereka.

CRAZY BOSS [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang