XLVIII

80 12 0
                                    

WARNING CAPT BERISI 21+















-----------------------------------------------------------

Masalah yang lagi-lagi membuat mereka harus bergelut dengan pendirian masing-masing akhirnya terselesaikan.

Walau selesai dengan cara yang sebenarnya simple.

Backstreet.

Itu lah jawabannya.
Kenapa harus ribut dulu kalau begitu?

Setidaknya karena keributan itu mereka jadi yakin bahwa mereka memang masih saling mencintai, dan membutuhkan.

Keduanya masih sama-sama ingin menyelamatkan satu sama lain walau dengan cara yang berbeda.

Dan lagi-lagi selesai dengan cara saling meluapkan, dengan hal yang sudah lama tak mereka lakukan.

Mungkin rasa mereka cukup kuat untuk menjadi alasan mereka melakukannya, walau tanpa status yang jelas.

Yah, contohnya saat ini.

Entah kapan dan siapa yang memulainya.

Somi mengalungkan kedua tangannya pada leher Jungkook.

Kaki nya melingkar kuat pada pinggang Jungkook.

Ciuman yang berawal lembut, kini terasa menekankan sebuah tuntutan.

Somi menahan desahan nya saat Jungkook mulai mengecupi lehernya dengan lembut.
Kepalanya menengadah ke atas, memberi akses lebih untuk bibir Jungkook.

Jungkook tak henti mengelus lembut punggung mulus Somi.

Jungkook merubah posisi.

Somi yang tak lagi berada di pangkuannya, kini sudah tersudutkan pada pojokan sofa besar itu, seolah hanya bisa pasrah.

Sebenarnya bukan pasrah, ia memang rindu di sentuh oleh namja yang sukses mengambil virgin nya saat itu.

Keduanya saling menatap.

Jungkook perlahan membuka satu persatu kancing piyama yang Somi gunakan dengan cara mengacak, mulai dari bawah, tengah, lalu atas.

Somi tak mengerti mengapa Jungkook melakukan nya seperti itu.

Jungkook berhenti sesaat, ternyata tak semua Jungkook buka, ia menyisakan dua kancing yang tidak di buka.

dan itu berada tepat di bagian dada Somi.

*trak*

Tiba-tiba Jungkook menarik kencang baju Somi dengan kedua tangannya yang ia simpan di bagian bahu kanan dan kiri baju Somi.

Dua kancing itu terlepas bahkan dari bajunya, dan terlempar entah kemana.

Somi sedikit terhenyak kaget saat suara robekan kencang baju nya itu terdengar secara tiba-tiba.

Baju piyama berbahan lembut dan licin itu jatuh dengan perlahan dan berhenti di bawah perut Somi.

DESTINY ✔ [SOMKOOK] [COMPLETE] 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang